TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Security dan Marketing Radio Lampung Terpatri Harapan untuk Indosat

Ada sudah jadi pelanggan Indosat 20 tahun

Choiruddin (kiri), warga Bandar Lampung tercatat sudah 20 tahun menggunakan kartu seluler Indosat. Sedangkan Ade Yuliansyah (kanan) sudah 10 tahun menjadi pengguna kartu seluler Tri. (IDN Times/Istimewa).

Bandar Lampung, IDN Times – Senyum merekah terpancar dari Ade Yuliansyah saat memarkir kendaraan roda dua di kediamannya berlokasi di Kelurahan Gunung Terang Kecamatan Langkapura Kota Bandar Lampung, Senin (27/11/2023) sekitar pukul 09.30. Usai melepas helm dan jaket, ia terlihat masih mengenakan Pakaian Dinas Lengkap (PDL) security warna cokelat dan sepatu boots.

Ade mengatakan, baru saja menunaikan tugas shift malam sebagai security di Perumahan Vila Citra Jalan Antasari Bandar Lampung. Profesi itu sudah dilakoninya sejak tiga tahun terakhir.

Meski belum tidur lantaran tugas shift malam, tak ada guratan letih di wajahnya. Ia malah semringah lantaran senang bertemu jurnalis untuk berbagi cerita seputar pengalamannya sebagai pelanggan Indosat Ooredoo Hutchison pengguna kartu Tri.

Ade mengatakan, sudah menggunakan nomor seluler Tri satu dekade lebih. Tepatnya sejak 26 Agustus 2013 pukul 19.43 WIB. Ia mengingat persis tanggal sebagai pelanggan Tri lantaran bisa diakses melalui *111*4*2#.

Ia bercerita, alasannya memilih operatur seluler Tri kala itu lantaran tarif murah dan jaringan cepat. “Dulu, kalau ngaktifin paket data Blackberry sering dapat gratis nelepon dan SMS dan sampai sekarang sudah zaman Android kalau isi kuota nomor Tri saya sudah gratis nelpon sesama Tri,” jelasnya.

Ade menambahkan, saat ini ia secara reguler memilih paket data kuota 3+1GB berlaku 7 hari tarif Rp11.000. Bahkan ia mengklaim, istri dan buah hatinya pun saat ini menggunakan nomor Tri.

Cerita tak kalah menarik disampaikan Choiruddin. Ia tercatat menggunakan kartu seluler Indosat sejak 2003 atau sudah dua dekade!

“Saya menggunakan kartu Indosat mulai tahun 2003 dulu masih nama Satelindo dengan produk Indosat Mentari prabayar. Alasannya waktu itu hanya Indosat yang bebas roaming jika kita berada di luar wilayah asal nomor kita. Sampai sekarang gak ganti-ganti (provider lain), keluarga saya juga pelanggan Indosat,” kata Choi sapaan akrabnya.

Banyak promo paket jadi moodbooster mobilitas

IM3 Konser Collaboration Tour Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Ade dan Choi tak menampik, telepon seluler sudah menjadi bagian penting kehidupan mereka dalam beraktivitas. Khususnya sarana komunikasi.

Menurut Choi, nomor seluler Indosat banyak digunakan untuk berkomunikasi bersama keluarga, banyak bonus dan gratis nelepon sesama Indosat. Bahkan, ia beruntung masuk kategori pelanggan seluler menikmati berbagai produk ponsel dan evolusi mobile network (jaringan seluler) dari 2G ke 4G.

“Produk HP yang saya gunakan menyesuaikan dengan jaringan seluler yang terus berkembang. Selain digunakan untuk kegiatan pribadi, dengan memakai produk Indosat  saya juga gunakan untuk kebutuhan pekerjaan dan sangat menolong dan mempelancar pekerja dimanapun saya berada,” jelas pria kelahiran Palembang 4 April 1970 ini.

Bahkan, di perusahaan tempatnya bekerja, karyawan banyak menjadi pelanggan seluler Indosat. “Untuk di radio baru karyawan yang menggunakan (kartu seluler Indosat). Dulu kami radio pernah ada kerja sama dengan Indosat baik itu nomor call centre dan SMS radio,” jelas Marketing Radio La Nugraha 97,6 FM ini.

Setali tiga uang, Ade mengatakan, dari pertama hingga saat ini menggunakan kartu Tri pemakaian di area Lampung hingga luar provinsi pun tidak ada kendala. Bahkan ia selalu antusias lantaran banyak promo paket kuota murah yang terjangkau kantong.

“Bahkan saat kuota data habis, langsung dapat SMS penawaran kuota darurat yang bayarnya bisa nanti kalau kita sudah isi pulsa. Ini sangat membantu,” terang pria kelahiran Tanjung Karang, 27 Juli 1985 ini.

Ia juga tak menampik, merujuk profesi ditekuni saat ini, komunikasi melalui WhatsApp Group sesama rekan security bertugas di perumahan menjadi hal penting. “Kita bisa share informasi foto, GPS dan suasana keamanan di perumahan,” ujarnya.

Baca Juga: Generasi Happy Sapa Bandar Lampung, Dihadiri Musisi dan Bintang Beken

Indosat dan Tri merger, pelanggan punya harapan sederhana

Indosat melakukan peremajaan Gerai IM3 Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) resmi beroperasi pada 4 Januari 2022. Bersatunya dua perusahaan telekomunikasi terkemuka ini punya tujuan lebih besar yaitu menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa.

Hal itu diapresiasi Choi. Menurutnya, mergernya dua perusahaan itu membuat jangkauan ke pelanggan dari sisi sinyal, tarif paket dan layanan customer service lebih luas. Ia pun berharap ke depan jaringan telekomunikasi provider tersebut bisa  lebih kuat lagi

Hal senada disampaikan Ade. Ia intens mengikuti perkembangan terkini operator seluler di Tanah Air. Pasalnya, sebelum bekerja sebagai security, cukup lama berkecimpung bisnis jual beli handphone di pusat perbelanjaan Mall Kartini Bandar Lampung.

Ia menyatakan, ada perubahan positif bersatunya Indosat dan Tri dan mengusung singkatan nama IOH. “Kalau saya pribadi melihat perubahannya (pascamerger) dulu sinyal masih 3G dan sekarang sudah saya upgrade ke jaringan 4G. Tarif data untuk sekarang penawaran atau promo murah ada, cukup Rp5.000 sudah bisa beli paket data walaupun 1 hari. Apalagi setiap pengisian data, nomor kita dapat poin dan bisa ditukar voucher data melalui aplikasi Bima Tri,” paparnya.

Ade juga berharap ke depan, Indosat Ooredoo Hutchison koneksi jaringannya semakin cepat dan stabil. “Perbanyak lagi promo-promo paket datanya yang bisa terjangkau dikalangan anak muda,” ujarnya.

Menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa.

Ilustrasi Indosat Ooredoo. (dok. Indosat)

Diketahui Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) merayakan 365 hari pascamergernya, Rabu (4/1/2023). Sejak resmi beroperasi pada 4 Januari 2022, IOH lahir dengan tujuan lebih besar yaitu menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa.

Selama kurun waktu tersebut, IOH terus membuktikan diri menjadi pendukung utama pertumbuhan tren industri telekomunikasi dan PDB Indonesia. President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan lebih dari setahun telah dilalui dan banyak inisiatif dilakukan. Itu dalam upaya memenuhi tujuan besar IOH.

"Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan semua pihak sehingga IOH dapat menjadi bagian utama dalam meningkatkan pertumbuhan industri dan ekonomi Indonesia. Ini merupakan awal yang baik bagi perjalanan IOH ke depan, dan kami akan terus berfokus untuk menghadirkan pengalaman yang mengesankan bagi pelanggan,” jelasnya.

Untuk menandai momen spesial ini, IOH meluncurkan hasil riset berjudul Empowering Indonesia 2023. Itu merupakan laporan komprehensif mengulas pilar ekonomi digital Indonesia dan peran teknologi mempercepat pertumbuhan di masa depan.

IOH juga menyajikan kembali berbagai inisiatif menjalankan misinya untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia. Selain itu, bekerja sama dengan lembaga riset, twimbit, hasil riset ini dapat menjadi salah satu referensi dalam mengeskplorasi berbagai potensi untuk mempercepat transformasi digital Indonesia.

“Teknologi digital diyakini dapat mendukung pertumbuhan PDB Indonesia, di mana penetrasi internet juga terus meningkat dengan proyeksi ekonomi digital akan berkontribusi sekitar 14 persen terhadap PDB di tahun 2027. IOH bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan memiliki komitmen untuk terus memainkan peran penting dalam mengakselerasi agenda nasional transformasi digital yang berujung pada kontribusi meningkatkan ekonomi digital Indonesia,” ujar Vikram.

Hasil riset Empowering Indonesia 2023 berisikan lanskap ekonomi digital Indonesia, pendorong pertumbuhan ekonomi digital, pilar dari ekonomi digital, teknologi yang mempercepat transformasi. Serta yang terpenting, bagaimana IOH memberdayakan masyarakat Indonesia.

Hasil riset tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan bagi seluruh pelaku industri telekomunikasi digital untuk bergotong royong mewujudkan visi Indonesia 2045. Terdapat tujuh pendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di antaranya, potensi pedesaan yang belum tergarap, pertumbuhan kelas menengah akibat manfaat ekonomi yang meningkat, revolusi besar UMKM.

Selain itu, membawa usaha menengah dan besar ke masa depan, menginspirasi inovasi digital yang tersebar luas dengan startup teknologi, perubahan lanskap digitalisasi nasional dan membangun fondasi ekonomi digital yang lebih kuat dengan talenta digital. 

“Mendorong ekonomi digital Indonesia membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak dan IOH ingin terus menjadi agen kolaborator utama untuk saat ini dan di masa depan. Mari bersama-sama bergotong royong untuk mewujudkan impian dan cita-cita setiap orang Indonesia,” kata Vikram.

Berita Terkini Lainnya