5 Rekomendasi Tempat Berburu Street Food di Bandar Lampung

- Street food semakin menjamur di Bandar Lampung, menjadi bagian penting dari gaya hidup masyarakat kota.
- Persit, Taman UMKM Bung Karno, PKOR Way Halim, Kampung Baru, dan area sekitar Polinela adalah 5 rekomendasi tempat berburu street food yang wajib dikunjungi di Bandar Lampung.
- Terdapat beragam jenis kuliner dengan harga terjangkau dan suasana yang ramai di setiap tempat tersebut.
Bandar Lampung, IDN Times - Siapa bisa menolak godaan aroma sedap dari jajanan kaki lima mengepul di pinggir jalan? Kekinian, suasana kuliner pinggir jalan di berbagai sudut Bandar Lampung terasa semakin hidup.
Gerobak-gerobak berjejer di tepi jalan, ramai dipadati pengunjung rela antre demi seporsi kenikmatan murah meriah. Fenomena street food, atau makanan jalanan memang bukan hal baru, tapi kehadirannya kini makin menjamur dan jadi bagian penting dari gaya hidup masyarakat kota.
Street food merujuk pada berbagai jenis makanan dan minuman dijual di area publik, biasanya oleh pedagang kecil, dan sering kali disajikan dengan cepat serta harga terjangkau.
Di Bandar Lampung, tren ini tidak hanya menawarkan cita rasa khas menggoyang lidah, tapi juga menghadirkan pengalaman kuliner unik dan akrab. Nah, buat kamu jika doyan jajan dan penasaran di mana saja spot terbaik untuk berburu street food di Bandar Lampung, berikut IDN Times akan memberikan informasi mengenai 5 rekomendasi tempat berburu street food yang wajib masuk daftar kunjunganmu.
1. Persit Tanjung Karang

Siapa sih gak kenal Sekolah Persit? Nama ini sudah begitu melekat di hati warga Bandar Lampung, bahkan menjadi ikon street food legendaris di kota ini.
Berlokasi di Jalan Ade Irma Suryani Nomor 57, Palapa, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, tepatnya di seputaran SD/SMP Kartika, Persit menjadi surga kuliner menampung puluhan pelaku UMKM.
Setiap lapaknya punya rasa, dan tentu saja punya pelanggan setianya masing-masing. Dari camilan ringan seperti cilok, pempek, sampai minuman kekinian, hingga makanan berat bisa bikin perut kenyang dan hati senang, semuanya lengkap tersedia di sini.
Hal menarik, suasana di Persit selalu hidup dan ramai, terutama di jam-jam sibuk. Mulai dari pagi sekitar pukul 07.00 WIB, para pedagang sudah mulai membuka lapaknya. Tapi waktu paling ramai biasanya terjadi menjelang siang hingga sore hari.
Ini karena banyak anak sekolah baru saja pulang dan langsung mampir ke sini untuk beli jajan favorit mereka. Tak hanya pelajar, para mahasiswa, pekerja kantoran, bahkan keluarga-keluarga juga sering terlihat berburu kuliner di kawasan ini.
2. Tugu UMKM Bung Karno Pahoman

Kalau kamu termasuk orang yang rutin jogging atau berolahraga di sekitaran Pahoman, pasti sudah tidak asing lagi dengan tempat satu ini. Yap, namanya Taman UMKM Bung Karno. Lokasinya sangat strategis, tepat di jantung keramaian dan pusat aktivitas olahraga Bandar Lampung.
Taman UMKM Bung Karno terletak di Jalan Gatot Subroto, Pahoman lokasinya memang sudah dikenal ramai. Memiliki lebih dari 40 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menawarkan beragam jenis kuliner.
Mulai dari jajanan tradisional, kopi kekinian, sampai makanan berat khas nusantara, semua bisa kamu temukan di satu area terbuka nyaman dan bersahabat. Tapi ada satu hal penting perlu kamu catat, Taman UMKM Bung Karno ini hanya buka saat weekend saja, yaitu setiap Sabtu dan Minggu, mulai dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB.
Jadi, kalau kamu berencana mampir, pastikan jadwalnya pas supaya tidak kecewa. Kalau kamu mencari tempat bisa memadukan olahraga, kulineran, sekaligus mendukung usaha lokal, Taman UMKM Bung Karno jelas jadi destinasi wajib masuk dalam daftar kunjungan akhir pekanmu!
3. PKOR Way Halim

Masih seputar tempat yang identik dengan aktivitas olahraga, kali ini bergeser ke salah satu spot paling ikonik di Bandar Lampung, yaitu PKOR Way Halim. Siapa sih gak kenal kawasan ini?
Selain menjadi pusat berbagai kegiatan olahraga, area pintu masuk PKOR Way Halim juga sudah lama dikenal sebagai surga bagi para pelaku usaha UMKM. Sepanjang jalan menuju area utama, kamu akan disambut deretan tenda dan gerobak menjajakan aneka makanan dan minuman. Rasanya seperti memasuki dunia kuliner mini penuh warna.
Setiap akhir pekan, suasana di sini makin hidup. Pagi hari, para pengunjung baru selesai jogging atau berolahraga biasanya langsung mengarahkan langkah ke lapak-lapak jajanan untuk mengisi energi. Sore hingga malam, suasananya berubah menjadi lebih santai, penuh dengan keluarga dan anak-anak muda datang sekadar untuk nongkrong sambil ngemil.
Mulai dari camilan ringan seperti gorengan, cilok, hingga makanan berat seperti bakso, mie ayam, dan nasi goreng, semua tersedia dari ujung ke ujung. Belum lagi beragam minuman segar siap menghapus dahaga setelah seharian beraktivitas.
Kalau kamu merasa penat setelah berolahraga atau sibuk dengan rutinitas sehari-hari, mampir sejenak ke PKOR Way Halim bisa jadi pilihan seru untuk melepas lelah. Menyusuri deretan pedagang sambil mencicipi jajanan satu per satu, rasanya seperti hadiah kecil menyenangkan untuk diri sendiri.
4. Kampung Baru Unila

Kalau kamu tanya ke mahasiswa Universitas Lampung soal tempat favorit untuk cari makan enak dan murah, hampir bisa dipastikan mereka akan menyebut "Kampung Baru". Tempat satu ini memang sangat populer, terutama di kalangan anak-anak kuliahan.
Bagaimana tidak? Lokasinya persis di belakang Universitas Lampung, berdekatan pula dengan deretan asrama dan kos-kosan mahasiswa. Karena itulah, kawasan Kampung Baru ini hidup dengan beragam aktivitas, terutama di dunia kuliner.
Secara geografis, Kampung Baru berada di Jalan Bumi Manti II, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung. Begitu kamu melintasi jalan ini, mulai dari depan SMKN 2 Bandar Lampung hingga sepanjang Bumi Manti, kamu akan disambut oleh jejeran UMKM yang seolah-olah tidak ada habisnya.
Dari menyediakan makanan berat khas mahasiswa, seperti nasi goreng, mie ayam, ayam penyet, hingga pecel lele sampai menawarkan aneka camilan ringan, jus segar, dan minuman-minuman kekinian menggoda untuk dicoba.
Suasana Kampung Baru benar-benar hidup, apalagi saat jam makan siang tiba. Sekitar pukul 12.00 hingga pukul 14.00 WIB, jalanan di kawasan ini berubah menjadi lautan manusia dan motor.
Mahasiswa hilir mudik berburu makanan favorit mereka, pedagang sibuk melayani pembeli, dan aroma sedap dari berbagai jenis masakan memenuhi udara. Tidak jarang, padatnya aktivitas di sini bahkan sampai menyebabkan kemacetan yang sudah menjadi pemandangan biasa.
Tapi anehnya, justru keramaian itu menambah daya tarik tersendiri, seolah menjadi bagian dari pengalaman berburu kuliner di Kampung Baru. Waktu operasionalnya pun cukup panjang.
Kamu bisa mulai berburu street food sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB, dan biasanya hingga pukul 21.00 WIB malam pun masih banyak warung atau tenda kaki lima tetap setia melayani pembeli. Jadi, mau cari sarapan, makan siang, ngemil sore, bahkan makan malam sekalian, semua bisa kamu lakukan di sini.
5. Pintu masuk Polinela

Mungkin selama ini kamu lebih mengenal Polinela sebagai kampus negeri di Bandar Lampung, tapi siapa sangka, area di sekitar kampus ini juga menjelma menjadi salah satu spot street food makin digemari, terutama oleh kalangan muda dan mahasiswa.
Lokasinya cukup strategis, berada tepat di pinggir Jalan Hi. Komarudin, Rajabasa, persis setelah flyover Polinela jika kamu datang dari arah Jalan Zainal Abidin Pagar Alam. Tepat di dekat pintu masuk kampus, deretan pedagang mulai menggelar lapak mereka.
Kawasan ini mulai buka sejak menjelang jam makan siang, sekitar pukul 11.00, dan terus ramai hingga pukul 20.00. Waktu paling ramai biasanya memang saat jam makan siang dan menjelang sore hari ketika aktivitas kampus mulai mereda.
Mahasiswa yang baru selesai kuliah, penghuni kosan sekitar, bahkan warga sekitar pun ikut meramaikan tempat ini, entah sekadar mencari camilan atau makan berat. Hal menarik, street food di sini menawarkan beragam pilihan jajanan khas dan menggoda selera.
Ada telur gulung, aneka gorengan gurih, dimsum dalam berbagai isian, sampai makanan ringan kekinian menggoda mata dan lidah. Meski lapaknya sederhana, rasa makanan ditawarkan tidak bisa dianggap remeh.