Pentingkah Berasuransi? Ini Pendapat Pakar dan Nasabah Lampung

Edukasi proteksi ke masyarakat dinilai penting

Bandar Lampung, IDN Times - Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI) terus mendorong kompetensi dan profesionalisme agen asuransi. Tujuannya, pesan penting tentang asuransi sebagai proteksi finansial masa datang dapat tersosialisasikan dan diterima dengan baik ke masyarakat.

Agar tujuan itu tercapai, PAAI akan selalu hadir sebagai wadah para agen untuk lebih profesional dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah. Founder PAAI, Wong Sandy Surya mengatakan, sejak berdiri 2016, PAAI akan terus menggelar berbagai program dalam mencerdaskan para agen asuransi untuk lebih profesional.

"Tagline kami ‘profesi untuk kepentingan nasabah’. Untuk mendukung hal ini kami akan membuat beragam program, seperti membuka kelas khusus, yang akan diisi oleh team training yang merupakan para praktisi berpengalaman," jelas Sandy dalam Press Conference dengan jurnalis di Bandar Lampung, Senin (21/3/2022).

Mengingat pentingnya asuransi dan besarnya manfaat yang diberikan, Sandy berharap semakin banyak agen akan bergabung dalam wadah PAAI. Sehingga secara bersama-sama berjuang dengan ritme yang sama dalam meningkatkan sumbangsih dan partisipasi industri asuransi dalam membangun perekonomian.

Edukasi proteksi ke masyarakat dinilai penting

Duta PAAI, Ridwan MH mengatakan, PAAI juga berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat Indonesia proteksi itu penting. Terlebih dalam kondisi pandemik saat ini, memiliki asuransi menjadi sebuah kebutuhan karena asuransi dapat memproteksi risiko finansial nasabah di masa depan.

Yohannes H Saputro selaku Financial Planner yang bersertifikasi, menambahkan peran literasi para agen sangat penting. Dalam hal ini agen sebagai financial advisor harus bisa meyakinkan nasabah atau calon nasabah untuk tidak pernah menyesali kendati terus membayar premi, meskipun musibah tidak terjadi.

Sebab sejatinya tujuan berasuransi adalah bagian dari managemen risiko atau sedia payung sebelum hujan. Hal ini yang harus disosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat.

"Edukasi adalah bagian terpenting bagi masyarakat dan tugas kami sebagai wadah para agen asuransi di seluruh Indonesia membuat masyarakat lebih memahami bahwa asuransi bukan hanya sekadar tabungan belaka." jelasn Yohannes.

Masih banyak masyarakat belum memikirkan perlunya proteksi

Ridwan mengatakan, masih banyak masyarakat belum memikirkan tentang perlunya proteksi. Hal ini dikarenakan mereka mengira bahwa orang lain bisa terkena penyakit kronis, kecelakaan, kebakaran, dan sebagainya, tetapi dirinya tidak. Alasannya, masih muda, sehat, rajin berolah raga, hati-hati, dan sebagainya.

Dia menganalogikan, seharusnya mengasuransikan kendaraan sebelum terjadinya kecelakaan atau sebelum dicuri. Contoh lainnya, mengasuransikan rumah sebelum terjadinya kebakaran, mengasuransikan diri sebelum dirawat di rumah sakit atau terkena penyakit kronis.

“Apabila kita peduli terhadap keluarga dan orang yang kita kasihi maka kita akan memutuskan untuk memiliki proteksi dari sekarang. Jangan ada kejadian dulu baru asuransi atau bingung. Jangan biarkan keluarga terhantam bencana keuangan dikarenakan harus menanggung biaya yang tidak hanya sebesar harta kita, bahkan bisa jadi lebih besar dari nilai harta yang dimiliki,” paparnya.

Baca Juga: Cara Menghitung Pajak Mobil Tahun Pertama, Kedua hingga Kelima

Perhatikan tujuan ikut asuransi

Pentingkah Berasuransi? Ini Pendapat Pakar dan Nasabah LampungPerhimpunan Agen Asuransi Indonesia (PAAI) menggelar Press Conference dengan jurnalis di Bandar Lampung, Senin (21/3/2022). (IDN Times/Martin L Tobing).

Barnabas, praktisi asuransi menyatakan, tak menampik ada kejadian miss selling pernah dialami nasabah. Semisal, nasabah membeli polis asuransi. Uang yang diinvestasikan selama beberapa tahun ingin diambil.

"Ternyata nilai yang nasabah harapkan berdasar perhitungan nilainya gak sama dengan yang didapat. Ini ada miss selling, mungkin dari agen tidak menjelaskan secara detail kepada nasabah terkait produk yang ditawarkan. Sebaliknya, nasabah juga mungkin ada salah persepsi terkait polis asuransi untuk investasinya," paparnya. 

Ia juga berharap, agen asuransi menyampaikan atau mengikuti apa yang nasabah inginkan, bukan sebaliknya. Begitu juga dengan nasabah diharapkan memahami apa tujuan mengikuti asuransi.

"Jika fokus uang kita investasikan dan uang akan kita terima saat pengin ditarik nilainya sama dengan uang keluarkan, gak nyambung ini konsep berasuransi," jelas Barnabas.

Menurutnya, asuransi bukan hanya sekadar menjual dan membeli produk, tapi bagian perencanaan keuangan holistik. "Yang diasuransikan itu bukan orang-nya, tapi impiannya," ujarnya.

"Kita pilih polis kesehatan, tapi bertahun-tahun sehat, rugi gak keluar uang untuk asuransi? Tidak, karena kita tidak tahu kapan kita terkena musibah, sakit. Di saat kita terkena musibah itulah dan kebetulan punya asuransi, di situ kita rasakan manfaat berasuransi," jelas Barnabas.

Total uang pertanggungan disalurkan

Mengutip data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Industri asuransi jiwa telah melindungi sebanyak 65,5 juta jiwa masyarakat Indonesia 2021 lalu. Angka ini tumbuh sebesar 2,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Mengacu nilai total uang pertanggungan 2021 sebesar Rp4.360,81 triliun. Sementara, total klaim dan manfaat yang dibayarkan industri asuransi jiwa sebesar Rp159,4 triliun. Termasuk dalam hal klaim COVID-19 yang merupakan bukti nyata komitmen industri asuransi jiwa secara umum.

Ridwan menjelaskan, AAJI mencatat dari periode Maret 2020 hingga Desember 2021 industri asuransi jiwa telah membayarkan klaim terkait COVID-19 sebesar Rp8,82 triliun. Itu merupakan bukti komitmen industri dalam melindungi masyarakat.

Berdasarkan data yang diperoleh dari AAJI, periode 2016 sampai Oktober 2021, industri asuransi jiwa telah membayarkan klaim dan manfaat terkait dengan produk unit-link lebih dari Rp335 triliun untuk 4,9 juta polis dan 5,5 juta tertanggung.

"Hal ini menggambarkan bahwa begitu banyaknya pihak yang menerima manfaat dari kepemilikan produk unit-link di industri asuransi jiwa. Selain itu, besarnya pembayaran manfaat tersebut juga menunjukkan bahwa industri asuransi jiwa merupakan industri yang likuid, sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu ragu untuk membeli produk asuransi," paparnya.

Cerita konten kreator jadi nasabah asuransi

Pentingkah Berasuransi? Ini Pendapat Pakar dan Nasabah LampungPerhimpunan Agen Asuransi Indonesia (PAAI) menggelar Press Conference dengan jurnalis di Bandar Lampung, Senin (21/3/2022). (IDN Times/Martin L Tobing).

Pengalaman menggunakan asuransi diungkapkan oleh Lawrence Anzela seorang content creator dan sosial media influencer Lampung. Ia pernah punya pengalaman klaim asuransi saat terkena sakit demam berdarah.

Ternyata demam berdarah memerlukan penanganan serius di rumah sakit. "Hanya demam berdarah saja bisa menghabiskan uang cukup besar," jelasnya.

"Adanya asuransi sangat membuat kita nyaman dan gak merasa khawatir akan biaya rumah sakit dan tidak perlu waswas berapa biaya obat dan berapa biaya kamar nya. Asuransi bagi saya membuat saya lebih tenang jika ada apa-apa," papar Anzela.

Ia menambahkan, pengalamannya menjadi nasabah asuransi tujuan utamanya untuk proteksi. Mulanya ia tidak terlalu berpikir untuk investasi, tapi ia sadar bahwa asuransi adalah sarana untuk memproteksi diri dari segala macam sakit dan sebagainya.

"Menurut saya investasi di asuransi itu adalah bagian kecilnya dari sisi asuransi. Saran saya buat semua kalangan lebih baik kita dipaksakan bayar uang kecil sekarang dari pada nanti kita dipaksakan oleh rumah sakit untuk bayar uang besar," papar Anzela.

Baca Juga: Fakta Unik Penyaluran Pembiayaan Triwulan IV 2021 Hasil Kajian OJK

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya