Inovasi Kreatif Kue Khas Lampung, Mahasiswa Unila Bikin Motif Tapis

Memiliki kandungan zat besi tinggi

Bandar Lampung, IDN Times - Setiap daerah tentunya memiliki kue tradisional yang mencerminkan budaya daerah tersebut. Namun, kini panganan lokal sudah mulai ditinggalkan, bahkan tak begitu dikenal oleh masyarakat daerahnya sendiri.

Merujuk hal itu, lima mahasiswa Universitas Lampung (Unila) membuat inovasi kue tart khas Lampung supaya lebih dikenal masyarakat luas.

Mereka adalah Bella Amanda Iswahyudi dan Marza Yulia Herdina dari jurusan Teknik Hasil Pertanian. Kemudian, Febrina Amelia Valentina jurusan Akuntansi, Dzakiyyah Shoofina Jasmine Satri Farmasi, dan Ditya Ananda Safira dari Pendidikan Dokter.

Penasaran kan inovasi seperti apa yang mereka buat? Yuk simak selengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Hore! Mahasiswa Unila Menang 2 Kategori Kompetisi Nasional Ikabi 2021

1. Sebagi upaya atasi penyakit anemia

Inovasi Kreatif Kue Khas Lampung, Mahasiswa Unila Bikin Motif TapisInstagram.com/sweetat.id

Keresahan lima mahasiswa itu akhirnya berbuah manis karena mendapat pendanaan dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui program kreativitas mahasiswa (PKM).

Ketua tim, Bella Amanda Iswahyudi mengatakan, kue buatan timnya bernama Buak Tat. Ciri khasnya desain lebih menarik yaitu ukiran tapis Lampung dan bahan baku mengandung zat besi lebih tinggi.

Menurut Bella, zat besi ini sebagai upaya memenuhi kebutuhan millenials rentan terkena penyakit anemia.

"Karena generasi millenials itu males kalau harus minum tablet. Sedangkan angka anemia di Indonesia itu tinggi banget karena kurang asupan zat besi. Jadi kita ciptain makanan yang bisa ngatasin itu," kata Bella kepada IDN Times, Minggu (29/8/2021).

2. Sudah melalui uji lab

Inovasi Kreatif Kue Khas Lampung, Mahasiswa Unila Bikin Motif TapisFreepik.com/user17432319

Selain menonjolkan dari segi rasa dan budaya, produk diberi nama sweetat ini sudah melalui uji lab. Sehingga semua takaran adonan kue sudah sesuai dengan takaran gizi BPOM.

"Kita punya bukti bahwa kue kita bisa memenuhi zat besi harian. Kalau makanan lain biasanya zat besi 8 persen kalau kue kita 40 persen dan protein 20 persen. Terus karbohidrat sekitar 40 persen," terang Bella.

Untuk memesan kue ini bisa melalui Shopee sweetat.id atau media sosial Instagram dengan username sama. Soal harga, satu loyang kue Rp30 ribu.

3. Tekstur lebih ambyar dan manis

Inovasi Kreatif Kue Khas Lampung, Mahasiswa Unila Bikin Motif TapisKue Tat khas Lampung kreasi mahasiswa Unila(Instagram.com/iwanlaksmana)

Bella mengatakan, Buak Tat memiliki memiliki ciri khas menggunakan selai nanas dengan cita rasa asli yang hambar dan sedikit keras. Namun Bella dan timnya membuat tekstur kue menjadi lebih ambyar dan sedikit manis.

Sejak awal Juli lalu, Bella mengataman sudah memproduksi sekitar 78 loyang kue Tat. Menurutnya itu cukup membanggakan. Sebab cukup sulit mengenalkan brand kue belum dikenal masyarakat Lampung.

"Yang sulit pemasaran sama membuat lukisan tapis di atas kue. Itu kita belajar otodidak dan beberapa kali sempet gagal juga. Karena setau aku belum ada motif kue Tat tapis kaya gini," cerita Bella.

Namun Bella berharap bisa menjadi usaha yang terpercaya memproduksi pangan tradisional terutama dari segi kesehatan, rasa dan budaya untuk menumbuhkan rasa kecintaan masyarakat Indonesia terhadap pangan tradisional. 

Baca Juga: PKKMB Unila 2021, Rektor Beri Pesan Khusus untuk Mahasiswa Baru

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya