2. Menambah teman jika berolahraga ramai-ramai

ilustrasi berolahraga (pexels.com/Gustavo Fring)

Berolahraga bersama dalam satu kelompok juga seru. Selain meningkatkan semangat, lingkar pertemanan kita pun bertambah luas. Teman-teman kita gak terbatas di dalam kantor atau kampus.

Kita masih punya teman nge-gym, futsal, senam, dan sebagainya. Meski kualitas pertemanan lebih utama ketimbang kuantitas, memiliki lebih banyak kenalan juga hal positif. Kita makin luwes dalam bergaul serta memperoleh banyak pengetahuan dengan sering sharing bersama mereka.

Berawal dari sekadar olahraga bareng, kita bisa menemukan minat sama dengan sejumlah orang. Kawan olahraga bisa juga menjadi partner bisnis dan sebagainya. Relasi kita bertambah luas sembari meningkatkan kebugaran jasmani.

Baca Juga: 6 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kesehatan Otak, Jangan Anggap Remeh!

3. Olahraga sendirian sekaligus menenangkan diri

ilustrasi berolahraga (pexels.com/Miriam Alonso)

Olah raga sendirian juga tak kalah asyik dan bermanfaat dari olah raga ramai-ramai. Terutama buat kita yang setiap harinya telah dikelilingi begitu banyak orang. Misalnya, pekerjaan menuntut kita untuk selalu berinteraksi dengan orang lain bahkan menjadi pembicara seminar atau mengurus acara besar.

Kita pasti merindukan kesempatan menyendiri barang beberapa saat. Rasanya akan sama seperti duduk atau berbaring sejenak selepas terlalu lama berdiri. Kita bakal merasakan kelegaan yang luar biasa.

Walaupun kesempatan menyendiri ada, tidak melakukan apa pun dalam rentang waktu tertentu juga cepat menimbulkan kebosanan. Olah raga bisa menjadi pilihan tepat. Berolahraga seorang diri 30 menit hingga 1 jam cukup buat bikin kita mendapatkan kembali keseimbangan dalam hidup.

4. Membiasakan disiplin mengatur waktu

ilustrasi berolahraga (pexels.com/Andres Ayrton)

Olahraga menjadi makin menantang dengan bertambahnya kesibukan kita. Sulit sekali menemukan waktu buat berolahraga apalagi secara rutin. Untuk bisa melakukannya, kita harus mengelola waktu dengan sebaik mungkin dan berdisiplin.

Sedikit saja rasa malas datang, olah raga pasti urung dilakukan. Sekalipun awalnya sulit untuk kita mempertahankan komitmen berolahraga secara rutin, bila berhasil niscaya kepuasannya begitu besar. 15 sampai 30 menit mampu disisihkan setiap hari untuk olahraga ringan menambah definisi kita mengenai kesuksesan.

Sukses ternyata bukan sekadar pencapaian karier dan finansial, melainkan juga kemampuan mengelola waktu dimiliki untuk lebih memperhatikan diri. Olah raga sebagai ikhtiar menjaga kesehatan termasuk di dalamnya. Bila olah raga sudah diprioritaskan, kedisiplinan kita dalam hal-hal lain juga terpelihara.

5. Melepas penat dari rutinitas kerja

ilustrasi berolahraga (pexels.com/Pixabay)

Jika waktu dan uangnya ada, mungkin kita semua ingin piknik setiap hari biar gak stres. Akan tetapi, tentu saja ini tidak mungkin dilakukan mengingat berbagai keterbatasan kita. Apakah ini berarti kita tidak bisa refreshing?

Jangan dong, nanti hidup kita terasa sangat membosankan buat dijalani. Kita butuh lari sejenak dari rutinitas kerja. Namun, pelariannya gak boleh sembarangan karena dapat berakibat buruk.

Daripada kita asal-asalan mencari hiburan, mending rutin berolahraga saja. Misalnya, bersepeda dengan menempuh rute yang berbeda dari perjalanan ke kantor. Kita jadi sekalian melihat-lihat perkembangan di sisi lain kota.

Membiasakan diri kembali berolahraga setelah lama tidak memang tak mudah. Namun, mengingat banyaknya manfaat dari berolahraga baik untuk kesehatan maupun kelima hal di atas, mari terus mencobanya. Setelah menjadi kebiasaan, kita malah akan merasa ada kurang jika melewatkan jadwal olahraga.

Baca Juga: Selain Pijat, Ini 6 Cara Hilangkan Pegal dan Capek pada Tubuh!