Talk Show Literasi Keuangan FIFGROUP: Perlindungan Konsumen Penting

OJK apresiasi langkah optimalkan pembiayaan cerdas

Bandar Lampung, IDN Times - Industri jasa keuangan memiliki peran penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada peran sektor keuangan itu sendiri, tetapi juga pada pemahaman dan kesiapan finansial masyarakat yang menjadi bagian penting dari ekosistem yang berjalan.

Hasil dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 menunjukkan perkembangan positif, dengan indeks literasi keuangan Indonesia mencapai 49,68 persen, meningkat signifikan dari angka 38,03% pada tahun 2019.

Meskipun terdapat peningkatan, masih ada sebagian masyarakat Indonesia belum memiliki pemahaman memadai mengenai karakteristik dan peraturan berbagai produk serta layanan di sektor jasa keuangan. Perkembangan pesat dan digitalisasi di industri keuangan telah menciptakan sistem keuangan semakin kompleks dan dinamis.

Oleh karena itu, upaya bersama antara pemerintah, lembaga keuangan, organisasi nonpemerintah dan sektor swasta dalam meningkatkan literasi dan pemahaman keuangan masyarakat Indonesia menjadi sangat esensial.

1. Gelar MOBIC

Talk Show Literasi Keuangan FIFGROUP: Perlindungan Konsumen PentingFIFGROUP menggelar kegiatan Monthly Business Clinic (MOBIC), Jumat (15/9/2023). (Tangkapan Layar).

Merujuk hal itu, PT Federal International Finance (FIFGROUP) sebagai anak perusahaan dari PT Astra International Tbk dan bagian dari Astra Financial, (FIFGROUP) menggelar kegiatan Monthly Business Clinic (MOBIC), Jumat (15/9/2023).

Kegiatan itu bertajuk Literasi Keuangan, Optimalkan Pembiayaan Dengan Cerdas dan Bijak menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) sebagai narasumber.

Acara ini diadakan secara hybrid lokasi fisik di Menara FIF, TB Simatupang, Jakarta Selatan, dan virtual melalui platform Zoom. Kegiatan MOBIC ini bertujuan untuk mendorong pemahaman lebih baik tentang literasi keuangan dan pentingnya pengelolaan pembiayaan cerdas.

Kegiatan ini dihadiri lebih dari 1.200 peserta berasal dari berbagai kalangan, termasuk media nasional dan daerah mulai dari Aceh sampai dengan Papua, mitra hukum, serta lebih dari 800 karyawan internal perusahaan.

Baca Juga: Dampak El Nino, 765 Hektare Sawah di Lampung Kekeringan! 

2. Pentingnya literasi keuangan di tengah perkembangan sektor keuangan

Talk Show Literasi Keuangan FIFGROUP: Perlindungan Konsumen PentingFIFGROUP menggelar kegiatan Monthly Business Clinic (MOBIC), Jumat (15/9/2023). (Tangkapan Layar).

Hadir sebagai keynote speaker dalam acara tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi. Ia membahas pentingnya literasi keuangan di tengah perkembangan sektor keuangan semakin dinamis.

Friderica mengatakan, Indonesia mempunyai tantangan besar, dengan total populasi penduduk mencapai lebih dari 270 juta orang tersebar di lebih dari 17.000 pulau masih memiliki indeks literasi di bawah 50 persen pada 2022. Ditambah dengan perkembangan era digital yang terjadi saat ini di mana pengguna internet di Indonesia telah mencapai lebih dari 200 juta orang, namun tidak disertai dengan literasi digital yang baik”.

Kondisi tersebut merupakan tantangan harus Indonesia hadapi, tidak hanya bagi konsumen tapi juga bagi industri jasa keuangan. Menurut CEO BRI Danareksa Sekuritas periode 2020-2022 tersebut, terdapat tiga kerentanan utama sering terjadi di masyarakat akibat kurangnya pemahaman literasi keuangan, yaitu tingkat pengaduan konsumen semakin meningkat, kemudian maraknya aktivitas keuangan ilegal dan kendala pemahaman akses permodalan khususnya untuk UMKM.

Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo menargetkan indeks inklusi keuangan Indonesia mencapai 90 persen 2024 mendatang. Peningkatan akses keuangan ini dinilai penting untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Hal ini sejalan dengan peningkatan literasi keuangan di masyarakat untuk selanjutnya siap menggunakan segala bentuk akses keuangan yang tersedia.

"“Pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan menjadi salah satu fondasi yang harus diperkuat, agar masyarakat dapat berperilaku bijak dan dapat mengambil keputusan finansial dengan tepat, terutama dalam lingkungan keuangan yang terus berubah,“ ujar Friderica.

3. Perlindungan konsumen penting

Talk Show Literasi Keuangan FIFGROUP: Perlindungan Konsumen PentingPexels

Chief Executive Officer (CEO) FIFGROUP, Margono Tanuwijaya menyampaikan, kehadiran para narasumber sangat kompeten di talkshow hari ini adalah bukti komitmen serius dari regulator, seperti OJK dan para pemangku kepentingan serta pelaku usaha jasa keuangan seperti FIFGROUP. Itu sebagai upaya bersama mendukung peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia untuk memberikan informasi bermanfaat dan mendalam kepada masyarakat tentang keuangan.

Program ini juga turut mendapatkan dukungan dari Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia periode 2020-2023, Rizal Edy Halim berkolaborasi bersama salah satu Direktur FIFGROUP, yaitu Setia Budi Tarigan.

Mereka memberikan pemahaman terkait literasi keuangan dalam sudut pandang yang berbeda sebagai Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK). Rizal memberikan wawasan tentang perlindungan konsumen dengan menyoroti bagaimana pemahaman tentang hak dan kewajiban konsumen dapat meningkatkan perlindungan bagi individu dalam bertransaksi di sektor jasa keuangan.

“Hak perlindungan konsumen adalah hak universal yang berlaku untuk setiap golongan. Perlindungan konsumen adalah landasan yang adil, yang memastikan bahwa setiap orang, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau pendidikan, memiliki hak untuk bertransaksi yang adil, layanan yang aman, dan informasi yang jujur tentang produk keuangan," tutur Rizal.

4. Tak semua konsumen miliki pengetahuan cukup mengajukan keluhan

Talk Show Literasi Keuangan FIFGROUP: Perlindungan Konsumen PentingIlustrasi komplain(pexels.com/Anna Shvets)

Berdasarkan Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) tahun 2022, Indonesia memiliki nilai 53,23 atau berada dalam kategori Mampu. Artinya, konsumen mampu menggunakan hak dan kewajiban mereka untuk menentukan pilihan terbaik, termasuk menggunakan produk dalam negeri bagi diri dan lingkungannya.

Namun, satu dari tujuh parameter dimensi penilaian IKK harus mendapat perhatian  khusus karena angkanya terbilang rendah yaitu hanya 34,36 persen. Dimensi ini mencakup kemampuan konsumen untuk mengajukan keluhan atau komplain jika mereka mengalami masalah dengan produk atau layanan yang mereka beli.

“Hal tersebut menunjukan bahwa sebagian besar konsumen belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagaimana mengajukan keluhan atau komplain dengan benar. Terkadang, bahkan keluhan yang mungkin tampak sepele pun dapat mengalami eskalasi hingga mencapai tingkat perselisihan hukum. Sehingga sangat penting untuk terus memberikan pemahaman dan literasi keuangan kepada konsumen atau masyarakat,” lanjut Rizal.

FIFGROUP sebagai Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) juga memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung perkembangan industri keuangan yang sehat dan berkelanjutan. Setia Budi Tarigan, Operation Director FIFGROUP, menjelaskan, sebagai perusahaan pembiayaan yang juga termasuk dalam PUJK, pihaknya memahami tanggung jawab tidak hanya terbatas pada bisnis, tetapi juga pada perlindungan dan kesejahteraan konsumen."

"FIFGROUP meyakini bahwa konsumen yang memiliki pemahaman yang baik tentang produk dan layanan keuangan yang mereka gunakan akan dapat mengambil keputusan finansial yang lebih cerdas. Selain itu, sebagai PUJK, FIFGROUP berusaha untuk memberikan layanan yang transparan, adil, dan berkualitas kepada konsumen kami," ujarnya.

Baca Juga: Otsky Lampung Masuk Top 10 Pengiriman Fashion Terbanyak Indonesia

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya