TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Sampah Plastik jadi Ancaman Lingkungan, Harus Tahu!

Perlu kesadaran untuk mengurangi penggunaan plastik!

ilustrasi wanita memegang kantong plastik (pexels.com/shvetsa)

Penggunaan plastik tidak terbendung mulai dari botol soda hingga pengemasan barang dan segala sesuatu di antaranya bisa menyebabkan kerusakan lingkungan baik di darat maupun di laut. Meskipun penggunaan plastik memiliki banyak manfaat untuk beberapa situasi, tetap saja penggunaan plastik telah digunakan terlalu banyak.

Diperlukan kesadaran diri bagi setiap insan menghuni bumi untuk masalah polusi sampah plastik ini. Biar lebih paham hingga detail bagaimana proses sampah plastik bisa membahayakan lingkungan, simak artikel berikut ini!

1. Menghasilkan polusi kimia

ilustrasi pembuangan sampah (pexels.com/tomfisk)

Plastik dapat merusak lingkungan melalui polusi. Plastik pada dasarnya terbuat dari minyak dan gas. Sampah plastik sulit untuk terbarukan ini menghasilkan bahan kimia berbahaya seperti benzena, toluena, etilbenzena, xilena, karbon monoksida, hidrogen sulfida, ozon, sulfur dioksida, dan masih banyak lagi.

Sebagian besar di berbagai belahan dunia meminimalisir sampah plastik dengan membakar sampah plastik atau berupaya mendaur ulang. Kedua kegiatan tersebut juga dapat menghasilkan bahan kimia beracun ke udara berbahaya bagi manusia maupun lingkungan.

Baca Juga: 7 Makhluk Mencekam di Dasar Lautan, Hidup hingga Saat Ini!

2. Membunuh kehidupan laut

ilustrasi sampah di laut (unsplash.com/naja_bertolt_jensen)

Telah dikabarkan banyak berita mengenai lautan dan saluran air lainnya tercemar oleh banyaknya sampah plastik. Puing-puing plastik ini memengaruhi semua jenis kehidupan laut, mulai dari penyu, burung laut, ikan hiu dan semua habitat air yang ada di antaranya.

Cara plastik membuat ekosistem laut terbunuh yaitu hewan terjerat atau tersangkut di jaring atau botol dibuang, tersedak sampah plastik, mengisi perut dengan plastik dikira makanan, dan banyak lagi. Saat hewan-hewan ini mati, ekosistem tempat mereka memainkan peran penting mulai mati bersama mereka.

Selain membunuh hewan laut, polusi plastik juga merusak lingkungan dengan merusak habitat. Di antara kalian mungkin pernah mendengar tentang tambalan sampah lautan yang mana kumpulan besar plastik ribuan mil berisi berton-ton plastik.

Daerah ini mengandung puing-puing plastik padat serta manik-manik mikroplastik kecil, tertahan oleh arus laut. Area ini tidak dapat dihuni dan tidak dapat dilintasi sebagian besar hewan, dan sekarang menutupi sebagian besar lautan.

Saat ekosistem laut mati, efeknya tidak berhenti di laut itu sendiri namun juga menciptakan malapetaka bagi umat manusia, termasuk kelaparan, kepanasan, erosi tanah yang meluas, dan banyak lagi.

3. Menciptakan mikroplastika

ilustrasi tumpukan sampah (unsplash.com/numaninsari)

Diketahui dengan jelas bahwa "plastik tidak terurai", pernyataan ini sebagian benar adanya karena plastik tidak terurai seperti bahan organik. Bahan organik, seperti kertas, kapas, rami dan banyak lainnya terurai menjadi zat tidak beracun.

Sebenarnya plastik juga dapat terurai, namun pecah menjadi partikel plastik jauh lebih kecil sekarang dikenal sebagai mikroplastik ukurannya bisa sebesar kerikil atau lebih kecil dari satu sel.

Mikroplastik telah terbukti memengaruhi kualitas tanah, mikroba hidup di dalamnya, dan serangga kecil bertanggung jawab atas pembusukan. Mikroplastik juga memengaruhi hewan lebih besar dalam banyak hal, mulai dari merusak DNA, menghambat pertumbuhan, merusak organ reproduksi, dan lainnya.

Mikroplastik sekarang ditemukan hampir di mana-mana dan partikel-partikel kecil ini telah mencemari saluran air, tanah, tumbuhan, hewan, dan manusia. Efek lain mikroplastik sedang dipelajari dan didalami oleh peneliti.

4. Membunuh satwa liar

ilustrasi burung mati (unsplash.com/afs_snapshots)

Bernasib sama seperti hewan lautan, sampah plastik juga merusak lingkungan dengan membunuh hewan darat. Jutaan hewan terbunuh oleh plastik setiap tahun, hampir 700 spesies, termasuk terancam punah, diketahui terkena dampak plastik. Hampir setiap spesies burung laut memakan plastik.

Dilansir oleh nationalgeographic.com, plastik telah dikonsumsi oleh hewan darat, termasuk gajah, hyena, zebra, harimau, unta, sapi, dan mamalia besar lainnya, dalam beberapa kasus ada yang menyebabkan kematian.

Dalam banyak kasus, potongan-potongan kecil sampah dapat melewati sistem pencernaan dan dikeluarkan tanpa konsekuensi. Namun, plastik juga ditemukan menyumbat saluran pencernaan atau menusuk organ, menyebabkan kematian. Perut dikemas dengan plastik mengurangi keinginan untuk makan, menyebabkan kelaparan.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Royal Antelope, Mamalia Pelompat Andal!

Verified Writer

Shasya Khairana

expecto patronum

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya