6 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kesehatan Otak, Jangan Anggap Remeh!

Kebiasaan kecil pun juga bisa merusak kesehatan otak, lho

Otak adalah organ penting mengontrol banyak fungsi tubuh. Organ kompleks ini, mengendalikan pikiran, ingatan, emosi, sentuhan, keterampilan motorik, penglihatan, pernapasan, suhu, rasa lapar dan setiap proses mengatur tubuh.

Otak juga menerima, memproses dan menafsirkan informasi dari panca indera (penglihatan, penciuman, suara, sentuhan, dan rasa). Organ seberat 3 pon ini, juga mengontrol gerakan. 

Sangat penting untuk menjaga kesehatan otak kita untuk menjaga fungsi kognitif, memori, dan mental secara keseluruhan. Perlu diketahui, kebiasaan memainkan peran penting dalam membentuk kesehatan otak kita.

Rutinitas dan perilaku sehari-hari bisa meningkatkan atau menghambat fungsi otak yang optimal. Oleh sebab itu, kita harus menghindari atau menghentikan kebiasaan bisa merusak kesehatan otak kita.

Nah, berikut ini beberapa kebiasaan tanpa disadari bisa merusak kesehatan otak.

1. Begadang

6 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kesehatan Otak, Jangan Anggap Remeh!ilustrasi bermain smartphone di malam hari (freepik.com/freepik)

Terkadang, seseorang mengurangi waktu tidurnya seperti begadang untuk melakukan aktivitas disukainya seperti menonton film, maraton nonton drama Korea, atau untuk mengerjakan pekerjaan belum sempat terselesaikan. Nah, kebiasaan ini sebaiknya segera dihentikan, karena begadang sehingga kurang tidur bisa merusak kesehatan otak jika dilakukan dalam jangka panjang.

Dalam jangka panjang, mengurangi waktu tidur sambil memaksa otak untuk menyerap banyak informasi di siang hari, bisa mengakibatkan kerusakan otak permanen. Sebab ketika seseorang tidak cukup tidur, maka otaknya tidak mempunyai kesempatan untuk beristirahat dan pulih dari hari itu.

Padahal selama tidur, otak bekerja tanpa henti untuk memperbaiki dirinya sendiri, mengutip Tenet Health. Selain itu, kurang tidur juga menghambat kemampuan otak untuk bekerja secara normal.

Ini bisa mengakibatkan masalah serius seperti penurunan kognitif, kehilangan ingatan dan perubahan suasana hati. Beberapa penelitian juga menunjukkan kurang tidur bisa meningkatkan risiko demensia. Tanpa tidur cukup, sel-sel otak tertentu mati dan kemudian menjadi lebih sulit bagi seseorang untuk mengingat sesuatu.

Menurut Global Council on Brain Health, kualitas tidur sangat penting untuk pikiran tajam dan produktif. Selain itu, ketika seseorang tidak tidur nyenyak, maka otaknya berjuang untuk berfungsi dengan baik.

Ini merupakan salah satu kebiasaan utama menyebabkan kerusakan serius pada bagian otak bertanggung jawab atas kognisi dan kewaspadaan. Kurang tidur juga bisa menyebabkan penurunan mental, pada akhirnya bisa menyebabkan kondisi mental.

Oleh sebab itu, segera hentikan kebiasaan begadang ini, agar risiko masalah di atas bisa berkurang atau bahkan dicegah. Cobalah untuk tidur 7 jam setiap malam, dan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap harinya agar waktu tidur lebih terjadwal sehingga bisa mendapatkan tidur yang cukup.

Hindari minum minuman mengandung kafein dan bermain gadget saat mendekati waktu tidur. Itu karena, bisa menyebabkan kesulitan untuk tidur.

2. Mendengarkan musik terlalu keras

6 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kesehatan Otak, Jangan Anggap Remeh!ilustrasi mendengarkan musik dengan headphone (freepik.com/benzoix)

Mendengarkan musik merupakan satu aktivitas menyenangkan, karena bisa membuat suasana hati menjadi lebih baik. Apalagi jika kondisi suasana hati sedang tidak baik, maka tentu mendengarkan musik akan bisa membantu memperbaikinya.

Namun mendengarkan musik terlalu kencang, apalagi dengan menggunakan headphone, earphone atau earbuds, justru bisa membahayakan kesehatan otak.

Meski hanya 30 menit, mendengarkan musik terlalu kencang bisa menyebabkan kerusakan pendengaran, dan begitu pendengaran menjadi rusak, maka itu permanen. Selain itu, orang dengan gangguan pendengaran juga lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit Alzheimer.

Menurut beberapa peneliti, itu terjadi karena otak bekerja terlalu keras untuk mendengar, sehingga tidak bisa juga untuk menyimpan ingatan tentang apa yang didengar ke dalam ingatannya. Perlu diketahui, ketika otak kita harus bekerja sangat keras untuk memahami apa yang dikatakan di sekitar, maka itu tidak bisa menyimpan apa yang didengar ke dalam memori.

Dalam sebuah penelitian terhadap 639 orang dewasa berusia 36 hingga 90 tahun, gangguan pendengaran ringan dikaitkan dengan risiko demensia hampir dua kali lipat. Oleh sebab itu, sebaiknya dengarkan musik tidak lebih keras dari 60 persen dari volume maksimum perangkatmu dan cobalah untuk tidak mendengarkan lebih dari beberapa jam setiap harinya. 

Selain itu, hindari berada di lingkungan bising jika memungkinkan, karena itu juga bisa berdampak buruk bagi pendengaranmu. Nicholas Reed, yang merupakan seorang asisten profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat John Hopkins Bloomberg, merekomendasikan agar menggunakan sepasang penyumbat telinga busa saat menghadiri konser atau acara olahraga.

Baca Juga: Selain Pijat, Ini 6 Cara Hilangkan Pegal dan Capek pada Tubuh!

3. Pola makan buruk

6 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kesehatan Otak, Jangan Anggap Remeh!ilustrasi makan secara berlebihan (freepik.com/wayhomestudio)

Memiliki pola makan yang buruk tidak hanya bisa berdampak buruk bagi kesehatan pencernaan, namun juga bagi kesehatan otak. Berikut kebiasaan makan buruk bisa merusak kesehatan otak:

Melewatkan sarapan: 

Karena gaya hidup zaman sekarang serba cepat, banyak orang melewatkan waktu sarapan untuk menghemat waktu di pagi hari. Padahal, kebiasaan ini justru bisa merusak kesehatan otak. Pasalnya, otak juga memerlukan nutris tepat pada waktu yang tepat untuk berfungsi dengan baik.

Selain itu, melewatkan sarapan bisa menurunkan kadar glukosa dara bisa berdampak buruk pada fungsi otak. Ini karena interval waktu yang lama dihabiskan untuk tidur. Selama waktu ini, tubuh melakukan berbagai fungsi yang menghabiskan kadar glukosa kita.

Perlu diketahui kadar gula darah lebih rendah pada orang tidak sarapan bisa menyebabkan suplai nutrisi tidak mencukupi ke otak, sehingga bisa menyebabkan degenerasi otak. Selain itu, melewatkan sarapan bisa membuat mengantuk dan tidak bisa berkonsentrasi karena gula darah yang rendah.

Melakukan kebiasaan ini secara teratur akan menghilangkan nutrisi penting dan sinyal yang diperlukan otak untuk berfungsi dengan baik. Ini sangat penting bagi anak-anak dan remaja karena otak mereka sedang dalam tahap berkembang. 

Makan berlebihan: 

jika kamu makan secara berlebihan juga meskipun dengan makanan sehat, maka otak kemungkinan tidak bisa membangun jaringan koneksi kuat membantumu untuk berpikir dan mengingat. Selain itu, sering makan berlebihan bisa menyebabkan kelebihan berat badan berbahaya atau obesitas, bisa menyebabkan penyakit jantung, diabetes dan tekanan darah tinggi semuanya terkait dengan masalah otak dan penyakit Alzheimer.

Obesitas juga bisa menyebabkan depresi dan masalah psikologis lainnya karena kepercayaan diri yang menurun. Selain itu, makan secara berlebihan juga menyebabkan pengendapan plak kolesterol dan penebalan pembuluh darah otak menyebabkan berkurangnya suplai darah ke sel-sel otak. Ini bisa menyebabkan kerusakan serius pada fungsi normal otak.

Terlalu banyak makan junk food:

Junk food buruk bagi kesehatan termasuk otak. Seseorang mengonsumsi junk food seperti kentang goreng, hamburger, keripik kentang dan minuman ringan dalam jumlah tinggi, memiliki bagian otak lebih kecil terkait dengan pembelajaran, memori dan kesehatan mental.

Selain itu, junk food juga sarat dengan gula dan kalori bisa menyebabkan obesitas dan diabetes bisa berdampak buruk bagi kesehatan otak. Oleh sebab itu, segera hentikan atau batasi kebiasaan makan junkfood berlebihan ini dan menggantinya dengan makan makanan yang sehat.

Sering mengonsumsi makanan atau minuman manis:

Sering mengonsumsi makanan atau minuman manis juga bisa merusak kesehatan otak. Perlu diketahui, konsumsi gula rafinasi yang tinggi merusak kemampuan otak dan tubuh untuk menyerap protein dan nutrisi. Nutrisi yang buruk akan menyebabkan kekurangan gizi dan gangguan otak seperti ingatan yang buruk, gangguan belajar, hiperaktif dan depresi.

Selain itu, konsumsi gula berlebihan juga bisa menyebabkan gangguan metabolisme seperti diabetes dan bisa meningkatkan risiko ADHD. Pola makan memengaruhi setiap kesehatan, mulai dari organ dan pertumbuhan hingga kesehatan mental.

Oleh sebab itu, penting untuk mengonsumsi makanan kaya akan vitamin dan nutrisi, serta rendah gula atau lemak rafinasi. Selain itu, segera hentikan kebiasaan-kebiasaan di atas jika kamu memilikinya. Sebab pola makan buruk gak hanya berdampak buruk bagi kesehatan otakmu, namun juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya yang juga serius.

4. Suka menyendiri

6 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kesehatan Otak, Jangan Anggap Remeh!ilustrasi sedang menyendiri (freepik.com/freepik)

Kamu suka menyendiri dan kurang suka bersosialisasi? Jika iya, maka sebaiknya segera hentikan kebiasaanmu ini, karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan otakmu.

Perlu diketahui, menghabiskan terlalu banyak waktu untuk sendirian, dapat sama buruknya dengan kurang tidur bagi otak kita, lho. Sosialisasi penting bagi kesehatan otak kita.

Otak kita memerlukan interaksi sosiak untuk perkembangannya, dalam hal mengasah keterampilan sosial, seperti empati dan kemampuan memahami orang lain. Selain itu, berinteraksi dengan orang lain meningkatkan aktivasi di area otak sosial, serta memberikan perasaan sejahterah dan kenikmatan.

Sebuah studi memetakan wilayah otak berkaitan dengan interaksi sosial pada 7.000 orang. Ini menunjukkan wilayah otak konsisten terlibat dalam beragam interaksi sosial, sangat terkait dengan jaringan mendukung kognisi.

Termasuk jaringan mode default (yang aktif saat kita tidak berfokus pada dunia luar), jaringan arti-penting (yang membantu kita memilih apa diinginkan, memperhatikan), jaringan subkortikal (terlibat dalam memori, emosi, dan motivasi), dan jaringan eksekutif pusat (yang memungkinkan mengatur emosi kita).

Selain itu, percakapan intelektual juga bisa memperkuat otak dan meningkatkan kapasitasnya untuk bekerja. Jika tidak ada sosialisasi atau jika komunikasi rendah, maka kamu mungkin akan merasa sedih dan tertekan.

Ini tidak baik untuk kesehatan otakmu. Selain itu, saat kamu terus-menerus berada di sekitar orang lain, maka otakmu mendapat rangsangan dari interaksi sosial.

Namun jika sebaliknya yaitu kamu sendirian sepanjang waktu, maka kamu tidak akan mendapat rangsangan yang sama. Hal ini bisa mengakibatkan depresi, kecemasan, dan bahkan demensia.

Selain itu, tidak cukup bersosialisasi atau sendirian dalam waktu yang lama, bisa mengakibatkan penurunan kognitif dan bisa membuat seseorang berisiko mengalami depresi dan kecemasan.

Kesepian dan kesendirian sosial dihubungkan dengan depresi, peningkatan risiko penyakit Alzheimer, dan penurunan kognitif, menurut Dr Sahil Kohli, Senior Consultant-Neurology, Max Hospital Guruhgram. Penelitian juga menunjukkan individu kurang aktif secara sosial, mengalami kehilangan materi abu-abu yang lebih besar, yang bertanggung jawab untuk memproses informasi otak.

Prof Barbara Sahakian, seorang spesialis penyakit Alzheimer dari University of Cambridge di Inggris, menyarankan dalam belajar berinteraksi dengan keluarga, teman, dan orang lain di awal kehidupan, kita menciptakan blok bangunan untuk kognisi lainnya. Dia berkata, saat kita tidak memiliki kesempatan untuk melatih keterampilan sosial kita, maka keterampilan itu bisa memburuk, dan berpotensi melemahkan seluruh struktur kognitif.

Untu mengatasi kondisi ini, berusahalah untuk terlibat dalam interaksi sosial positif, baik melalui klub, organisasi, atau grup di lingkunganmu bisa berbagi aktivitas dan pengalaman sehari-hari dengan orang lain. Bersosialisasi secara teratur bisa memberikan stimulasi mental dan menumbuhkan rasa memiliki, sehinga bisa meningkatkan kesehatan mental lebih baik.

5. Merokok

6 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kesehatan Otak, Jangan Anggap Remeh!ilustrasi seorang pria merokok (freepik.com/senivpetro)

Merokok merupakan salah satu kebiasaan buruk bisa mengganggu kesehatan secara keseluruhan, seperti meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung, penyakit paru-paru, diabetes, hingga tekanan darah tinggi. Bahkan merokok juga bisa mengganggu kesehatan otak lho.

Merokok merusak pembuluh darah dan menyebabkan peradangan kronis, bisa menyebabkan stroke dan penurunan kognitif. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), merokok meningkatkan risiko stroke dua hingga empat kali lipat pada pria dan perempuan. Risiko ini akan meningkat jika kita merokok lebih banyak.

Studi juga menunjukkan, merokok menciptakan perubahan pada lesi materi putih (WM) di otak, bisa menyebabkan penurunan kognitif. Seiring waktu, merokok bisa merusak fungsi kognitif seperti konsentrasi, memproses informasi, dan memori.

Sebuah studi diterbitkan 2018 juga menunjukkan merokok bisa mengakibatkan penurunan volume otak. Ini juga menunjukkan, semakin banyak rokok dihisap seseorang, maka semakin besar juga penurunan volume otak.

Jika seseorang memiliki volume otak lebih rendah, mereka biasanya lebih mungkin mengalami penurunan fungsi kognitif. Sementara itu, menurut sebuah studi dilakukan 2015, orang yang merokok 30 persen lebih mungkin mengembangkan demensia daripada tidak merokok.

Studi menunjukkan, merokok bisa memimpin untuk mengurangi volume materi abu-abu (GM) di otak. Saat seseorang lebih sedikit GM di otaknya, maka mereka lebih mungkin untuk mengembangkan demensia.

Sebuah studi dilakukan pada tahun 2021 pada tikus, menunjukkan penggunaan rokok elektrik bisa memengaruhi fungsi pembelajaran dan memori. Pada orang dewasa muda, menggunakan rokok elektrik bisa menyebabkan kinerja yang buruk di sekolah, kesulitan berkonsentrasi, perilaku spontan, susah tidur, gangguan fungsi kognitif, hingga depresi, mengutip Medical News Today.

Selain itu, merokok berlebihan secara tidak langsung menyebabkan peradangan saraf bisa menyebabkan gangguan autoimun disebut dengan multiple sclerosis (MS). Dalam sebuah meta- analisis ditemukan risiko MS meningkat sekitar 50 persen pada orang yang pernah merokok.

Perlu diketahui, MS adalah penyakit berpotensi melumpuhkan otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat). Pada MS, sistem kekebalan menyerang selubung pelindung (myelin) menutupi serabut saraf dan menyebabkan masalah komunikasi antara otak dan seluruh tubuh.

Pada akhirnya nanti, penyakit ini bisa mengakibatkan kerusakan permanen atau kerusakan serabut saraf, mengutip Mayo Clinic.

6. Kurang minum air dan suka minum minuman manis

6 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kesehatan Otak, Jangan Anggap Remeh!ilustrasi tidak mau minum air (freepik.com/8photo)

Jika kamu lebih suka minum-minuman manis sehingga kurang minum air, maka sebaiknya segera hentikan kebiasaan ini.  Sebab, kurang minum air juga bisa merusak kesehatan otak.

Perlu diketahui, air sangat penting untuk mengantarkan nutrisi ke otak dan untuk menghilangkan racun. Selain itu, sebagian besar otak terdiri dari air yaitu sekitar 73 persen, sehingga meningkatkan konsumsi air dan terhidrasi sepanjang waktu, bisa membantu otak untuk berfungsi lebih efisien dan membuat kita lebih segar dan energik lebih lama.

Namun jika kamu kurang minum air sehingga mengalami dehidrasi, maka kamu bisa mengalami penurunan energi drastis. Itu karena, air membantu menjaga pikiran tetap waspada dan tubuh seimbang, menurut ulasan tahun 2019 di Nutrients. 

Menurut tinjauan 2019 yang sama di Nutrients, dehidrasi berdampak negatif pada memori kerja. Memori kerja memungkinkan kita untuk mengingat informasi sementara, sehingga kita bisa bekerja tanpa kehilangan jejak apa yang sedang kita lakukan.

Dehidrasi juga bisa meningkatkan risiko stroke dan memperpanjang waktu pemulihan, jika kita pernah mengalaminya, menurut sebuah studi tahun 2020 di Journal of Clinical Neuroscience. Jika misalnya air seni berwarna kuning gelap atau merasa ingin pingsan, maka segera minum air putih.

Agar tubuh bisa terhidrasi dengan baik maka sebaiknya usahakan untuk mengonsumsi sekitar 2 liter air setiap harinya. Selain itu, hindari terlalu banyak minum-minuman yang manis, meski itu terasa lebih menyegarkan daripada air putih.

Sebuah studi 2017, menghubungkan konsumsi minuman manis dengan memori episodik lebih buruk, serta volume total otak dan volume hipokampus lebih rendah. Penelitian dilakukan 2022 juga menemukan minuman dimaniskan dengan gula, seperti minuman ringan, teh manis, minuman buah, dan minuman berenergi, semuanya secara signifikan terkait dengan penurunan fungsi kognitif.

Meskipun jus buah mempertahankan beberapa fitonutrien bermanfaat, namun pada dasarnya jus buah adalah minuman manis tanpa manfaat serat, menurut pendapat Annie Fenn, MD, pendiri Brain Health Kitchen, yang merupakan sekolah memasak dan komunitas untuk pencegahan penyakit Alzheimer.

Selain itu, minuman manis juga bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan respons insulin berlebihan pada banyak orang bisa memicu peradangan kronis di otak.

Tips untuk meningkatkan kesehatan otak

6 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kesehatan Otak, Jangan Anggap Remeh!ilustrasi seorang pria sedang berolahraga (freepik.com/freepik)

Karena fungsi otak begitu penting, maka kesehatannya harus dijaga dengan baik. Nah, berikut ini beberapa tips untuk meningkatkan kesehatan otak:

Tidur cukup:

Kebanyakan orang tahu, tidur nyenyak sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, akan tetapi hanya sedikit menyadari pentingnya tidur untuk kesehatan otak. Tidur yang cukup sangat penting untuk fungsi kognitif dan kesehatan mental.

Kurang tidur bisa mengakibatkan masalah dengan ingatan dan konsentrasi, serta gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan. Dengan tidur nyenyak, bisa membantu meningkatkan fungsi kognitif dan suasana hati, serta melindungi dari masalah kesehatan mental.

Selain itu, tidur juga berperan dalam plastisitas otak, yang sangat penting untuk pembelajaran dan memori.

Makan makanan  sehat:

Mengonsumsi makanan sehat terbukti meningkatkan fungsi otak dan melindungi dari penurunan kognitif. Asam lemak omega-3, bisa ditemukan pada ikan seperti tuna dan salmon, sangat penting untuk menjaga membran sel dan mendukung fungsi kognitif.

Selain itu, blueberry yang kaya antioksidan bisa meningkatkan daya ingat, serta meningkatkan komunikasi antar sel otak. Sementara itu, sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung, mengandung nutrisi bisa meningkatkan aliran darah sehat ke otak.

Minum banyak air juga penting. Sebab dehidrasi bisa menyebabkan sakit kepala, dan memengaruhi suasana hati, tingkat energi, dan fungsi kognitif.

Olahraga secara teratur:

Olahraga teratur bisa memberikan beberapa manfaat bagi kesehatan fisik, termasuk mengurangi risiko stroke, penyakit jantung, dan diabetes. Selain itu, olahraga juga bisa meningkatkan kesehatan otak.

Perlu diketahui, orang yang aktif secara fisik, cenderung memiliki fungsi kognitif dan memori lebih baik, daripada orang tidak banyak bergerak. Selain itu, olahraga juga membantu meningkatkan aliran darah ke otak, memberikan nutrisi penting dan oksigen.

Olahraga juga membantu produksi faktor neurotropik, yaitu bahan kimia membantu mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel saraf. Selain itu, olahraga juga dikaitkan dengan mengurangi peradangan, dikaitkan dengan penurunan kognitif.

Mendapatkan cukup sinar matahari:

Sinar matahari baik untuk tubuh dalam lebih dari satu cara, termasuk meningkatkan kesehatan otak. Ketika kita menghabiskan waktu di bawah sinar matahari, maka tubuh kita menghasilkan vitamin D.

Vitamin esensial ini membantu menjaga tulang tetap kuat dan bisa meningkatkan fungsi otak. Selain itu, vitamin D juga mampu melindungi otak dari kerusakan dan juga bisa meningkatkan kinerja kognitif. Jadi, berjalan-jalanlah di bawah sinar matahari, karena ini membantu meningkatkan suasana hati dan fungsi kognitifmu.

Bersosialisasi dengan keluarga dan teman:

Dalam hal kesehatan otak, bersosialisasi dengan keluarga dan teman, itu penting. Sebab, keluarga dan teman bisa memberikan dukungan emosional, yang bisa membantu mengurangi tingkat stres. Selain itu, bersosialisasi memberi kita kesempatan untuk melatih keterampilan kognitif, seperti komunikasi dan pemecahan masalah.

Kegiatan ini membantu menjaga otak tetap aktif. Selain itu, bersosialisasi dengan orang lain bisa membantu meningkatkan suasana hati dan meningkatkan rasa kesejahteraan secara keseluruhan.

Mencari terapi bicara atau perawatan medis:

Jika kamu berjuang dengan kesehatan otak atau penyakit mental, seperti depresi, maka penting untuk mencari bantuan. Sebab, depresi merupakan kondisi serius bisa merusak kesehatan otakmu.

Orang mengalami depresi, mempunyai risiko penurunan kognitif. Oleh sebab itu, jika kamu berjuang melawan depresi atau penyakit mental lainnya, maka sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Ada sejumlah perawatan efektif tersedia bisa membantu meningkatkan kesehatan otak dan kualitas hidupmu.

Otak adalah aset kita paling berharga. Itu adalah salah satu organ terbesar dan merupakan pusat kendali utama untuk setiap fungsi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita. Otak juga membawa banyak sekali informasi dan memiliki daftar tanggung jawab yang tidak ada habisnya. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kesehatannya dengan membentuk kebiasaan baik dan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk seperti telah disebutkan di atas.

Baca Juga: 5 Manfaat Konsumsi Oatmeal, Andalan Diet dan Bikin Kenyang?

Eliza Ustman Photo Community Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya