TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Kalajengking, Apakah Racunnya Bisa Membunuh Manusia?

Seberapa berbahaya racun dari kalajengking?

Kalajengking (pixabay.com/41330)

Kalajengking bisa kamu temui semua benua kecuali Antartika, kebanyakan dari mereka hidup di gurun tetapi bisa beradaptasi dengan baik di semua lingkungan. Nama ilmiahnya adalah Scorpiones. Mereka dikenal sebagai hewan berbahaya beracun.

Tapi apakah mereka benar-benar berbahaya? Apakah racunnya bisa membunuh manusia? Temukan jawabannya pada fakta berikut ini!

1. Kalajengking sudah ada sejak dahulu

Kalajengking (pexels.com/Annalise Tingler)

Catatan fosil menunjukkan, kalajengking sebagian besar tetap sama dengan leluhur mereka. Tidak ada perubahan sejak periode Carboniferous. Leluhur kalajengking pertama kemungkinan hidup di laut dan bahkan mungkin memiliki insang. Kemudian pada masa Silurian, sekitar 420 juta tahun lalu, beberapa dari mereka mencapai daratan. Diperkirakan kalajengking pertama juga memiliki mata majemuk, dilansir ThoughtCo.

Baca Juga: 5 Fakta Kapal Layar Amerigo Vespucci, Dijuluki Terindah di Dunia

2. Kalajengking bukanlah serangga

Kalajengking (pexels.com/Alexy Demidov)

Treehugger menjelaskan, kalajengking adalah arachind, kelas hewan invertebrata Arthopoda dalam subfilum Chelicerata. Mereka sama dengan laba-laba, tungau dan kutu.

Subfilum dari kalajengking juga termasuk di dalamnya kepiting tapal kuda dan laba-laba laut. Mereka bukanlah serangga, biasanya memiliki delapan kaki dengan dua pasang disebut chelicerae dan pedipalp. 

3. Kalajengking melahirkan anaknya

Kalajengking (pexels.com/Engin Akyurt)

Kalajengking adalah vivipar, mereka tidak bertelur seperti kebanyakan arachind dan hewan invertebrata lainnya. Melansir A-Z Animals, mereka melahirkan anaknya.

Tergantung pada spesiesnya, bayi kalajengking biasanya lahir dua hingga 18 bulan setelah kawin, tubuhnya putih halus dan menyerupai kalajengking dewasa tetapi ukurannya lebih kecil. Anak-anak tersebut akan merangkak ke punggung ibunya dan akan pindah ketika tiba waktunya.

4. Kalajengking adalah pemburu noktural

Kalajengking (pixabay.com/Ruby Dejito)

Kalajengking adalah pemburu noktural. Kebanyakan dari mereka memangsa serangga, laba-laba, dan Arthopoda lainnya. Beberapa dari kalajengking juga ada yang memakan belatung dan cacing tanah.

Berdasarkan informasi dari ThoughtCo, kalajengking dengan ukuran lebih besar bisa memangsa hewan lebih besar juga, seperti hewan pengerat kecil dan kadal. Bahkan kalajengking betina akan memakan bayinya sendiri saat sumber makanan langka.

5. Kalajengking menari sebelum kawin

Kalajengking (pixabay.com/Foto-RaBe)

Kalajengking akan melakukan ritual pendekatan mirip tarian, terkadang disebut sebagai promenade à deux. Detail tariannya beragam, tergantung spesiesnya. Jika kalajengking betina tertarik pada jantan, mereka biasanya mulai saling berhadapan dan berpegangan pada pedipalpus satu sama lain.

Melansir Treehugger, setelahnya mereka akan berputar maju mundur bersama dengan ekornya diangkat di atas punggungnya. Terkadang mereka akan membenturkan metasoma atau ekornya. Perilaku tersebut dikenal sebagai clubbing.

6. Hanya beberapa spesies kalajengking bisa membunuh manusia

Kalajengking (pixabay.com/Patrizia08)

Semua kalajengking memiliki racun tetapi bervariasi setiap spesiesnya. A-Z Animals menginformasikan hanya sekitar 25 dari 1.500 spesies kalajengking diperkirakan bisa membunuh manusia dengan racunnya.

Kalajengking merah India, kalajengking berekor gemuk Arab, spesies deathstalker di Afrika Utara dan Timur Tengah adalah beberapa spesies kalajengking paling mematikan di dunia.

Beberapa jenis racun seperti neurotoxins, cardiotoxins, nephrotoxins, dan hemolytic toxins, juga beberapa zat seperti histamine, serotonin dan tryptophan semuanya ditemukan dalam racun kalajengking. Beberapa racun bekerja lebih ampuh pada organisme tertentu.

Baca Juga: Bagaimana Hewan Berbicara? Ketahui 7 Cara Mereka Mengirimkan Pesan

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya