Cerita Mahasiswa ITERA Bikin Teleskop Reflektor DIY, Menantang

Ada komponen beli dari luar negeri

Lampung Selatan, IDN Times - Sejumlah mahasiswa Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP) Jurusan Sains Institut Teknologi Sumatera (ITERA) membuat proyek teleskop reflektor DIY (do it yourself).

Dalam pembuatan teleskop tersebut, para mahasiswa semester tujuh tersebut dibimbing langsung oleh dosen dan tim dari Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) dan Pusat Meteorologi Klimatologi Geofisika (MKG) ITERA.

Berikut IDN Times ulas cerita para mahasiswa membuat teleskop reflektor DIY.

1. Ada komponen beli dari luar negeri

Cerita Mahasiswa ITERA Bikin Teleskop Reflektor DIY, MenantangSejumlah mahasiswa Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP) Jurusan Sains Institut Teknologi Sumatera (ITERA) membuat proyek teleskop reflektor DIY. (Dok. ITERA).

Tugas proyek pembuatan teleskop reflektor DIY juga menggunakan bahan-bahan relatif mudah didapatkan oleh mahasiswa. Seluruh komponen utama teleskop dicetak menggunakan printer 3D lalu dirangkai dengan batang besi dan aluminium.

“Hanya komponen cermin primer dan cermin sekunder saja yang harus dibeli dari luar negeri, mengingat di Indonesia belum ada yang memproduksinya,” terang Alka Budi Wahidin, selaku dosen pembimbing, Senin (16/1/2023).

Meskipun harus membeli dari luar negeri, komponen cermin primer dan cermin sekunder relatif mudah didapatkan dan hanya menunggu sekitar satu bulan sampai komponen tersebut sampai di ITERA.

Baca Juga: Sistem Pembayaran UKT Cicilan Dicabut, Ini Kata Rektor ITERA

2. Bisa digunakan untuk mengamati objek-objek jauh

Cerita Mahasiswa ITERA Bikin Teleskop Reflektor DIY, MenantangSejumlah mahasiswa Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP) Jurusan Sains Institut Teknologi Sumatera (ITERA) membuat proyek teleskop reflektor DIY. (Dok. ITERA).

Dosen pengampu mata kuliah Optik Astronomi, Hendra Agus Prastyo, mengatakan teleskop reflektor dibuat menggunakan cermin primer dengan diameter 114 cm dan panjang fokus 900mm. Desain teleskop reflektornya menggunakan desain teleskop reflektor berjenis Newtonian.

Teleskop ini sudah diuji dan bisa digunakan untuk mengamati objek-objek yang jauh. “Pembuatan teleskop reflektor ini merupakan kerja sama antara dosen pengampu, mahasiswa, serta OAIL-MKG. Proyek ini harus dikembangkan agar bangsa kita mampu memproduksi teleskop sendiri,” ujarnya.

3. Tantangan dihadapi

Cerita Mahasiswa ITERA Bikin Teleskop Reflektor DIY, MenantangSejumlah mahasiswa Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP) Jurusan Sains Institut Teknologi Sumatera (ITERA) membuat proyek teleskop reflektor DIY. (Dok. ITERA).

Salah satu mahasiswa Prodi SAP, Ahmad Romadhon terlibat dalam proyek pembuatan teleskop menyebut, membuat teleskop akhirnya mereka namai Optik Astronomi Teleskop 2022 (OAT22) menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa. Sebab, selama dua bulan mereka harus mengumpulkan bahan, mencetak dengan teknologi 3D printer, hingga menginstal.

“Ketika mencari komponen utama seperti cermin khusus untuk teleskop dengan diameter 114 mm kami juga mengalami kesulitan karena belum ada yang membuatnya di Indonesia. Sehingga kami harus membeli cermin tersebut ke luar negeri melalui online shop,” ujarnya.

Hal tersebut menurut Ahmad cukup memakan waktu karena proses pengiriman dari luar negeri bisa mencapai 2 bulan. Namun Ahmad mengaku senang dapat merasakan pengalaman baru, dan mendapatkan ilmu praktik secara langsung membuat teleskop yang salam ini kebanyakan diproduksi di luar negeri.

“Membuat teleskop dapat membantu kita belajar tentang mekanisme optik dan teknologi serta memberikan kesempatan untuk mengamati dunia luar dengan jelas dan detail yang luar biasa,” kata Ahmad.

4. Implementasi mata kuliah optik astronomi

Cerita Mahasiswa ITERA Bikin Teleskop Reflektor DIY, MenantangSejumlah mahasiswa Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP) Jurusan Sains Institut Teknologi Sumatera (ITERA) membuat proyek teleskop reflektor DIY. (Dok. ITERA).

Kegiatan pembuatan teleskop tersebut menjadi implementasi kegiatan pembelajaran project based learning, mata kuliah Optik Astronomi. Selain memberikan pemahaman secara praktikum, mahasiswa juga mendapat pengalaman baru membuat sebuah teleskop.

Dosen pengampu memberikan arahan dan bimbingan langsung kepada para mahasiswa selama praktik membuat teleskop.

Baca Juga: Prodi Farmasi ITERA dan APTFI Gagas Pendirian Prodi Profesi Apoteker

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya