Suntik Vitamin C Ganggu Kinerja Ginjal dan Hati? Ini Penjelasan Dokter

Lakukan pemeriksaan sebelum memutuskan suntik vitamin C

Bandar Lampung, IDN Times - Suntik vitamin C kini tengah diminati banyak orang sebagai salah satu cara merawat kulit tampak lebih cerah serta meningkatkan imun kekebalan tubuh.

Manfaat vitamin C lainnya adalah untuk membentuk kolagen, mencegah kerusakan sel, membantu penyembuhan luka dan memproduksi pembawa pesan kimiawi atau disebut neurotransmitter. Meski tak dilarang secara medis dalam melakukan suntik vitamin C namun ada beberapa efek samping harus kamu waspadai jika berminat melakukan suntik vitamin C serta hal apa saja harus dilakukan jika sudah memutuskan suntik. 

Berikut IDN Times rangkum penjelasan lengkapnya menurut Edukator Kesehatan dan dokter kecantikan di Lampung 

1. Efek samping suntik vitamin c

Suntik Vitamin C Ganggu Kinerja Ginjal dan Hati? Ini Penjelasan Dokterilustrasi suntik vitamin C (freepik.com/jcomp)

Dalam edukasinya kepada netizen di media sosial @drmuslimkasim menyampaikan, efek mungkin timbul setelah melakukan suntik vitamin C adalah alergi. Gejala umum alergi mungkin muncul seperti ruam atau bentol pada kulit, gatal pada kulit, batuk, demam, sesak napas atau napas menjadi pendek. Selain itu, mata gatal atau berair dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh.

Kemudian, gangguan saluran pencernaan. Permasalahan pada gastrointestinal lebih sering ditemukan pada penggunaan suntik putih vitamin C dengan dosis berlebihan. Permasalahan gastrointestinal yg muncul seperti nyeri ulu hati dan diare.

2. Dosis berlebihan bisa ganggu ginjal dan kerja hati

Suntik Vitamin C Ganggu Kinerja Ginjal dan Hati? Ini Penjelasan Dokterilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Efek samping lebih serius juga bisa mengganggu fungsi ginjal. Menurut dr Muslim Kasim, suntikan vitamin C mengandung dosis cukup tinggi sehingga vitamin C akan larut dan sampai pada organ ginjal.

"Jika dosis vitamin C digunakan berlebihan kemungkinan kerja ginjal akan menjadi lebih berat," kata edukator kesehatan Lampung itu. 

Tak hanya ginjal, organ lainnya akan bekerja lebih berat adalah hati. Sama seperti ginjal, penggunaan vitamin C berlebihan menurutnya akan membuat kerja hati menjadi lebih berat.

"Waspadai kerusakan fungsi hati terutama jika kamu melakukan suntik putih dengan vitamin C secara berlebihan," terangnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan Tubuh, Turunkan Risiko Diabetes!

3. Dosis suntik vitamin C lebih besar

Suntik Vitamin C Ganggu Kinerja Ginjal dan Hati? Ini Penjelasan Dokterilustrasi obat diteliti (unsplash.com/Benjamin Lehman)

Sementara itu dokter kecantikan Amelica Oksarini menjelaskan, kandungun dalam suntik vitamin C atau infus whitening adalah vitamin C, glutathione, tranex, vitamin E dan lain-lain. Menurutnya, penggunaan dosis infus whitening lebih besar sebab tidak hanya satu obat tapi banyak vitamin sehingga dosisnya lebih dari 1000 miligram (mlg).

"Prosesnya kaya diinfus tapi cairan digunakan NACL atau cairan garam. Karena cairan ini bisa memikat semua komponen bahan kimia atau sejumlah vitamin yang digunakan dalam infus itu menjadi cepat," terangnya.

4. Pola hidup setelah suntik putih agar tak kena gagal ginjal

Suntik Vitamin C Ganggu Kinerja Ginjal dan Hati? Ini Penjelasan Dokterilustrasi minum air putih (freepik.com/Freepik)

Lebih lanjut, owner klinik kecantikan Amelica SkinExpert itu menyampaikan, ada beberapa penderita penyakit tidak boleh melakukan infus whitening seperti memiliki riwayat gagal ginjal atau orang tersebut tidak suka minum, sehingga bisa memicu terjadinya gagal ginjal.

"Jadi bukan infus whitening yang menyebabkan gangguan ginjal tapi pola kita. Kalau sudah niat infus syaratnya banyak minum, karena kalau tidak kasihan ginjal itu mengekstrak obat-obat yang dimasukkan dalam tubuh tapi kadar airnya sedikit," jelasnya.

5. Memiliki riwayat penyakit ini dilarang suntik vitamin C

Suntik Vitamin C Ganggu Kinerja Ginjal dan Hati? Ini Penjelasan Dokterilustrasi terkena GERD (pexels.com/Polina Zimmerman)

Selain itu penderita maag kronis, ibu hamil, juga dilarang melakukan infus whitening. Tetapi jika tidak memiliki riwayat penyakit tersebut efek samping dialami biasanya menggigil, mual atau demam. Itu menurutnya wajar dan bisa diatasi dengan minum obat pereda efek samping yang dialami.

"Tapi hanya beberapa saja, tidak semua mengalami efek samping. Jadi harus konsultasi dulu nanti dokter yang akan memutuskan boleh atau tidaknya melakukan infus whitening," terangnya.

Menurutnya, melakukan infus whitening tidak berbahaya jika dilakukan sesuai standar operasional. Bahkan tidak membuat ketergantungan pada tubuh. Hanya saja, lanjutnya, segala sesuatu yang indah tentu membutuhkan perawatan. Jika tidak akan kembali seperti sedia kala.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya