Konsumsi Migas Lampung Februari 2022 Meningkat Drastis Dibanding 2021

Namun secara keseluruhan, nilai impor Lampung menurun

Bandar Lampung, IDN Times - Konsumsi terhadap barang migas di Provinsi Lampung mengalami peningkatan sangat drastis dibanding tahun lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat, impor migas di Lampung selama Februari 2022 mencapai angka 145,15 juta dolar. Nilai itu berbeda jauh dibanding Februari 2021 hanya berada di angka 22,16 juta dolar saja.

“Nilai impor di Provinsi Lampung secara keseluruhan mencapai 247,61 juta dolar. Sehingga impor pada Februari 2022 ini mengalami peningkatan 81,38 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Kepala BPS Provinsi Lampung, Endang Retno Sri Subiyandani, Jumat (1/4/2022).

Baca Juga: Stok Bawang Merah dan Cabai Rawit Defisit, BI Lampung Gagas Ini

1. Dibanding bulan sebelumnya, nilai impor Februari 2022 turun

Konsumsi Migas Lampung Februari 2022 Meningkat Drastis Dibanding 2021Perkembangan Impor di Lampung. (Youtube.com/BPSLampung).

Endang mengatakan, menurut penggunaan barangnya, nilai impor Provinsi Lampung Februari 2022 masih didominasi bahan baku/penolong nilainya mencapai 244,47 juta dolar AS atau 98,7 persen dari total. Sedang barang konsumsi hanya 0,63 persen, dan barang modal hanya 0,64 persen,” imbuhnya.

Namun meski begitu, dibanding bulan sebelumnya yaitu Januari 2021. Nilai impor Lampung mengalami penurunan sebesar 0,19 persen. Januari 2021 nilai impor Lampung adalah 248,07 juta dolar.

“Diprediksi, penurunan ini didorong oleh penurunan nilai impor barang konsumsi dan barang modal yang sangat drastis pada Februari 2022,” katanya.

Sedangkan negara asal impor antara lain Nigeria, India, Thailand, Kanada, dan Brazil. Presentase terbesar adalah produk dari Nigeria sebesar 58,32 persen.

2. Ekspor turun tipis

Konsumsi Migas Lampung Februari 2022 Meningkat Drastis Dibanding 2021Ilustrasi lemak dan minyak nabati hewani. (Website Mouths of Mums)

Sedangkan untuk nilai ekspor Februari 2022 kembali turun dibandingka bulan sebelumnya yaitu sebesar 0,41 persen dari 332,37 juta dolar Januari 2022 menjadi 331,01 juta dolar Februari 2022.

“Tapi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu 15,28 persen atau sebesar 43,87 juta,” ujar Endang. 

Penurunan nilai ekspor ini terjadi meski dua golongan utama ekspor yaitu lemak dan minyak hewan nabati, dan batu bara mengalami peningkatan.

“Selain kedua golongan barang tersebut, seluruh golongan barang tergabung dalam 10 golongan barang utama menunjukan penurunan sehingga secara keseluruhan nilai ekspor kita juga turun,” paparnya.

Ia melanjutkan, ekspor Lampung masih didominasi industri pengolahan sebesar 248,91 juta dolar. Sedangkan barang pertanian hanya 36,54 juta dolar dan pertambangan lainnya 45,56 juta dolar

“Lalu untuk negara tujuannya, tetap masih didominasi Amerika Serikat yaitu sebesar 23,27 persen atau 77,03 juta dolar, ” jelas Endang.

3. Neraca perdagangan Februari 2022 surplus

Konsumsi Migas Lampung Februari 2022 Meningkat Drastis Dibanding 2021Neraca perdagangan Provinsi Lampung. (youtube.com/bpslampung).

Endang mengatakan, dari nilai ekspor impor tersebut, maka neraca perdagangan di Provinsi Lampung mengalami surplus sebesar 83,40 juta USD.

“Kita kembali mencatatkan surplus ya. Meski lebih kecil jika dibandingkan Januari 2022 dan Februri 2021,” ujarnya.

Ia mengatakan surplus ini tercatat pada mitra dagang kelompok Uni Eropa dan Asean. Sedangkan untuk negara lainnya, surplus perdagangan ini juga tercatat pada kegiatan perdagangan dengan Amerika Serikat dan Tiongkok.

Baca Juga: Cabai dan Minyak Goreng Picu Inflasi Lampung 0,92 Persen Maret 2022

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya