Psikolog: 33 Persen Mahasiswa Pernah Memikirkan Bunuh Diri

Masalah kesehatan mental selama kuliah

Bandar Lampung IDN Times - Kesehatan mental faktor penting dalam diri seseorang. Menurut akademisi yang juga psikolog di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung, Retno Riani, seseorang tidak dapat dinyatakan sehat hanya dari segi fisik saja.

Dalam seminar online bertajuk Resilience and Recovery of Mental Health digelar Institut Teknologi Sumatera (Itera) itu, Retno memaparkan beberapa gangguan kesehatan mental, mulai dari yang ringan seperti cemas, hingga depresi dan berdampak keputusan mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

1. 33 persen mahasiswa pernah memikirkan bunuh diri

Psikolog: 33 Persen Mahasiswa Pernah Memikirkan Bunuh DiriIlustrasi Bunuh Diri (IDN Times/Arief Rahmat)

Mengutip data kesehatan mental mahasiswa di Wilayah Jawa Barat, menurut Retno sebanyak 78 persen mahasiswa mengalami masalah kesehatan mental selama kuliah.

Kemudian, 40 persen di antaranya menimbulkan gangguan prestasi, dan 33 persen di antaranya pernah memikirkan bunuh diri.

Untuk menangani itu semua, Retno juga menyampaikan beberapa langkah pemulihan kesehatan mental mulai dari menceritakan permasalahan kepada orang lain yang dinilai tepat. "Hingga mengakses layanan kesehatan mental dengan berkonsultasi ke psikolog," Senin (19/4/2021).

2. Usia muda rentan alami depresi

Psikolog: 33 Persen Mahasiswa Pernah Memikirkan Bunuh DiriIlustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sementara pendiri dan penasihat Into The Light Indonesia, Benny Prawira menyampaikan, gangguan mental tidak hanya dialami oleh orang dewasa. Bahkan gangguan tersebut dapat terjadi mulai dari usia 10-12 tahun.

Berdasarkan survei keluarga nasional, ternyata 1 dari 5 orang berusia lebih dari 15 tahun telah memiliki gejala depresi, dan angka depresi paling banyak terjadi pada seseorang berusia 15-19 tahun.

“Selama ini orang berpikir masih muda mikirin apa bisa sampai depresi, namun justru itulah masa-masa rentan seseorang,” ujar Benny.

Baca Juga: Penderita Maag Boleh Puasa? Ini Penjelasan Dokter

3. Faktor penyebab depresi

Psikolog: 33 Persen Mahasiswa Pernah Memikirkan Bunuh Diriekrut.com

Beberapa faktor penyebab dapat meningkatkan risiko depresi yaitu  faktor biologis, seperti rendahnya aktivitas fisik seseorang.

Kemudian, faktor psikologis seperti tekanan hidup, ekonomi dan lainnya, serta faktor sosial seperti kurang toleransi, tidak percaya dengan orang lain, kurang saling menghormati dan lainnya.

“Masalah bunuh diri dan depsresi sangat kompleks, dan ada kondisi sosial masyarakat yang justru membuat putus asa, hingga akhirnya memilih bunuh diri,” terang Benny.

4. Jangan mudah menyalahkan orang yang mau bunuh diri

Psikolog: 33 Persen Mahasiswa Pernah Memikirkan Bunuh Dirisuaratebuireng.com

Ketika mengetahui adanya orang atau teman yang hendak bunuh diri, Benny menyarankan agar tidak menyalahkan.

"Jangan mudah menyalahkan, tetapi didengarkan dahulu, dari hal tersebut cobalah mencegah dengan memecahkan masalahnya. Inilah yang harus mulai kita lakukan,” ujar Benny.

5. Segera mencari bantuan layanan kesehatan

Psikolog: 33 Persen Mahasiswa Pernah Memikirkan Bunuh Dirialodokter.com

Selain itu sebaiknya seseorang yang memiliki depresi hingga berpikir akan bunuh diri perlu segera diberi akses layanan kesehatan, melalui klinik psikologi,hingga rumah sakit.

Sebab ketika seeorang tidak mencari bantuan, dan tidak mendapatkan bantuan dari orang lain di sekitarnya, bisa dipastikan seseorang tersebut akan memilih bunuh diri. Padahal proses dari pikiran, hingga bunuh diri membutuhkan waktu yang lama, tidak secara langsung.

6. Belajar mengetahui hal-hal seputar mental

Psikolog: 33 Persen Mahasiswa Pernah Memikirkan Bunuh DiriTaylor Counseling Group

Benny juga mengajak, sebagai awam kita harus mulai belajar mengetahui hal-hal seputar gangguan mental. Jika menemui seseorang yang mengalami masalah mental, maka langkah pertama adalah medengarkan masalahnya.

“Fokuslah pada dirinya, jangan pada apa yang kita pikirkan. Dengarkan, berikan ruang, jangan menasihati, atau mendebat dan pastikan aman dengan meminta bantuan profesional," pungkasnya.

Baca Juga: RSJ Lampung Temukan Anak Adiksi Internet, Tiga Kasus per Minggu

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya