Ekonom Sebut Lampung Berpeluang Cegah Ancaman Penurunan Ekonomi Global
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Ekonomi Provinsi Lampung berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2023 mencapai Rp105,5 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp63,8 miliar.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyebut, Ekonomi Provinsi Lampung triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,96 persen. Dari sisi produksi, lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,80 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,12 persen.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Lampung Drisnaf Swastyardi mengatakan, Ekonomi Provinsi Lampung triwulan I-2023 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 0,79 persen. Dari sisi produksi, lapangan usaha mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 8,13 persen.
“ Selanjutnya, lapangan usaha yang juga mengalami pertumbuhan cukup pesat adalah Jasa Keuangan yang tumbuh sebesar 6,09 persen,” kata Drisnaf.
Baca Juga: Jokowi Ambil Alih Jalan Rusak Lampung, Menteri PUPR: Juli Mulai Kerja
1. Lapangan usaha alami kontraksi pertumbuhan
Drisnaf menyampaikan, beberapa lapangan usaha mengalami kontraksi pertumbuhan. Kontraksi terdalam terjadi pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 12,54 persen, serta lapangan usaha Real Estate mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 9,15 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit melayani rumah tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 0,72 persen.
2. Peluang Lampung berkontribusi cegah penurunan ekonomi global
Menurut pengamat ekonomi dari CURS, Erwin Octavianto, pertumbuhan ekonomi di Lampung menjadi peluang untuk berkontribusi menjaga dan mencegah terjadinya penurunan ekonomi global 2023. Menurutnya, penurunan ekonomi global 2023 terjadi akibat kekurangan pangan, harga pangan mahal dan inflasi besar di sebagian negara besar seperti Inggris dan Amerika.
“Apalagi tingkat suku bunga mereka juga cukup tinggi. Sehingga berdampak pada ketidakadaan pengembangan sektoril pada negara mereka,” kata Erwin kepada IDN Times, Sabtu (6/5/2023)
3. Meningkatkan ekspor produk-produk pertanian ke luar negeri
Namun menurutnya, konteks penurunan ekonomi global pada 2023 tersebut berbeda dengan kondisi yang ada di Lampung. Sebab, pertanian menjadi sektor utama memiliki keunggulan produk seperti beras, jagung dan bahan pangan lainnya mengalami surplus.
“Malah kita menjadi salah satu yang diharapkan mampu mencegah atau membantu nasional dalam rangka menghadapi ancaman penurunan ekonomi global 2023. Kita menjadi salah satu daerah yang seharusnya memberikan kontribusi dengan berbagai barang-barang unggulannya untuk meningkatkan ekspor produk-produk pertanian ke luar negeri. Serta mendistribusikan produk pertanian kita ke dalam stok local,” jelasnya.
Baca Juga: Ekonom Sebut Inflasi April 2023 Lampung Masih Normal, Ini Penyebabnya