Mencicipi Jjajangmyeon Rasa Autentik di Hanjjajang Bandar Lampung

Owner Hanjjajang, Jany (24) mengatakan restorannya tersebut mulai buka pada Desember 2022 lalu. Meski terbilang baru, Hanjjajang rupanya mendapat respons positif dari masyarakat Lampung.

Jany mengatakan, salah satu daya tarik dari Hanjjajang adalah rasa autentiknya. Itu dikarenakan chef restorannya merupakan suaminya sendiri dan merupakan orang asli Korea.

“Kalau saya orang Lampung. Di Lampung Selatan. Saya pernah ke Jakarta dan ketemu suami saya di sana. Terus kita nyari jjajangmyeon di Lampung itu belum ada yang seenak di Jakarta, akhirnya kita buat lah Hanjjajang,” katanya pada IDN Times, Minggu (10/9/2023).

Namun ketika ditanya seautentik apa rasanya, Jany mengatakan ada beberapa perbedaan antara Jjajangmyeon asli dengan Jjajangmyeon miliknya. Salah satunya yakni menggunakan bahan halal.

“Kalau aslinya (di Korea) itu pakai babi dan minyak babi sebagai bahannya. Tapi kalau kita enggak. Kita pakai ayam untuk bahan utamanya dan bahan lainnya pun kita pakai yang sudah bersertifikat halal,” jelasnya.

Ia menjelaskan, beberapa bahan masakan seperti saus chunjang dan kecap asin pun mereka menggunakan yang sudah disertifikasi halal. Selain itu mereka tak menggunakan mirin, angciu, atau turunannya.

Jany mengatakan, hampir semua menu di Hanjjajang adalah menu unggulan. Mereka menyediakan jjajangmyeon, jjampong, tangsuyuk, tteokbokki, dan jjampongbab.

“Karena menu kita kan sedikit, jadi semuanya itu sebenernya menu unggulan. Tapi kalau mau direkomendasiin, kita akan rekomendasikan jjajangmyeonnya,” ujarnya.

Untuk harga tiap menunya, jjajangmyeon atau mie saus hitam dihargai Rp30.000 per porsi, jjampong atau mie pedas kuah seafood Rp35.000 per porsi, tangsuyuk atau ayam fillet goreng saus asam manis Rp55.000, tteokbokki mulai Rp20.000, dan jjampongbab Rp35.000.

Jika kamu menemukan kimchi di hampir semua restoran Korea, Hanjjajang punya side dish berbeda nih yakni menggunakan danmuji. Danmuji atau acar lobak ini memang biasa dihidangkan sebagai makanan pendamping jjajangmyeon dan jjampong.

“Danmujinya juga kita bikin sendiri karena memang di sini susah carinya. Kita sediakan danmuji juga karena memang di Korea side dish ini lebih cocok untuk jjajangmyeon dan jjampong dibanding kimchi,” papar Jany.

Selain itu, ia menambahkan cara membuat danmuji juga lebih mudah dibanding dengan membuat kimchi. Sehingga penggunaan danmuji dipilih.

Untuk lokasi Hanjjajang sendiri ada di Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 114, Enggal, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Kota Bandar Lampung atau di dekat SMKN 4 dan SMPN 4 Bandar Lampung.

Salah satu pengunjung di Hanjjajang, Rinda mengatakan jjajangmyeon di restoran tersebut ternyata cocok di lidahnya. Rasa manis dan gurihnya tidak berlebihan dan enak. Meski tak pedas, di sana juga menyediakan bubuk cabai untuk dicampur ke mienya.

"Aku pernah coba jjajangmyeon juga sebelumnya dan itu gak cocok. Kayak terlalu asem banget gitu, nah menurut aku yang ini enak semua rasanya pas. Terus danmujinya juga seger jadi cocok sama mienya," katanya.

Ia juga sempat mencoba Jjampong dan rasanya lebih segar karena berkuah dan menggunakan seafood. Jika jjajangmyeon manis dan gurih, jjampong lebih ke pedas dan gurih.

"Kapan-kapan mau sih ke sini lagi cobain menu lainnya sambil bawa anak dan suami juga," imbuhnya.