Geliat Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemik Virus Corona

Sektor pariwisata harus berbenah dan ubah strategi

Balikpapan, IDN Times -  Stay home alias di rumah saja selama pandemik virus corona atau COVID-19 membuat masyarakat jenuh, rindu liburan dan hiburan Tak heran, sejak masa adaptasi kebiasaan baru, masyarakat Indonesia mulai berkunjung ke tempat wisata apalagi saat momen liburan panjang pada Agustus ini. 

Meskipun berada di zona merah COVID-19 sejumlah tempat wisata di Samarinda, Kalimantan Timur telah dibuka kembali pada fase relaksasi tahap tiga. Mulai dari wisata susur Sungai Mahakam, kemudian Mahakam Lampion Garden, tempat hiburan malam, cafe hingga gerai karaoke. Meskipun demikian, sektor wisata dan hiburan tetap belum pulih seperti semula.

Salah satu yang terpukul karena pandemik adalah Mahakam Lampion Garden (MLG) yang menjadi salah satu lokasi favorit melepas penat warga 'Kota Tepian' Samarinda. MLG telah dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan.

Dian Rosita, manajer MLG menjelaskan, tingkat kunjungan ke MLG hanya sampai 20 persen, bahkan sebelumnya sempat 10 persen. “Turun semua, gak ada yang tembus target,” ujarnya pada Jumat (21/8/2020).

Sementara, di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tempat wisata masih ditutup untuk mencegah penyebaran COVID-19. Penutupan objek wisata dan tempat hiburan malam (THM) sudah diatur dalam Surat Edaran Bupati Penajam Paser Utara sejak Maret 2020 dan sudah disosialisasikan kepada masyarakat. 

"Sejak Lebaran Kurban dan liburan tahun baru Islam ini pun kami memasang spanduk ulang guna mengingatkan kepada seluruh masyarakat PPU sementara tidak mendatangi objek wisata dulu,” tegas Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten PPU Andi Israwati, di Penajam, pada Kamis (20/8/2020).

Meskipun demikian, masih ada pengelola tempat wisata dan THM yang membuka usaha serta masyarakat juga tetap berdatangan mencari hiburan. 

“Kami merasa sedih, karena ada saja pengelola THM, objek wisata bahkan masyarakat yang tidak patuh terhadap penerapan peraturan pemerintah. Sementara kami sudah cukup memberikan sosialisasi dan mengadakan pertemuan kepada semua Pokdarwis (kelompok sadar wisata) tetapi masyarakat yang tidak sadar,” kata Andi Israwati.

Tak hanya di Kalimantan Timur, geliat dunia pariwisata dan tempat hiburan terus menggelora di berbagai wilayah Tanah Air. Berikut IDN Times sajikan laporan khusus mengenai wisata di tengah pandemik dari berbagai daerah di Indonesia.

1. Rekor tertinggi wisatawan selama pandemik di Yogyakarta, sehari 40 ribu pengunjung

Geliat Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemik Virus CoronaPantai Parangkusumo Kabupaten Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Wisatawan membludak di Yogyakarta. Angka kunjungan wisatawan di tengah pandemik corona mencatatkan rekor tertingginya akhir pekan pada pertengahan Agustus 2020. Kala momen libur panjang HUT ke-75 Kemerdekaan RI dan Tahun Baru Islam.

"Weekend kemarin, hari Minggu dalam satu hari itu hampir 40 ribu (pengunjung) atau 39 ribu sekian," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (18/8/2020).

Peningkatan angka wisatawan ini, menurut Singgih tercatat melalui sistem pendataan pengunjung yakni Visiting Jogja. Seperti diketahui, siapa pun yang hendak berwisata di DIY diwajibkan melakukan reservasi terlebih dahulu, baik melalui website maupun aplikasi Visiting Jogja.  Sehingga dapat terpantau kenaikan jumlah wisatawan pada tiap pekannya sejak pariwisata di DIY beroperasi kembali per awal Juli 2020.

Jumlah wisatawan ini berdasarkan jumlah kunjungan di 51 lokasi wisata yang telah dibuka kembali seizin Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dan telah melalui uji coba secara terbatas. Sebanyak 53 persen wisatawan berasal dari DIY, sisanya dari berbagai provinsi lain.

"Yang kami ingin dorong sebetulnya sistem reservasinya. Karena pada saat melakukan reservasi, maka satu, pendataan (pengunjung) dapat. Kedua, wisatawan sebetulnya dia punya kepastian masuk ke lokasi. Karena kan kita menerapkan kapasitas terbatas, sehingga kalau pengunjung sampai sana (lokasi wisata) ternyata sudah penuh, kan enggak masuk. Saya harapkan bisa reservasi terlebih dahulu," paparnya.

Baca Juga: Pandemik COVID-19, Objek Wisata di PPU Ramai Meski Masih Ditutup

2. Wisatawan penuhi Pantai Pangadaran dan Lembang saat liburan

Geliat Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemik Virus CoronaIDN Times/Yogi Pasha

Pantai Pangandaran, Jawa Barat juga dipenuhi pengunjung di masa liburan dua kali long weekend Agustus ini. Terlebih lagi, Pemerintah Kabupaten Pangandaran sejak awal Agustus sudah membebaskan syarat rapid test bagi wisatawan yang akan berlibur.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata sendiri mengaku waswas saat membuka objek wisata di saat pandemik COVID-19 ini belum usai.

"Saya berharap semua pihak tetap menggunakan masker dan selalu jaga jarak. Jika nanti ada wisatawan masuk ke Pangandaran tidak pakai masker, harus diputar arah,” ujarnya usai memimpin apel persiapan menghadapi akhir pekan, Rabu (19/08/2020).

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rachman mengatakan pihaknya sudah memberikan surat pemberitahuan kepada seluruh pelaku usaha jasa pariwisata, termasuk para pemilik hotel agar selalu mengingatkan wisatawan untuk menerapkan protokol kesehatan. Meskipun begitu masih ada saja yang tak mematuhi aturan. 

"Sudah beberapa kali digelar razia masker, tetapi, masih saja ada wisatawan dan pelaku wisata yang bandel tidak menggunakan masker," tutur Untung.

Selain itu, Tim Satuan Tugas Pencegahan Penyebaran COVID-19 Kabupaten Pangandaran secara berkala melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pelaku usaha wisata. Hingga 13 Agustus 2020 ini, sudah dilakukan 5 kali pengambilan sampel swab test terhadap para pelaku usaha pariwisata secara acak dan tidak ada yang ditemukan terkonfirmasi positif COVID-19.

Selain Pantai Pangandaran, wisatawan juga memenuhi kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Turis dari lokal Bandung Raya maupun luar Jawa Barat tumplek di Lembang, kendaraan didominasi pelat 'B hingga terjadi kemacetan.

"Untuk libur Tahun Baru Islam hari ini mulai ada peningkatan volume kendaraan di Lembang sampai 40 persen. Hampir sama kondisinya dengan saat libur Agustusan kemarin," ungkap KBO Satlantas Polres Cimahi Iptu Duddy Iskandar saat ditemui di Lembang, Kamis (20/8/2020).

3. Di Klungkung, sebagian besar hotel dan restoran tak punya izin akibatnya tak bisa mengurus sertifikat protokol kesehatan

Geliat Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemik Virus CoronaDTW Ulun Danu Beratan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Bali yang sangat mengandalkan sektor pariwisata untuk mendulang pendapatan daerah sangat terpukul oleh pandemik COVID-19. Saat ini sebagian tempat wisata telah dibuka kembali meskipun hanya untuk wisatawan domestik saja.

Manajer Daerah Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, Kabupaten Tabanan, I Wayan Mustika, mengungkapkan pihaknya kehilangan pendapatan sebesar Rp12 miliar semenjak ditutup selama empat bulan karena pandemik COVID-19. "Keuntungan per bulan biasanya rata-rata Rp3 miliar. Jadi sudah empat bulan tutup jadi yang lost sebesar Rp12 miliar," ungkap Mustika.

Saat dibuka kembali, pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu DTW Ulun Danu Beratan juga sudah siap dengan tenaga relawan yang mengatasi kondisi emergency jika terjadi kasus yang dicurigai ke arah COVID-19 "Sudah kami siapkan posko dan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sampai tandu," kata Mustika.

Pandemik COVID-19 sangat memengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tabanan yang bersumber dari sektor pariwisata. Akibatnya, PAD Tabanan yang bersumber dari sektor pariwisata berpotensi kehilangan 60 persen dari total kunjungan wisatawan ke Tabanan yang rata-rata mencapai 5 juta orang per tahun.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Tabanan, IB Wiratmaja, mengatakan selama ini DTW di Tabanan hanya mengandalkan mass tourism. Namun setelah adanya pandemik, pola ini harus sedikit diubah dan lebih mengarah ke  wisata private tourism atau exclusive tourism.

"Untuk ini telah disiapkan sistem e-ticketing di mana dijual paket-paket wisata di Tabanan dengan paket city tour," ujar Wiratmaja, Selasa (18/8/2020) lalu.

Tak hanya mengubah sistem pariwisata, industri perhotelan dan restoran juga harus memiliki sertifikat protokol kesehatan untuk beroperasi kembali. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Mas Ananda, menunjukkan data, dari 928 akomodasi wisata hotel dan restoran, di kabupaten tersebut, ternyata sebanyak 692 diantaranya belum berizin. 

"Padahal izin dari hotel dan restoran ini menjadi syarat untuk sertifikasi protokol kesehatan, menjelang beroperasional kembali," ujar Ananda.

Dinas Pariwisata Klungkung pun mengeluarkan kebijakan khusus untuk hotel dan restoran yang tak berizin. Para pengelolanya harus menandatangani pakta integritas agar dapat mengurus sertifikasi protokol kesehatan. 

"Syaratnya setelah menandatangani pakta integritas, pengelola akomodasi wisata itu harus segera mengurus perizinannya," tegas Ananda.

4. Kunjungan wisatawan ke Palembang meningkat 80 persen di masa adaptasi kebiasaan baru

Geliat Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemik Virus CoronaJembatan Ampera di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Tingkat risiko perkembangan pandemik COVID-19 di Palembang masih dalam kategori zona merah atau risiko tinggi. Kendati demikian, sektor kunjungan wisatawan ke Kota Pempek meningkat sampai 80 persen.

"Tempat hiburan perlahan, mau tak mau harus bergerak dan pengelola pariwisata wajib menerapkan protokol kesehatan. Sekarang industri pariwisata meningkat 80 persen, terpenting konsistensi mereka disiplin protokol kesehatan," ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Palembang, Isnani Madani, Kamis (13/8/2020).

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru mengungkapkan, pihaknya akan mendorong pariwisata dengan stimulan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). 

"Ada empat wilayah di Sumsel yang menatap new normal yakni OKU Selatan, PALI, Empat Lawang dan Pagaralam. OKU Selatan akan dijadikan wilayah percontohan pariwisata di masa normal baru, dengan menyelenggarakan Ranau Gran Fondo, dengan mengundang atlet luar negeri dan Indonesia serta menyerap pecinta sepeda," ungkap dia.

Pada masa adaptasi kebiasaan baru atau new normal ini, kunjungan masyarakat ke hotel juga mulai meningkat pesat semenjak Juli 2020. Tak hanya jadi tempat menginap bagi wisatawan tetapi juga untuk menggelar acara pernikahan.

"Pengaruh hotel-hotel di Palembang menyediakan paket murah menikah menjadi faktor kunjungan juga kembali menggeliat," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Sumatra Selatan (PHRI Sumsel), Herlan Aspiudin, Minggu (2/8/2020).

Baca Juga: Meski Zona Merah Corona, Tempat Hiburan di Samarinda Tetap Dibuka

5. Penghargaan untuk tempat wisata yang memenuhi protokol kesehatan di Lampung

Geliat Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemik Virus Corona– Taman Wisata Lembah Hijau (TWLH) meraih piagam penghargaan dari Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung, Jumat (7/8/2020). (IDN Times/Martin L Tobing)

Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung, pada Jumat (7/8/2020) memberikan Piagam Penghargaan Kepatuhan dan Tertib Melaksanakan Protokol Kesehatan kepada Taman Wisata Lembah Hijau (TWLH). Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung Rismawati menjelaskan, pemberian penghargaan ini merujuk pemantauan dan pembinaan penerapan protokol kesehatan periode 6 Juni-6 Juli 2020.

Menanggapi penghargaan ini, Komisaris Taman Wisata Lembah Hijau, Irwan Nasution menyampaikan, pihaknya bersyukur menerima penghargaan ini. “Era COVID-19 ini bagaimana caranya menyeimbangkan operasional tempat wisata dan menjaga protokol kesehatan secara baik. Kami memiliki banyak wahana, dan berkomitmen menjaga kesehatan hewan di taman satwa, para penjaga hewan, hingga karyawan dan pengunjung agar selalu sehat,” jelasnya.

Pengunjung yang datang ke Taman Wisata Lembah Hijau maksimal 50 persen dibanding hari normal sebelum COVID-19. Irwan menjelaskan, hari normal sebelum pandemik Corona, jumlah pengunjung Lembah Hijau sekitar 2.000-3.000 pengunjung, kini dibatasi hanya menerima sekitar 1.500 pengunjung.

Irwan yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (Putri) Lampung ini mengatakan, sebanyak 21 obyek wisata di Lampung yang tergabung dalam organisasi ini sudah beroperasi mulai 6 Juni 2020. Itu berdasarkan kebijakan new normal.

Ia memastikan, pengelola wisata akan melihat ekskalasi penyebaran COVID-19. "Jika ekskalasi naik dan pemerintah memerintahkan untuk tutup, kita kooperatif untuk tutup kembali,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Lampung Adiyatama, menjelaskan meski ada momen libur panjang Agustus ini, kenaikan bisnis biro perjalanan wisata Lampung hanya berkisar 15 hingga 20 persen.

Asita pun terus berupaya untuk memulihkan sektor pariwisata. Antara lain dengan menerapkan protokol kesehatan di lingkungan bisnis biro perjalanan agar kepercayaan wisatawan tumbuh kembali. Bentuk promosi wisata sehat dilakukan menggunakan promosi pariwisata virtual.

"Ini sebagai sarana promosi wisata Lampung yang berbasis wisata bahari, alam dan luar ruangan yang aman bagi wisatawan," jelas Adiyatama.

6. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru belum dibuka untuk wisatawan

Geliat Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemik Virus CoronaIDN Times/Dewi Suci

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) belum membuka kawasan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Gunung yang terletak di empat kabupaten; Probolinggo, Lumajang, Pasuruan dan Malang itu masih berstatus zona oranye atau memiliki risiko sedang penularan COVID-19.

"Belum (buka), jadi perkembangan terakhir Bromo masih menunggu rekomendasi dari empat kabupaten," ujar Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Bagus Sasmito pada Selasa (11/8/2020).

Jika nantinya ada uji coba pembukaan Bromo, wisatawan yang akan masuk tentunya dibatasi. Sementara untuk kewajiban rapid test, menurutnya tidak perlu. "Rapid test berat, larang (mahal)," katanya.

Yang jelas, pihaknya masih terus mematangkan persiapan sebelum benar-benar dibuka untuk destinasi wisata. "Kita gak mau kecolongan ketika nanti benar-benar dibuka. Makanya persiapan dilakukan hati-hati, ini kan objek wisata internasional," pungkasnya.

Sementara di Surabaya, Kebun Binatang Surabaya (KBS) juga telah dibuka serangkaian protokol kesehatan disiapkan. Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Chairul Anwar menjelaskan bahwa pihaknya telah membuat peraturan bagi pengunjung sesuai dengan protokol kesehatan. 

Untuk mencegah terjadinya kerumunan dan menjaga physical distancing, KBS buka dalam dua sesi, serta maksimal pengunjung 1.500 orang pada hari kerja, dan 3.000 orang pada akhir pekan. Khusus hari Jumat, KBS hanya menargetkan pengunjung maksimal 500 orang. Jeda antar sesi pun dimanfaatkan untuk sterilisasi area.

KBS tidak menyediakan layanan tiket on the spot. Pengunjung harus memesan melalui situs www.surabayazoo.co.id dengan harga tetap yaitu Rp15 ribu per orang. Setelah itu pengunjung hanya tinggal melakukan scan barcode kepada petugas yang berada di depan pintu masuk sebagai bukti sudah melakukan pemesanan dan pembayaran.
 
“Sehingga saat berada di depan lokasi pengunjung tinggal melakukan scan melalui ponsel masing-masing kepada petugas kami. Itu mengurangi kontak fisik,” kata Chairul

7. Berkunjung ke The Kaldera Toba Nomadic Escape mesti registrasi online

Geliat Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemik Virus CoronaPanorama Pulau Samosir dilihat dari Toba dari The Kaldera Toba Nomadic Escape, Toba Samosir (IDN Times/Prayugo Utomo)

Pendaftaran online juga harus dilakukan oleh para pengunjung The Kaldera Toba Nomadic Escape di Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatra Utara. Registrasi dilakukan melalui laman resmi registrasi.laketoba.travel. Setelah registrasi, calon pengunjung akan mendapatkan kode booking. Wisatawan juga harus menunjukkan identitas kependudukan di Sumatra Utara.

Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) selaku pengelola mewajibkan protokol kesehatan untuk pengunjung yang akan datang ke tempat wisata bertema glamour camping (Glamping) ini.

"Kabar gembiranya, The Kaldera yang pernah dikunjungi Presiden RI Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Jokowi dibuka sejak tanggal 17 Agustus 2020 dengan protokol kesehatan dan AKB (adaptasi kebiasaan baru)," kata Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BPODT M Rommy Fauzy, Selasa (18/8/2020).

Untuk menghindari kepadatan, pengelola juga membatasi kuota pengunjung. Pada hari biasa, pengunjung yang bisa masuk hanya 60 orang per hari. Pada akhir pekan dan libur nasional pengunjung yang boleh masuk sebanyak 90 orang.

Sementara di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, semua objek wisata telah kembali dibuka untuk masyarakat. Salah satunya adalah objek daya tarik wisata alam (ODTWA) Negeri di Atas Awan Gunung Luhur, di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber.

“Iya kemarin reaktivasi bertahap pembukaan ODTWA di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Jadi selain Gunung Luhur, dua ODTW lainnya adalah Curug Cikadu Punah dan Curug Ciporolak,” kata Kepala Dinas Pariwisata Lebak, Imam Rismahayadin, Sabtu (22/8/2020).

Seluruh objek wisata, kata Imam, sudah dibuka seiring dengan uji coba Perbup Nomor 28 Tahun 2020 tentang Pedoman AKB. 

“Kalau yang tidak menerapkan protokol kesehatan nanti Satpol PP sebagai penegak perbup akan menerapkan sanksi sesuai dengan yang tertera di perbup, termasuk ODTWA di Kawasan TNGHS,” tutur Imam.

8. Pengusaha pasar malam Jateng mengeluh, pekerja THM unjuk rasa di Sulsel

Geliat Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemik Virus Coronawww.pixabay.com

Sementara itu, sebanyak 25 pengusaha pasar malam di Jawa Tengah terdampak pandemik virus corona (COVID-19) mengeluhkan kondisi saat ini lantaran tak bisa menggelar pasar malam untuk masyarakat. Para pengusaha ini ada di delapan wilayah seperti Demak, Solo, Sragen, Tegal, Pekalongan, Batang, Banyumas, dan Cilacap.

Ketua Persatuan Pengusaha Pasar Malam Indonesia (P3MI) Jawa Tengah, Mutohar menyatakan sebagian besar dari mereka belum mendapatkan bantuan, baik stimulus maupun bantuan apapun, baik dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

"Semua (pengusaha pasar malam) terdampak. Untuk bantuan belum ada sama sekali (dari pemerintah)," jelasnya melansir keterangan resmi yang diterima IDN TImes, Kamis (20/8/2020).

Mutohar yang belum lama ini dilantik sebagai Ketua P3MI Jateng, mengungkapkan apabila mendapatkan izin beroperasi, para pengusaha pasar malam menyatakan kesiapannya untuk menerapkan protokol kesehatan virus corona (COVID-19) secara ketat.

"Kami berharap agar izin beroperasi bisa mudah dan diberikan. Karena kalau dibandingkan antara pasar (tradisional) dan mal, jumlah pengunjungnya masih banyak di sana," katanya.

Kesanggupan untuk menjalankan protokol kesehatan juga disampaikan oleh para pekerja tempat hiburan malam (THM) asalkan mereka bisa bekerja kembali.

Ratusan orang pekerja THM berunjuk rasa di depan Kantor Balai Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (13/8/2020). Mereka mempertanyakan kebijakan Pemerintah Kota Makassar soal penutupan usaha hiburan di masa pandemik COVID-19.

"Kami meminta agar pemerintah meninjau kembali kebijakannya menutup tempat pariwisata. Usaha untuk pekerja malam agar dipertimbangkan lagi," kata Ketua Asosiasi Usaha Hiburan Makassar (AUHM), Zulfikar Ali Naru kepada wartawan di depan Balai Kota.

Pemkot Makassar melalui Gugus Tugas Pengendalian COVID-19 menerbitkan surat edaran penutupan seluruh tempat hiburan, termasuk hiburan malam. Zulfikar menilai kebijakan tersebut merugikan pekerja hiburan di Makassar. Terlebih, karena mereka menganggap pihak THM tidak pernah sekali pun dilibatkan dalam merumuskan kebijakan penutupan tersebut.

Zulfikar mendukung alasan penutupan THM untuk mencegah COVID-19. Tapi pihaknya keberatan karena tidak ada solusi terhadap perekonomian para pekerja THM.

"Apa kira-kira solusinya pemerintah untuk kami. Pekerja hiburan yang menggantungkan hidup di situ, bertahan hidup untuk keluarga dari hiburan," dia menerangkan.

Pengunjuk rasa terdiri dari berbagai pekerja hiburan. Mulai dari pegawai karaoke, personel band, kafe, pub, panti pijat, dancer, bartender . DJ. Fadillah, salah satu pekerja THM berharap pemerintah bisa memberikan solusi, bagaimana memenuhi kebutuhan hidup jika tempat bekerja ditutup.

"Mau tidak pemerintah  menanggung hidup kami selama tidak bekerja. Kalau untuk protokol kesehatan kami bisa patuhi, bisa kami jamin. Tapi jamin juga hidup kami kalau tempat kerja ditutup," ucap Fadillah.

Pemerintah berjanji untuk meninjau ulang kebijakan tersebut. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar usaha hiburan bisa dibuka kembali.

"Sebentar malam kami bersama Dinas Pariwisata akan meninjau tempat hiburan malam yang ada. Melihat bagaimana protokol kesehatan itu diterapkan. Itu sementara hasil pertemuan kami," kata Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga Kesbangpol Kota Makassar Haeruddin Thamrin usai dialog dengan perwakilan pengunjuk rasa.

9. Waktu pandemik, sektor pariwisata harus terus berbenah

Geliat Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemik Virus Corona(Objek wisata Negeri di Atas Awan Gunung Luhur, Lebak, Banten) Instagram.com/@arisaputrw9644

Sementara itu, Pengamat Pariwisata dari Magister Pariwisata Berkelanjutan Universitas Padjadjaran (Unpad), Kasno Pamungkas menilai, bergeliatnya sektor pariwisata di berbagai daerah diyakini mampu membantu perekonomian Indonesia yang kini lesu.

"Bisa dibangkitkan melalui, virtual tur terlebih dahulu, kemudian melalui pariwisata minat khusus kemudian pariwisata berkaitan dengan geo wisata yang berprinsip pada sustainable tourism," ungkapnya. 

Menurutnya, pandemik COVID-19 ini bisa dikatakan sebagai reinkarnasi dari pariwisata, momentum bagi Indonesia agar tak hanya mengedepankan mass tourism.  Perbaikan sektor wisata membutuhkan teknologi.

"Ke depannya jadi orang mau kunjung ke Bandung dan lainnya harus reservasi itu akan terhindar dari mass tourism. Itu bisa mengurai kemacetan, kerumunan banyak orang di destinasi wisata," tuturnya.

Dia menyebutkan, saat ini, adanya kelonggaran sektor pariwisata masih memiliki risiko terhadap penularan COVID-19 apalagi pola kunjungan masyarakat ke destinasi wisata masih sering bersifat komunitas.

"Waktu pandemik, sektor pariwisata harus terus berbenah," katanya.

Tim Penulis : Ervan Masbanjar, Yuda Almerio Pratama Lebang, Bagus F, Nana Suryana, Tunggul Damarjati, Prayugo Utomo, Martin Tobing, Sahrul Ramadan, Ni Ketut Wira Sanjiwani, Wayan Antara, Fenny Maulia Agustin, Fitria Madia, Ardiansyah Fajar , Rangga Erfizal, Ashrawi Muin, Muhammad Iqbal, Dhana Kencana, Azzis Zulkhairil

Baca Juga: Hanya 20 Persen, Okupansi Mahakam Lampion Garden Tetap Merosot

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya