Wisata Unik Keliling Metro Pakai Mobil Klasik, Kamu Mau?

Beberapa destinasi wisata akan memberikan pengalaman menarik

Metro, IDN Times - Berwisata menggunakan mobil pribadi tentu sudah jadi hal lazim. Kini di Kota Metro, Lampung menyediakan paket wisata unik berkeliling ke destinasi wisata, kuliner dan kerajinan menggunakan mobil klasik.

Beberapa destinasi wisata akan memberikan pengalaman menarik saat berkeliling dengan mobil klasik ke Pasar Kreatif Payungi, Kampung Pengangguran, Kampung Lebah, Kerajinan Tapis Jan Ayu, Gudeg Bu Sundari dan masih banyak lagi. Tentunya kamu juga akan disuguhkan dengan pemandangan bentang sawah luas di Kota Metro.

Berikut IDN Times rangkum harga paket wisata Keliling Metro beserta fasilitas didapat.

1. Keunikan jadi hal penting menarik perhatian wisatawan

Wisata Unik Keliling Metro Pakai Mobil Klasik, Kamu Mau?Instagram.com/kelilingmetro

Pendiri Pasar Kreatif Payungi, Dharma Setyawan mengatakan, Metro merupakan kota digerakkan dengan gotong-royong komunitas dengan tujuan untuk melayani dan memiliki keunikan cerita. Menurutnya, semakin modern kota dalam bentuk kemajuan pembangunan fisik, tidak menjamin apakah pelayanan semakin baik dan tata kota semakin indah.

"Komunitas harus terus percaya dengan gotong-royong keunikan, keramahan dan pelayanan terhadap warga kota atau luar kota semakin menarik perhatian," terangnya.

Baca Juga: Kafe Unik Dua Dimensi di Metro, Serasa di dalam Komik

2. Alasan penting wisata keliling Metro digerakkan

Wisata Unik Keliling Metro Pakai Mobil Klasik, Kamu Mau?Instagram.com/payungi_

Menurut Dharma, ide keliling Metro menggunakan mobil klasik adalah hasil obrolan ringan di sekitar Lamban Ugahari Payungi bersama Roma Doni Yunanto dan Tyas. Kemudian berlanjut di Rumah Gudeg Bu Sundari, akhirnya sepakat untuk membangun gerakan Keliling Metro dengan tagline Family, Story & Culinary.

"Ada beberapa alasan penting kenapa Keliling Metro digerakkan. Pertama, komunitas mobil tua terus menyusut, tapi peningkatan jual beli mobil tua Lampung dipesan oleh Jawa semakin meningkat. Itu menjadi faktor utama agar mobil tua Lampung terus bertahan dan mendapat ruang di tengah kota," jelas Dharma.

Sebab menurutnya, wisata sekitar kampung penyangga Borobudur terus meningkat sehingga diharapkan jangan menghabiskan koleksi mobil tua di Lampung.

3. Memajukan kepentingan kapital untuk banyak orang

Wisata Unik Keliling Metro Pakai Mobil Klasik, Kamu Mau?Instagram.com/payungi_

Lebih lanjut Dharma menyampaikan, banyaknya kampung kreatif di Metro harus dibarengi dengan solidaritas antar gerakan warga. Menurut Dharma, Payungi dengan trafik ribuan pengunjung ingin berbagi gerakan, sehingga tamu luar kota dapat difasilitasi untuk berkunjung ke kampung lain.

"Ikhtiar gerakan ini tentu butuh dukungan dari banyak pihak terutama kampung kreatif lain yang memunculkan keunikan tersendiri selain peran hotel, perguruan tinggi dan berbagai stakeholder lainnya," katanya.

Dharma mengatakan, komunitas saling menguatkan akan menambah kepercayaan publik bahwa kemajuan kota ada pada gerakan saling menjaga kepentingan ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan wisata secara kolektif.

"Memajukan kepentingan kapital untuk banyak orang, bukan hanya segelintir orang. Semakin banyak orang datang ke kota ini maka kota ini layak dirindukan dan pantas dicintai," terangnya.

4. Rute dan harga paket wisata

Wisata Unik Keliling Metro Pakai Mobil Klasik, Kamu Mau?Instagram.com/payungi_

Rute wisata keliling Metro menggunakan mobil klasik di antaranya keliling Payungi, taman kota dan kampung. Fasilitas kamu dapatkan seperti mencicipi madu, susu kambing etawa dan fotografer

Di Kampung Peng_angguran terdapat wisata Telaga Rizky Farm, Rumah Anggur dan Jagongan Drum. Kemudian, makan di riversidecamp (Camp & Culinary). Lalu foto di Omah Yoso Jan Ayu (Wastra). Kemudian foto dan ngopi di Payungi.

Harga paket tersebut adalah Rp300 ribu per mobil. Satu mobil berisi tiga sampai empat orang. Tapi jika berisi empat orang, harganya menjadi Rp400 ribu. Harga tersebut juga sudah termasuk mobil VW dan sopir.

Tim dokumentasi foto dan bideo akan mengunggah di media keliling Metro melalui IG, Facebook, Tik Tok, YouTube, dan website dan dikirim ke WhatsApp handphone peserta.

Baca Juga: Sambatan, Cara Unik Warga Metro Revitalisasi Cagar Budaya

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya