Update Suap Unila, KPK Periksa Prof Asep Sukohar hingga Warek I Unri

Bandar Lampung, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil dan memeriksa 8 saksi terkait kasus suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Universitas Lampung (Unila) jalur mandiri atas tersangka Rektor nonaktif, Prof Karomani di Aula Patria Tama, Polresta Bandar Lampung, Kamis (20/10/2022).
Saksi tersebut di antaranya sejumlah pejabat tinggi Unila seperti Wakil Rektor II Bidang Keuangan Unila, Prof Asep Sukohar hingga Wakil Rektor I Universitas Riau (Unri), Prof M. Nur Mustafa hingga Dosen Universitas Sriwijaya (Unsri), Entis Sutisna Halimi.
"Hari ini, pemeriksaan saksi TPK suap oleh penyelenggara negara atau yang mewakilinya terkait penerimaan calon mahasiswa baru pada Universitas Lampung 2022, untuk tersangka KRM," ujar Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, Kamis (20/10/2022).
Baca Juga: Berkas Perkara Penyuap Rektor Unila, Andi Desfiandi Dinyatakan Lengkap
1. Sederet Dekan Unila hingga Manager Informa Lampung ikut dipanggil
Terkait daftar kelima nama saksi turut diperiksa masing-masing adalah Dekan Teknik Unila, Dr. Eng. Helmy Fitriawan; Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unila, Ida Nurhaida; Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Unila, Rudi Natamiharja; Dosen Unila, Mualimin.
Selain itu, penyidik turut memeriksa seorang pihak swasta selaku Manager Informa Lampung, Haditiya Rayi Setha.
2. Asep Sukohar amini pemeriksaan penyidik
Salah satu saksi, Asep Sukohar kedapatan awak media mengambil waktu istirahat untuk melaksanakan ibadah salat Zuhur di lantai 3 Gedung Utama Mapolresta Bandar Lampung membenarkan kunjungannya sejak pukul 10.00 WIB, ini untuk memenuhi panggilan pemeriksaan saksi penyidik KPK.
"Iya dipanggil jadi saksi, tadi sudah dimulai pemeriksaan seputar tupoksi saya dalam penerimaan mahasiswa baru Unila," katanya.
Selain itu, dirinya turut mengonfirmasi sejumlah nama turut menjalani pemeriksaan sebagai saksi oleh penyidik KPK di gedung setempat. "Bukan cuma saya, itu ramai di bawah," sambung sang wakil rektor seraya berjalan didampingi seorang pria diduga asisten pribadinya meninggalkan awak media.
3. Pintu masuk aula tertutup rapat kertas koran
Pantauan IDN Times di depan ruangan pemeriksaan, dua pintu Aula Patria Tama terlihat nampak tak biasa, itu lantaran akses ruangan bertulis "PINTU MASUK dan PINTU KELUAR" tertutup rapat oleh kertas koran.
Beberapa orang, termasuk Asep Sukohar sesekali terlihat kelur masuk dari dalam dan menuju ruangan.
Baca Juga: Suap PMB Unila, KPK Periksa Adik Tersangka Andi Desfiandi