Ini Solusi Kongkrit BI demi Inflasi di Lampung Terkendali

Inflasi Februari lebih tinggi dari Sumatera dan nasional

Bandar Lampung, IDN Times - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung memandang inflasi yang terjadi di Lampung periode Februari 2021 bisa tetap terkendali dalam rentang 3 sampai 4 persen. Namun, ada beberapa rangkaian upaya dapat ditempuh, untuk keluar dari masa inflasi dalam rentang angka tersebut.

Diketahui Inflasi Provinsi Lampung Februari 2021 tercatat 1,60 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional dan Sumatera yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,38 persen (yoy) dan 1,44 persen (yoy).

Secara spasial, dibandingkan 90 kota perhitungan inflasi nasional, inflasi Kota Bandar Lampung dan Kota Metro  Februari 2021 tergolong relatif moderat. Peringkatnya, masing-masing kota menempati posisi ke-42 dan ke-16.

Kepala Perwakilan (KPw) BI Provinsi Lampung, Budiharto Setyawan, mengatakan, inflasi periode terlapor di Metro dan Bandar Lampung dipicu beberapa indikator. Pertama, kenaikan harga cabai rawit yang masih berlanjut, seiring kurang optimalnya produksi di musim penghujan.

Kedua, kenaikan harga kedelai yang berisiko mendorong naiknya harga bahan makanan, termasuk harga produk peternakan. Ketiga, berlanjutnya kenaikan harga beras, diikuti masuknya periode tanam di beberapa sentra produksi.

"Adapun keempat dan kelima, peningkatan harga daging sapi disebabkan meningkatnya harga impor sapi bakalan. Serta kenaikan harga rokok didorong peningkatan tarif cukai rokok sebesar 12,5 persen di awal tahun 2021 kemarin," ujarnya, Rabu (3/3/2021). 

1. Langkah kongkrit pengendalian inflasi

Ini Solusi Kongkrit BI demi Inflasi di Lampung TerkendaliMenko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan terkait perekonomian nasional di masa pandemi COVID-19 di Jakarta, Rabu (5/8/2020) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Dalam rangka mengantisipasi beberapa risiko tersebut, Budiharto mengatakan, diperlukan langkah-langkah pengendalian inflasi konkrit. Terutama, untuk menjaga nilai inflasi yang tetap rendah dan stabil.

Untuk itu, pemerintah daerah hingga level masyarakat harus memastikan keterjangkauan harga. Caranya, melakukan pemantauan harga harian dan perbandingan harga dengan daerah lain.

"Cara bisa melalui aplikasi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (https://hargapangan.id/), untuk melihat perkembangan harga yang terjadi dan melakukan intervensi kebijakan yang diperlukan," imbuh Budiharto. 

2. Pemerintah Provinsi Lampung harus bisa memastikan ketersediaan pasokan

Ini Solusi Kongkrit BI demi Inflasi di Lampung Terkendalimerdeka.com

Budiharto menuturkan, pemerintah Provinsi Lampung harus bisa memastikan ketersediaan pasokan, sebagai antisipasi lonjakan permintaan akibat optimisme masyarakat terhadap vaksin COVID-19.

Kondisi ini perlu diwaspadai, agar tidak meningkatkan tekanan kenaikan harga. Oleh karena itu, TPID provinsi, kabupaten/kota perlu meningkatkan intensitas koordinasi. Satu di antaranya melalui Kerjasama Antar Daerah (KAD), dalam hal pemenuhan komoditas pangan strategis menghadapi risiko kenaikan harga.

"Kota Bandar Lampung sebagai wilayah yang memiliki kontribusi terbesar pada inflasi Provinsi Lampung perlu mengupayakan KAD. Khususnya untuk komoditas-komoditas utama penyumbang inflasi," papar Budiharto. 

Baca Juga: Nilai Ekspor Lampung Januari 2021 Turun 86 Juta Dolar, Kok Bisa?

3. MoU kerjasama peningkatan perekonomian daerah 10 gubernur Sumatera

Ini Solusi Kongkrit BI demi Inflasi di Lampung Terkendaliunsplash.com/Sebastian Herrmann

Budiharto menuturkan, adanya MoU tentang Kerjasama Peningkatan Perekonomian Daerah oleh 10 Gubernur di Sumatera pada 2020. Itu dapat menjadi dasar untuk penguatan KAD, dalam pemenuhan pasokan bahan makanan di wilayah Sumatera.

Selain itu, pengawalan dalam pemberian bantuan sosial, bagi kelompok masyarakat yang rentan terdampak COVID-19 juga perlu ditingkatkan. Termasuk, ketersediaan pasokan komoditasnya, agar tidak mendorong kenaikan harga.

"Jangan lupa juga, implementasi Program Kartu Petani Berjaya (KPB), selain dapat meningkatkan kesejahteraan petani, itu dapat mendukung upaya peningkatkan produktivitas pertanian dan ketersediaan pasokan, yang berdampak pada stabilitas harga," ujar Budiharto. 

4. Memastikan kelancaran distribusi melalui TPID dan Satgas Pangan

Ini Solusi Kongkrit BI demi Inflasi di Lampung TerkendaliSatgas pangan saat mengecek harga daging di Pasar Klojen. Dok/istimewa

Kelancaran distribusi melalui TPID dan Satgas Pangan juga penting dilakukan. Caranya, melakukan koordinasi untuk memastikan kembali kecukupan pasokan dan kelancaran akses distribusi bahan pokok adalah hal yang harus dipastikan.

Budiharto mengingatkan, selain untuk menjaga stabilitas harga, kelancaran distribusi dapat memudahkan petani memasarkan produk. "Tentu, diikuti petani juga bisa mendapatkan harga yang wajar," ujar Budiharto

5. Meningkatkan komunikasi efektif terkait ketersediaan pasokan

Ini Solusi Kongkrit BI demi Inflasi di Lampung TerkendaliIlustrasi telur ayam. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Budiharto menyampaikan, antisipasi yang tak kalah penting yaitu, meningkatkan komunikasi efektif terkait ketersediaan pasokan dan upaya pemerintah dalam pemenuhan pasokan perlu disampaikan.

"Itu dilakukan Pemerintah Daerah, untuk menjaga ekspektasi positif bagi masyarakat dan menjaga stabilitas harga," katanya. 

Baca Juga: Kok Bisa? Inflasi Metro Februari Tertinggi se-Sumatera, Balam Nomor 4

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya