Tetes Tebu Lampung Rp24 Miliar Diekspor ke Filipina? Ini Faktanya

Tetes tebu atau molasses sebanyak 11.650 ton

Bandar Lampung, IDN Times - Balai Karantina Pertanian Lampung kembali menfasilitasi ekspor komoditi perkebunan berupa molasses atau tetes tebu asal Lampung sebanyak 11.650 ton ke Negara Filipina.

Kepala Karantina Pertanian Lampung, Donni Muksydayan mengatakan, kegiatan ekspor produk hasil industri pengolahan gula tebu tersebut ditaksir senilai mencapai Rp24 miliar.

"Benar, petugas Karantina Pertanian Lampung kemarin telah melakukan sertifikasi terhadap 11.650 ton molasses senilai 24 miliar Rupiah. Negara tujuan ekspor komoditas ini adalah Filipina," ujarnya saat dimintai keterangan, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga: Perdana 2023! Lampung Ekspor Biji Lada Hitam 100 Ton ke Tiongkok

1. Belasan ton tetes tebu ke Filipina diangkut menggunakan kapal MV Golden Wafe

Tetes Tebu Lampung Rp24 Miliar Diekspor ke Filipina? Ini FaktanyaBalai Karantina Pertanian Lampung ekspor tetes tebu senilai Rp24 M ke Filipina. (Dok. Balai Karantina Pertanian Lampung).

Dijelaskan Donni, Sertifikat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosanitary Certificate (PC) dikeluarkan terhadap kegiatan ekspor tersebut. Itu setelah melalui serangkaian tindakan pemeriksaaan oleh petugas balai karantina setempat.

Tindakan dimaksud meliputi pemeriksaan fisik, dokumen, hingga pemeriksaan alat angkut. Kemudian belasan tetes tebu tersebut diangkut dengan menggunakan kapal MV. Golden Wafe.

"Ini menunjukkan potensi ekspor sektor perkebunan asal Lampung tidak dapat diragukan lagi. Bukan hanya nanas, pisang, ataupun kopi asal Lampung, tetes tebu pun sudah dikenal masyarakat dunia, bahkan telah memenuhi kebutuhan pasar mancanegara," katanya.

2. Tren ekspor tetes tebu 2022 meningkat 314.080 ton dengan nilai Rp774 miliar

Tetes Tebu Lampung Rp24 Miliar Diekspor ke Filipina? Ini FaktanyaBalai Karantina Pertanian Lampung ekspor tetes tebu senilai Rp24 M ke Filipina. (Dok. Balai Karantina Pertanian Lampung).

Merujuk data Indonesia Quarentine Full Automation System (IQFAST) milik Badan Karantina Pertanian, Donni menyampaikan, tercatat tren ekspor tetes tebu meningkat. Itu dibuktikan dengan jumlah volume ekspor 2022 sebesar 314.080 ton atau senilai Rp774 miliar.

Sedangkan pada saat periode sepanjang 2021, ekspor tetes tebu sebesar 304.990 ton dengan nilai pendapatan ekonomi di angka Rp716 miliar.

"Produk turunan dari industri pengolahan gula tebu atau gula bit yang masih mangandung gula dan asam organik di Indonesia. Termasuk Lampung sudah dikenal dunia memiliki kandungan sukrosa tinggi," terang kepala balai.

3. Komitmen mendorong akselerasi kegiatan ekspor di Lampung

Tetes Tebu Lampung Rp24 Miliar Diekspor ke Filipina? Ini FaktanyaBalai Karantina Pertanian Lampung ekspor tetes tebu senilai Rp24 M ke Filipina. (Dok. Balai Karantina Pertanian Lampung).

Donni menambahkan, Karantina Pertanian Lampung akan terus berkomitmen dalam mendorong akselerasi kegiatan ekspor berbagai komoditas asal Provinsi Lampung.

Menurutnya, dukung dimaksud seperti peningkatan jumlah dan volume ekspor yang sejalan dengan program dari Kementerian Pertanian yaitu, 'Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) Komoditas Pertanian.

"Dengan meningkatnya ekspor pertanian Indonesia khususnya Lampung, kita berharap kesejahteraan petani Lampung secara luas pun dapat meningkat. Termasuk urusan program Gratieks pun dapat terwujud," tandasnya.

Baca Juga: Keran Ekspor Buah Manggis Tanggamus Diproyeksi Banjiri Pasar Asia

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya