TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Motor Sport 150cc 2-Tak Full Fairing Masih Eksis Saat Ini

Motor masih jadi primadona para 2 stroke lovers

https://instagram.com/bimaaristantyo?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Motor sport 2-tak masih mendapat tempat khusus idola motor mania. Alasannya, tenaganya sangat besar dan memiliki akselerasi lebih responsif dibandingkan motor 4 tak.

Seiring berjalannya waktu, tak dapat dipungkiri, jenis motor tersebut emisi gas buang CO2 kurang ramah lingkungan. Bahkan, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan para produsen tidak memproduksi lagi motor 2 tak.

Itu dipicu tidak memenuhi standar emisi yang diterapkan pemerintah Indonesia. Tapi tenang saja kalian masih tetap bisa membelinya, dengan kondisi seken.

Inilah yang membuat membuat motor 2 tak tetap eksis sampai sekarang, meskipun sudah 'disuntik mati' oleh produsen otomotif Tanah Air. Berikut motor sport 150cc full fairing 2 tak masih eksis sampai sekarang. 

Baca Juga: Baru Mengaspal! Fakta Unik The New Mazda CX-8 dan Mazda 2 Sedan

1. Yamaha TZM 150

google

Yamaha TZM 150 merupakan motor 150 cc 2 tak populasinya terbilang jarang. Itu karena TZM 150 ini hadir di Indonesia saat krisis moneter 1998. Saat itu terbilang mahal karena masuk secara CBU. Kala itu TZM 150 dibanderol Rp 18.650 juta on the road (OTR).

Padahal, TZM tergolong sport 150 cc yang punya desain, fitur dan teknologi menarik di kelas dan di zamannya dan mesinnya pun cukup bertenaga. Disokong mesin bertipe 2 tak 1 silinder pakai reed valve, berpendingin cairan.

Kapasitas mesin 147 cc, didapat dari bore x stroke 59,0 x 54,0 mm. Untuk memenuhi kebutuhan campuran bahan bakar dan udara, Yamaha menggunakan karburator Mikuni VM30SS, venturinya 30 mm dan ada power jet.

TZM 150 dibekali pula teknologi YPVS atau Yamaha Power Valve System, yaitu sebuah katup di exhaust port. Adanya teknologi YPVS, torsi di putaran bawah dapat, tenaga di putaran atas juga kuat. Teknologi ini bergerak secara mekanis, namun digerakkan secara elektronik pakai motor servo yang dapat sinyal dari CDI.

Sistemnya mirip RC Valve di Honda NSR. Dengan beragam kombinasi spek dan fitur di atas, maka tak heran performa mesin TZM 150 tergolong besar di zamannya. Tenaga maksimal TZM 150 mencapai 36 dk di 10.500 rpm dan torsi 24,5 Nm di 9.500 rpm.

2. NSR 150 SP

google

NSR 150 SP motor diproduksi oleh produsen otomotif berlogo sayap terbang. Honda NSR adalah salah satu motor kencang yang jadi idaman banyak orang.

NSR ini sudah mengadopsi rangka dengan model  full deltabox murni yang biasa dipakai motor balap. Motor berkapasitas 150 cc 2-tak ini, telah dilengkapi pendingin mesin radiator yang belum mengadopsi motor sport lokal kala itu. Tidak luput dari desainnya yang sporty punya andil besar untuk membuat ngiler para peminat yang melihatnya.

NSR jadi motor dengan teknologi paling tinggi kala itu. Mesin yang sudah menggunakan teknologi RC Valve membuat tenaga di setiap saat terus mengisi. RC Valve merupakan perangkat tambahan berupa katup kupu-kupu di lubang buang.

Kerja katup ini dikontrol langsung oleh CDI. Mekanisnya, katup kupu-kupu akan menutup seperempat lubang saat putaran rendah, dan membuka saat RPM mulai meninggi. Kerjanya, mirip katup KIPS pada Kawasaki Ninja 150 RR saat ini.

NSR 150 SP ini telah menggunakan single arm menjadi ciri khas modelnya. Teknologinya juga terapan dari NSR 250 MC versi GP. Ada pembenahan counter weight crank shaft, untuk meringankan putaran bawah serta meminimalisir getaran saat dipacu hingga top speed. Model ini menjadi salah satu buruan utama para bikers.

Kehancuran NSR kala itu dipicu dengan sulitnya mencari spare part saat itu, yang dikarenakan dibeli lewat importir umum, jadi jarang bengkel yang menyediakan spare part nya.

Nah saat ini motor-motor 2-tak memang sedang banyak dicari, salah satunya NSR series, sudah pasti harga bekas NSR series pun ikut melambung tinggi, menurut surveidimarketplace harga NSR series ini tembus sampai ratusan juta rupiah.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Motor Sport, Harga dan Spesifikasi

Writer

Agus Budiman

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya