Pariwisata Lampung Sudah Saatnya Terapkan Strategi Digitalisasi

Disparekraf Lampung bagi tiga zonasi potensi pariwisata

Bandar Lampung, IDN Times - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) membagi tiga zonasi potensi pariwisata di wilayah setempat. Rinciannya,  Zona I di Teluk Lampung, Selat Sunda, dan sekitarnya, Zona II kawasan pesisir, Pantai Barat, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS dan sekitarnya., dan Zona III Taman Nasional Way Kambas dan sekitarnya.

Kadisparekraf Provinsi Lampung, Edarwan, mengemukakan, adanya pembagian zonasi memudahkan pihaknya mengembangkan potensi wisata. Apalagi pariwisata andalan provinsi ini mayoritas seputar bahari dan pesona alam.

"Lampung memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa. Ke depan ini akan terus kami kembangkan dengan berkolaborasi dengan berbagai stakeholders terkait, agar perekonomian masyarakat dapat semakin meningkat," katanya, Jumat (9/10/2020).

1. Kolaborasi di masa pandemik dibutuhkan agar industri pariwisata tangguh hadapi tantangan

Pariwisata Lampung Sudah Saatnya Terapkan Strategi Digitalisasiinstagram.com/explorelampung

Ketua Umum Masyarakat Sadar Wisata (Masata), Panca R Sarungu, mengatakan, pariwisata akan menjadi sektor utama meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemik COVID-10, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, dan mengatasi pengangguran. Menurutnya, di masa pandemik, stakeholder kegiatan pariwisata harus saling mendukung agar industri pariwisata semakin tangguh melewati tantangan.

“Kata kuncinya saat ini adalah kolaborasi, masa pandemi ini memberikan kesempatan untuk duduk bersama dan memanfaatkan kekuatan wisata nusantara khususnya dalam mendukung kampanye Kemenparekraf #DiIndonesiaAja. Misalnya wisata dalam pulau yang sama atau antar pulau yang berdekatan seperti Jakarta ke Lampung atau Bandung ke Palembang," paparnya.

Lebih lanjut disampaikannya, hikmah pandemik COVID-19 para pihak yang terlibat dalam keseluruhan kegiatan pariwisata semakin menyadari betapa pentingnya keterpaduan antar sektor, antar aktor, dan antar daerah. Selain itu keterpaduan antara pusat dan daerah dalam wujud sinergitas dan kolaborasi dalam mempersiapkan Indonesia menuju destinasi pariwisata international berwawasan pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism.

Baca Juga: Pasar Kreatif dan Seni Lampung Perlu Terapkan Sapta Pesona Pariwisata

2. Sektor pariwisata perlu terapkan strategi digitalisasi

Pariwisata Lampung Sudah Saatnya Terapkan Strategi DigitalisasiIlustrasi digitalisasi (marketeers)

Pemulihan sektor pariwisata daerah perlu strategi digitalisasi. Misalnya, melalui pemanfaatan data insights sebagai dasar analisis market yang bisa dimanfaatkan untuk perencanaan, data driven marketing plan, pembuatan strategi promosi, serta monitoring dan evaluasi hasil promosi yang dapat membantu membuat kebijakan pariwisata di destinasi.

Hal itu disampaikan General Manager PT Telkom Indonesia Witel Lampung, Muhammad Yusuf. Pihaknya mengapresiasi dukungan Masata memajukan industri pariwisata di Provinsi Lampung.

“Masyarakat semuanya saat ini harus menggunakan sistem digitalisasi bisa dengan menggunakan handphone. Sistem ini pelaku industri ini bisa memaksimalkan usahanya di masa pandemik,” ujarnya.

Yusuf menyampaikan, penerapan protokol kesehatan di sektor pariwisata dapat diselaraskan melalui  digitalisasi pariwisata. Konsep ini perlu sinergi antara perusahaan telekomunikasi, pengelola pariwisata, dan masyarakat.

3. Pengelola wisata diminta implementasikan CHSE

Pariwisata Lampung Sudah Saatnya Terapkan Strategi Digitalisasiinstagram.com/pahawang.trip

Komisaris Utama Taman Wisata Lembah Hijau, Irwan Nasution, mengatakan, penerapan protokol kesehatan yang ketat dan konsisten dalam pendataan pengunjung mutlak dilakukan pengelola pariwisata di era pandemik COVID-19. Lembah hijau sejak 6 Juni 2020 sudah melakukan tatanan baru menyambut para pengunjung.

"Kita lebih dulu berkomitmen buka pertama kali tempat wisata dimasa pandemi ini. Kami siap menerapkan protokol kesehatan tersebut dan tempat wisata lainnya juga begitu kompak,” ujar pria yang juga menjabat Ketua Perhimpunan Taman Rekreasi Taman Indonesia (Putri) Lampung ini.

Irwan menambahkan, masa pandemik COVID-19, sosialisasi pariwisata harus tepat, bagaimana bisa mendatangkan orang ke tempat wisata yakni dengan digitalisasi. Salah satu implementasinya adalah CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability). Jika ini bisa dipatuhi oleh semua pihak maka sektor pariwisata segera cepat pulih.

Baca Juga: Asita Lampung Dorong Sektor Wisata  Promosi Pariwisata Virtual

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya