Bandar Lampung Bakal Punya Wisata Jalan Kaki Hutan Mangrove

Lokasinya di Kecamatan Telukbetung Timur

Bandar Lampung, IDN Times - Menindak lanjut rencana Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana untuk membuat wisata kampung pesisir Bandar Lampung sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat dan UMKM, Pemerintah Kota Bandar Lampung akan berencana membangun Wisata Walking Trail di area Hutan Mangrove Bandar Lampung.

“Di depan Kantor Kelurahan Kota Karang menuju Pulau Pasaran itu kan ada hutan mangrove. Nanti kita akan buat tempat wisata jalan setapak untuk pejalan kaki di sana,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung, Dirmansyah, Senin (12/9/2022).

Ia juga menjelaskan, walking trail dengan lebar 130 cm ini rencananya akan memutari area hutan mangrove sehingga pengunjung nantinya akan disuguhkan pemandangan laut dan pemukiman penduduk di sekitar Kota Karang dan Pulau Pasaran.

1. Fasilitas tempat wisata

Bandar Lampung Bakal Punya Wisata Jalan Kaki Hutan MangroveIlustrasi walking trail hutan bakau di Taman Wisata Mangrove Petengoran Pesawaran. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Sedangkan untuk jalur masuknya, Dirman mengatakan pengunjung wisata bisa masuk melalui dua jalur yakni melalui pintu masuk dekat sekitar Kantor Kelurahan Kota Karang, kemudian melalui pintu masuk yang akan dibuat di dekat Jembatan Pulau Pasaran.

Selain itu Dirmansyah juga mengatakan akan banyak fasilitas yang dibangun di tempat wisata ini seperti gazebo, tempat luas untuk istirahat pengunjung, toilet, mushola, dan lainnya.

“Jadi nanti kita ada bangun tempat yang lebar untuk tempat istirahat. Jadi selain dijadikan tempat istirahat pengunjung juga bisa foto-foto di situ,” ujarnya

Baca Juga: Nilai Investasi Lampung City dan Grand Mercure Bisa Capai Rp2 Triliun

2. Pembangunan pertama gelontor anggaran Rp70 juta

Bandar Lampung Bakal Punya Wisata Jalan Kaki Hutan MangrovePesisir Pulau Pasaran Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Sedangkan untuk anggaran pembangunan tempat wisata ini, Dirmansyah mengatakan, Pemkot Bandar Lampung telah mengalokasikan dana sekitar Rp70 juta untuk pembangunan tahap awal.

“Nanti ini bakal terus berlanjut pembangunannya. Untuk tahap awal kita anggarkan 70 juta dulu. Dan itu seenggaknya akan terbangun walking trail sepanjang 60 meter," jelasnya.

Kemudian untuk pembangunan selanjutnya, pihaknya tidak mencoba melakukan kerjasama dengan pihak swasta misalnya perusahaan dalam program CSR-nya.

“Soalnya kan ini juga termasuk konservasi ya hutan mangrove itu. CSR bisa masuk ke situ untuk lingkungan juga,” tambahnya.

3. Usai jadi, pengelolaan tempat wisata akan diserahkan pada masyarakat sekitar

Bandar Lampung Bakal Punya Wisata Jalan Kaki Hutan MangrovePemukiman Kota Karang menuju Pulau Pasaran. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Seperti sebelum-sebelumnya, Tempat Wisata Sumur Putri dan Menara Al-Furqon, Dirman mengatakan tempat wisata ini juga nanti rencananya akan dikelola oleh masyarakat sekitar.

“Kalau sudah jadi, nantinya kita akan serahkan pada warga setempat melalui pokdarwis untuk mereka kelola. Tentunya pengawasan tetap akan kami lakukan,” imbuhnya.

Ia juga percaya, ketika wisata ini berkembang nantinya wisata lain akan bermunculan seperti wisata kuliner yakni UMKM masyarakat sekitar akan tumbuh begitu pula kampung wisata Pulau Pasaran akan semakin populer.

4. Mempercantik pemukiman pesisir sebagai wisata bahari

Bandar Lampung Bakal Punya Wisata Jalan Kaki Hutan MangroveIlustrasi wisata Hutang Mangrove Petengoran Pesawaran. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana juga telah berkomitmen untuk membuat wisata pesisir atau bahari dengan merapikan pemukiman pesisir di Kota Bandar Lampung. Bahkan dalam rencana ini, Eva meminta langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno untuk membantu merealisasikan itu.

Meski mendapat respon positif dari Sandiaga Uno dan proposal penataan perumahan pesisir ini masuk ke pusat, belum ada respons lebih lanjut dari pusat mengenai hal ini. Pemkot Bandar Lampung menduga hal ini dikarenakan masih adanya dampak pandemik COVID-19 yang mempengaruhi anggaran kementerian parekraf.

Eva rencananya hendak memindahkan pemukiman pesisir dengan membangun beberapa rumah atau fasilitas umum yang sudah parah, dan mengecat ulang rumah-rumah warga.

“Kita gak menggusur atau rehab secara besar-besaran. Kita hanya rapikan. Kita cat, kita bersihkan supaya tidak kumuh dan enak dipandang,” katanya.

Baca Juga: Marak Isu Hacking, Diduga 4 Subdomain Pemkot Bandar Lampung Diretas

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya