Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rumah pembuatan kolang kaling di Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Intinya sih...

  • Permintaan kolang-kaling di Bandar Lampung naik dua kali lipat saat Ramadan 1446 Hijriah.
  • Produksi kolang-kaling mencapai 400-500 kilo per hari, dipasarkan ke pasar tradisional di Lampung dan Jakarta.
  • Home industri kolang-kaling beroperasi selama 15 tahun, dengan proses produksi yang cukup panjang.

Bandar Lampung, IDN Times – Memasuki Ramadan 1446 Hijriah, permintaan kolang-kaling di Bandar Lampung meningkat hingga dua kali lipat.

Salah satu home industri merasakan permintaan ini berada di Kampung Peninjauan, Kelurahan Sukarame 2, Telukbetung Barat, yang dikenal sebagai Kampung Pancasila.

Yadi, salah satu pekerja di home industri tersebut, menjelaskan sejak dua minggu terakhir, produksi kolang-kaling meningkat drastis.

“Kalau di sini bukan pedagang musiman, jadi tiap hari produksi. Tapi menjelang Ramadan ini bisa meningkat sampai dua kali lipat dibandingkan hari biasa, sehari bisa 400 sampai 500 kilo,” katanya, Sabtu (1/3/2025).

1. Dikirim ke Jakarta

Rumah produksi kolang kaling di Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Hasil produksi kolang-kaling ini dipasarkan ke berbagai pasar tradisional di Lampung, seperti Bandar Lampung dan Metro. Ada juga yang dikirim ke Jakarta.

"Jualnya ada yang per kilo dan ada yang per ember. Sekilo kami jual 13 ribu sampai 14 ribu. Jalau ember sekitar 130 ribu sampai Rp 140 ribu, isinya kurang lebih 10 kilo," jelasnya.

2. Sudah berjalan selama 15 tahun

Rumah industri pembuatan kolang Kaling di Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Home industri ini telah beroperasi selama sekitar 15 tahun. Yadi telah bekerja sebagai perajin kolang-kaling selama lima tahun.

“Ini sudah berjalan selama 15 tahun, pesanan di bulan Ramadan memang selalu melonjak, karena banyak orang yang berbuka membuat kolang kaling ini,” jelasnya.

3. Proses produksi

Proses produksi kolang Kaling di Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Yadi menjelaskan, proses produksi kolang-kaling cukup panjang. Setelah buah dibeli, proses pertama adalah merebusnya selama kurang lebih dua jam. Setelah itu, buah dikupas, kemudian digeprek agar teksturnya lebih empuk.

"Kalau sudah digeprek, baru direndam lagi selama tiga sampai empat hari sebelum dijual," jelasnya.

Editorial Team