Penyandang Diabetes Tidak Boleh Makan Karbohidrat, Mitos atau Fakta?

Penyandang diabetes harus mengatur pola makannya

Intinya Sih...

  • Kadar gula darah tinggi pada penyandang diabetes memerlukan pengaturan asupan makanan sehari-hari
  • Penyandang diabetes tidak perlu menghindari karbohidrat, namun perlu memperhatikan jenis serta jumlah karbohidrat yang dikonsumsi
  • Karbohidrat dapat memengaruhi kadar gula darah, terutama karbohidrat kompleks yang lebih lama dicerna tubuhnya

Kadar gula darah yang tinggi pada penyandang diabetes membuat mereka harus memperhatikan asupan makanan sehari-hari. Jika asupan makanan tidak dijaga, maka ada risiko kadar gula darah meningkat tajam.

Oleh sebab itu, bukan hal asing lagi jika penyandang diabetes perlu mengatur pola makannya sehari-hari.  Katanya, penyandang diabetes tidak boleh mengonsumsi karbohidrat agar gula darahnya tidak naik.

Karbohidrat juga sering kali dianggap "musuh" bagi penyandang diabetes. Namun, apa iya penyandang diabetes tidak boleh makan karbohidrat? Berikut penjelasannya!

1. Anggapan penyandang diabetes tidak boleh mengonsumsi karbohidrat

Penyandang Diabetes Tidak Boleh Makan Karbohidrat, Mitos atau Fakta?ilustrasi nasi (pexels.com/Robert Moutongoh)

Sebagian orang mengatakan bahwa penyandang diabetes harus berhenti mengonsumsi makanan berkarbohidrat. Alasannya, penyandang diabetes sudah tidak dapat memproses gula menjadi energi.

Anggapan tersebut mungkin membuat sebagian penyandang diabetes takut mengonsumsi karbohidrat. Padahal, anggapan penyandang diabetes harus berhenti mengonsumsi karbohidrat tersebut tidak benar.

2. Jadi, mitos atau fakta?

Penyandang Diabetes Tidak Boleh Makan Karbohidrat, Mitos atau Fakta?ilustrasi makan (pexels.com/Robert Moutongoh)

Dilansir laman Kementerian Komunikasi dan Informatika, kabar menyebutkan penyandang diabetes harus berhenti makan makanan berkarbohidrat adalah disinformasi. Hal senada juga disebutkan WebMD bahwa anggapan karbohidrat tidak baik untuk penyandang diabetes adalah mitos.

Memang, penyandang diabetes perlu memperhatikan asupan makanannya, namun bukan berarti harus menghindari karbohidrat sama sekali. Karbohidrat dapat memengaruhi kadar gula darah sehingga penyandang diabetes harus memperhatikan jenis termasuk jumlah yang dimakan setiap hari.

Baca Juga: Susu UHT Picu Obesitas dan Diabetes Anak? Ini Tips Memilihnya

3. Kabohidrat dipecah menjadi glukosa dan digunakan sebagai sumber energi

Penyandang Diabetes Tidak Boleh Makan Karbohidrat, Mitos atau Fakta?ilustrasi makan (unsplash.com/Farhad Ibrahimzade)

American Diabetes Association (ADA) menjelaskan, ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat, tubuh akan memecahnya menjadi glukosa. Adanya glukosa tersebut membuat kadar glukosa dalam darah meningkat.

Pada orang tanpa diabetes, adanya peningkatan kadar gula darah setelah makan akan direspons oleh hormon insulin untuk menjaga kadar gula darah tidak naik terlalu tinggi. Dengan adanya hormon insulin, tubuh dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi.

Namun, proses tersebut terganggu pada penyandang diabetes. Pada kondisi diabetes, terjadi gangguan produksi insulin atau tubuh tidak merespons adanya hormon insulin yang dihasilkan. Untuk menghindari kenaikan gula yang drastis, penting untuk memperhatikan karbohidrat yang dikonsumsi.

Healthline juga menjelaskan, mengonsumsi jenis makanan tertentu memang dapat memengaruhi kadar gula darah. Namun, tidak semua makanan memengaruhi kadar gula darah dengan cara yang sama.

4. Jenis karbohidrat

Penyandang Diabetes Tidak Boleh Makan Karbohidrat, Mitos atau Fakta?ilustrasi roti (unsplash.com/Charles Chen)

WebMD menjelaskan kabohidrat merupakan bagian penting dalam diet sehat bagi siapa saja, termasuk penyandang diabetes. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan ADA mengelompokkan karbohidrat menjadi tiga kategori, yaitu: 

  • Gula, termasuk di antaranya gula alami yang terkandung dalam buah dan susu, serta gula tambahan misalnya pada minuman kemasan atau minuman bersoda.
  • Pati, termasuk di antaranya tepung, oat, gandum, termasuk sayuran berpati, misalnya kentang dan jagung.
  • Serat, yaitu bagian dari tanaman pangan yang tidak dapat dicerna, tapi membantu kita tetap sehat.

5. Karbohidrat kompleks lebih lama dicerna tubuh

Penyandang Diabetes Tidak Boleh Makan Karbohidrat, Mitos atau Fakta?ilustrasi buah sayur (pexels.com/Daria Shevtsova)

Healthline menjelaskan, gula termasuk kelompok karbohidrat sederhana, yaitu memiliki satu atau dua molekul gula. Sementara pati dan serat termasuk kelompok karbohidrat kompleks yang memiliki setidaknya tiga molekul gula. ADA menyarankan agar memilih jenis karbohidrat kompleks, karena lebih lama dicerna tubuh sehingga kenaikan kadar gula darah tidak drastis.

Mayo Clinic melansir bahwa gula dan pati akan diubah oleh tubuh menjadi glukosa sehingga dapat memengaruhi kadar glukosa darah. Perbedaannya, tubuh perlu waktu lebih lama ketika mencerna pati daripada gula, sementara serat tidak dapat dicerna tubuh sama sekali. Karena tubuh tidak dapat mencerna serat, maka mengonsumsinya tidak meningkatkan kadar gula darah.

Anggapan penyandang diabetes harus menghindari karbohidrat adalah tidak benar, karena pada dasarnya karbohidrat dipecah menjadi gula dan digunakan sebagai sumber energi. Ada berbagai jenis karbohidrat memengaruhi kadar gula darah dengan cara yang berbeda. Penyandang diabetes bukan harus menghindari karbohidrat sama sekali, melainkan mengatur jenis serta jumlah karbohidrat dikonsumsi. 

Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Ngegym di Lampung, Murah dan Nyaman!

Dewi Purwati Photo Community Writer Dewi Purwati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya