Pakar ITERA Sebut Teknologi Bisa jadi Solusi Lindungi Badak Jawa

Badak Jawa terancam punah akibat perburuan

Intinya Sih...

  • Populasi Badak Jawa terancam punah akibat perburuan
  • Pakar konservasi satwa liar menilai perlu pendekatan teknologi mutlak dalam upaya pengelolaan Badak Jawa
  • Kematian puluhan populasi Badak Jawa akibat perburuan, pemburu ditangkap Polda Banten dan divonis 12 tahun penjara

Lampung Selatan, IDN Times -Populasi Badak Jawa terancam punah akibat pemburuan. Pakar konservasi satwa liar, yang juga dosen Program Studi Rekayasa Kehutanan, Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung, Muhajir Hasibuan menilai, upaya konservasi badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus), atau biasa dikenal sebagai Badak Jawa makin hari semakin pelik.

Menurutnya, untuk melindungi Badak Jawa dari kepunahan akibat perburuan, perlu berbagai pendekatan teknologi mutlak dalam upaya pengelolaan Badak Jawa. Seperti pemanfaatan drone, kamera jebak, pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis AI dan IoT untuk menghitung dan memetakan habitat, jalur pergerakan, sumber pakan, ancaman, dan aspek lainnya yang mendukung kelangsungan hidup badak jawa.

“Jangan sampai Badak Jawa menyusul badak di bagian dunia lainnya seperti Badak Putih Utara atau Ceratotherium simum cottoni) yang dinyatakan punah di alam maupun secara fungsional,” terangnya, Selasa (2/7/2024).

Baca Juga: SMMPTN Barat 2024! 2.284 Camaba Pilih ITERA, Farmasi Prodi Favorit

1. Badak Jawa belum terbebas dari ancaman

Pakar ITERA Sebut Teknologi Bisa jadi Solusi Lindungi Badak JawaPhoto by Dick Hoskins - Pexels

Muhajir mengatakan, Badak Jawa belum terbebas dari berbagai ancaman tahunannya, seperti penurunan genetik akibat populasi semakin langka, karena memasuki fase 2000an, populasi Badak Jawa tidak pernah lebih dari 80 individu. Kemudian, ancaman distribusi semakin sempit.

"Hanya tersebar di bagian semenanjung Ujung Kulon saja, dan risiko bencana alam, gempa dan tsunami karena letaknya di bibir pantai dan keberadaan Gunung Api Honje di Ujung Kulon, yang setiap saat dapat mengancam keberlangsungan hidup si Badak Jawa. Kini muncul pula masalah baru yaitu perburuan yang menyasar Badak Jawa," paparnya.

2. Puluhan Badak Jawa mati akibat perburuan

Pakar ITERA Sebut Teknologi Bisa jadi Solusi Lindungi Badak JawaPhoto by Francesco Ungaro - Pexels

Disampaikan Muhajir, meski masyarakat belum lama ini terbawa euforia atas ucapan selamat di berbagai media atas kelahiran individu badak jawa di TNU namun, kini dunia konservasi Badak Jawa mendapat tamparan keras. Itu karena, kematian puluhan populasi Badak Jawa akibat perburuan.

Menurutnya baru-baru ini kabar menyedihkan melanda dunia konservasi Badak Jawa, setelah kasus perburuan badak di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) terungkap. Seorang pemburu ditangkap Polda Banten, terbukti  membunuh enam ekor Badak Jawa di TNUK.

“Sehingga divonis hukuman 12 tahun penjara dan denda 100 juta subsider 2 bulan kurungan penjara. Vonis ini membuka mata kita bersama bahwa Badak Jawa, salah satu dari 25 jenis hewan dilindungi di dunia, semakin tidak baik-baik saja,” jelasnya.

3. Dugaan perburuan muncul sejak 2018

Pakar ITERA Sebut Teknologi Bisa jadi Solusi Lindungi Badak Jawa5 Bukti Keindahan Taman Nasional Ujung Kulon Banten (tnujungkulon.menlhk.go.id)

Lebih lanjut Muhajir menyampaikan, berdasarkan fakta dirangkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terdakwa telah menembak dan membunuh Badak Jawa sebanyak enam ekor, di antaranya lima ekor jantan dan satu betina dari 2019 sampai dengan 2023. Menurutnya, Polda Banten menduga ada 26 Badak Jawa mati diburu selama kurun waktu 2019-2023 di TNUK.

Dugaan perburuan badak jawa muncul sejak tahun 2018, dengan ditemukannya kematian badak berkelamin jantan Samson, pada tengkoraknya ditemukan bekas lubang diduga berasal dari perburuan.

“Kasus ini tentu menjadi tamparan keras bagi kita semuanya, tidak hanya pemerintah pusat melalui Kementerian LHK, tetapi kita semuanya termasuk para peneliti, dan rakyat Indonesia,” kata Muhajir.

4. Perlu kerja sama semua pihak untuk lindungi Badak Jawa

Pakar ITERA Sebut Teknologi Bisa jadi Solusi Lindungi Badak JawaPhoto by Nirav Shah - Pexels

Muhajir menekankan, apresiasi tentu perlu masyarakat berikan kepada upaya konservasi selama ini. Mulai dari upaya perbaikan habitat, perluasan wilayah distribusi, hingga relokasi populasi Badak Jawa sehingga terbebas dari ancaman tsunami dan erupsi.

"Tapi kita perlu terus beradaptasi, berjuang bersama, untuk menjamin kelangsungan hidup dan populasi Badak Jawa," ujarnya. 

Sebab itu, menurutnya keterlibatan para pihak mutlak diperlukan dalam upaya konservasi Badak Jawa, bukan hanya pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi Banten, atau segelintir orang saja.

"Karena Badak Jawa adalah milik dan kebanggaan kita semua, juga sumber ilmu pengetahuan, serta warisan anak-cucu yang sudah selayaknya kita menjaganya bersama," tandasnya.

Baca Juga: Fakta Menarik Rumah Konservasi Kantong Semar ITERA, Pertama di Sumatra

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya