Prokes Kendor, IDI Lampung Minta Masyarakat Terapkan 2M Saat Ramadan

Bagaimana menjaga kondisi tubuh selama Bulan Ramadhan?

Bandar Lampung, IDN Times - Menjelang Ramadan 1443 Hijriyah, pemerintah sudah melonggarkan beberapa poin protokol kesehatan 5M.

Misalnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa memperbolehkan saf salat untuk rapat kembali. Selain itu, menghilangkan tanda jaga jarak di transportasi umum dan ada rencana masyarakat diizinkan mudik saat lebaran.

Kendati demikian, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung meminta masyarakat tidak meninggalkan 2M yakni memakai masker dan mencuci tangan. “Tapi, saya rasa yang 2M harus tetap dijalankan lah. Pakai masker dan mencuci tangan. Dua itu saja,” jelas Wakil Ketua IDI Lampung, dr. Boy Zaghlul Zaini ketika dihubungi, Rabu (23/2/2022).

Baca Juga: Hore! Ruwat Laut Bakal jadi Wisata Budaya Resmi Bandar Lampung

1. Masyarakat merasa sudah terbebas dari COVID-19

Prokes Kendor, IDI Lampung Minta Masyarakat Terapkan 2M Saat RamadanIlustrasi masyarakat tak pakai masker. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Boy tak menampik, saat ini ada kecenderungan masyarakat sudah merasa terbebas dari COVID-19. Padahal COVID-19 masih menjadi pandemi yang bisa kembali mengganas secara tiba-tiba.

“Untuk peraturan, kita ikuti pemerintah saja. Tapi kita juga jangan langsung terlena dan tidak menjaga diri,” imbuhnya.

Sehingga menurutnya melakukan aktivitas yang sudah diperbolehkan oleh pemerintah itu tak masalah. Namun masyarakat harus menjaga dari segi kesehatan tubuh, agar imun tetap terkondisikan dengan baik.

dr. Boy juga menyatakan, COVID-19 saat ini masih menjadi pandemik yang belum bisa berbaur dengan manusia. "Hanya WHO (Badan Kesehatan Dunia) atau melalui pemerintah pusat yang bisa mengatakan COVID-19 itu sudah endemi atau belum. Kalau saat ini belum ada pembicaraan itu dari mereka berarti kita masih harus tetap waspada,” tutupnya.

2. Bagaimana cara kita menjaga kesehatan selama bulan puasa?

Prokes Kendor, IDI Lampung Minta Masyarakat Terapkan 2M Saat RamadanMenjaga pola makan. (Google.com)

dr. Boy juga menyampaikan, saat berpuasa, masyarakat diminta untuk menjaga pola makan dan mengatur jenis makanan dikonsumsi.

“Yang punya penyakit menahun seperti maag, jantung, diabetes, itu harus lebih diperhatikan. Makan juga tidak boleh rakus, harus bertahap,” katanya.

Ia juga menyarankan masyarakat memiliki penyakit penyerta untuk melakukan konsultasi ke dokter sebelum berpuasa. Tujuannya, mengecek kondisi tubuh apakah bisa melaksanakan puasa Ramadan atau tidak.

“Ikuti saja nasihat dokter, karena setiap orang nasihatnya pasti berbeda. Meskipun penyakitnya sama,” ujarnya.

3. Vaksin tak membatalkan puasa

Prokes Kendor, IDI Lampung Minta Masyarakat Terapkan 2M Saat RamadanIlustrasi vaksinasi. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Ia juga kembali mengingatkan fatwa MUI menyatakan vaksinasi melalui injeksi intramuskular (melalui otot) itu tidak membatalkan puasa.

“Yang seperti ini juga perlu terus diingatkan kepada masyarakat, sehingga masyarakat jadi paham dan tidak menjadikan puasa sebagai alasan tidak bisa vaksinasi, ataupun sebaliknya,” katanya.

Baca Juga: Pedagang Makanan Siap-siap! Halaman Pemkot Bakal Jadi Sentra Takjil

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya