Prodi SLL ITERA Transplantasi Terumbu Karang di Wisata Teluk Kiluan

Kegiatan transplantasi menggunakan metode web spider

Tanggamus, IDN Times - Kelompok Program Studi (Prodi) Sins Lingkungan dan Kelautan (SLL) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mentransplantasi terumbu karang di salah satu destinasi wisata unggulan Provinsi Lampung, Teluk Kiluan berlokasi di Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus.

Kegiatan itu merupakan upaya merehabilitasi kondisi terumbu karang di Teluk Kiluan kini mengalami kondisi kerusakan akibat dampak dari aktivitas manusia seperti penangkapan ikan menggunakan bom.

"Ini menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat (PKM) dan diharapkan dapat memulihkan kondisi terumbu karang di Teluk Kiluan," ujar Dosen Prodi SLL ITERA, Adib Mustofa, selaku pembina kegiatan transplantasi terumbu karang di Teluk Kiluan, Kamis (10/3/2022).

Baca Juga: Mahasiswa ITERA Teliti Limbah Kulit Pisang dan Serabut Kelapa

1. Transplantasi sudah berlangsung sejak November 2021 lalu

Prodi SLL ITERA Transplantasi Terumbu Karang di Wisata Teluk KiluanKelompok Prodi Sins Lingkungan dan Kelautan (SLL) ITERA mentransplantasi terumbu karang di salah satu destinasi wisata unggulan Lampung, Teluk Kiluan. (IDN Times/Istimewa)

Adib melanjutkan, kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak November 2021. Hingga saat ini, monitoring dari kegiatan transplantasi masih terus dilakukan dengan melibatkan masyarakat sekitar.

Menurutnya, banyak terumbu karang di Pulau Kelapa, Teluk Kiluan telah rusak dan perlu untuk ditransplantasi. “Setelah kami survei, kondisi terumbu karang di Pulau Kelapa Teluk Kiluan banyak yang patah. Kemungkinan akibat aktivitas manusia seperti pengeboman yang mengakibatkan rusaknya terumbu karang,” imbuh Adib.

2. Metode web spider

Prodi SLL ITERA Transplantasi Terumbu Karang di Wisata Teluk KiluanKelompok Prodi Sins Lingkungan dan Kelautan (SLL) ITERA mentransplantasi terumbu karang di salah satu destinasi wisata unggulan Lampung, Teluk Kiluan. (IDN Times/Istimewa)

Dalam pelaksanaannya Adib menyebut, transplantasi terumbu karang ini menggunakan metode web spider atau jaring laba-laba. Metode ini dipilih, karena setelah dilakukan survei dianggap lebih efektif dibandingkan metode lainnya.

Kegiatan ini turut dibantu oleh beberapa mitra kerjasama seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Penggawa. Komunitas memiliki peran merehabilitasi dan mendukung kawasan konservasi Teluk Kiluan dan wilayah sekitarnya.

"Kami melibatkan mahasiswa dan pada saat kegiatan transplatasi tidak ada kendala berarti. Selain kondisi cuaca yang mempengaruhi tingkat kekeruhan air laut, dan arus ketika hujan," terang dia.

3. Bakal gandeng komunikasi anak muda

Prodi SLL ITERA Transplantasi Terumbu Karang di Wisata Teluk KiluanDok. Istimewa

Pasca dilakukan transplantasi terumbu karang pada November lalu, Adib menyebut, pihaknya juga terus memonitoring hasil transplantasi. Salah satu mitra kerjasama yaitu, Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Teluk Kiluan. Mereka rutin memberikan laporan di tiap bulan, bahwa terumbu karang tumbuh dengan sangat baik.

Oleh karenanya, Adip berharap masyarakat terutama generasi muda di kawasan wisata laut kedepan dapat lebih peduli terhadap kelestarian terumbu karang di salah satu kawasan wisata kenamaan Provinsi Lampung tersebut.

"Kami juga berencana melibatkan komunitas anak muda peduli laut, seperti Sahabat Nemo yang berfokus pada konservasi bawah laut untuk turut terlibat dalam melakukan konservasi laut di Lampung dan Sumatera," jelas sang dosen pembimbing.

Baca Juga: Urotera Wadahnya Penghobis Robotika di ITERA, Anggotanya Lintas Prodi

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya