Siti Atikoh: Ganjar-Mahfud Komit Perangi Kekerasan Perempuan dan Anak

Konsen menyoal isu-isu kelompok rentan

Intinya Sih...

  • Istri Capres nomor urut 03, Siti Atikoh Supriyanti, berkomitmen memerangi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Lampung.
  • Pemerintahan Ganjar-Mahfud akan fokus menyoal isu-isu kelompok rentan dan menindaklanjuti kasus kekerasan dengan penempatan petugas dan kader pendamping keluarga.
  • Permasalahan kekerasan perempuan dan anak memerlukan kerjasama seluruh stakeholder dan elemen masyarakat serta peran serta masyarakat dalam melaporkan kasus kekerasan.

Metro, IDN Times - Istri Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti berkomitmen memerangi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Itu berkaca dari jumlah total catatan terjadi di Lampung sepanjang 2023 mencapai 677 kasus.

Kata Siti Atikoh, pemerintahan Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud mendatang akan sangat konsen menyoal hingga menindaklanjuti isu-isu terkait kelompok rentan mulai dari perempuan, anak-anak, lansia dan hingga kaum marginal.

"Ini upaya kita bersama, bagaimana bisa melakukan pencegahan terkait dengan kekerasan dalam rumah tangga hingga bullying secara umum, tentu ini menjadi PR kita," ujarnya saat safari politik dan pasar murah di Kota Metro, Rabu (10/1/2024).

Baca Juga: Senam Bareng Emak-emak Lampung, Siti Atikoh jadi Rebutan Swafoto

1. Tempatkan petugas pendamping keluarga

Siti Atikoh: Ganjar-Mahfud Komit Perangi Kekerasan Perempuan dan AnakKegiatan safari politik dan pasar murah disinggahi Siti Atikoh di Kota Metro, Rabu (10/1/2023). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Siti Atikoh melanjutkan, pemerintahan Ganjar-Mahfud nantinya akan menempatkan petugas hingga kader pendamping keluarga. Harapannya, bisa mendampingi setiap penanganan kasus kekerasan di wilayah masing-masing.

"Jadi ketika ada kasus, mereka bisa menjadi rujukan dan mendamping bagi mereka (para korban) untuk melaporkan ke pihak berwajib," jelasnya.

Bukan tanpa sebab, dikatakan sebagian besar masyarakat tradisional masih belum mengetahui cara menyelesaikan peristiwa dialami para korban. "Mereka banyak yang tidak tahu melaporkannya ke mana dan bagaimana," tambah dia.

2. Ingatkan korban kekerasan butuh pendamping psikologis

Siti Atikoh: Ganjar-Mahfud Komit Perangi Kekerasan Perempuan dan AnakKegiatan safari politik dan pasar murah disinggahi Siti Atikoh di Kota Metro, Rabu (10/1/2023). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Bukan hanya penyelesaian ranah hukum, Siti Atikoh mengingatkan, para korban juga membutuhkan pendampingan pemulihan secara psikologi. Pasalnya, para korban kekerasan tidak hanya berdampak pada fisik melainkan juga secara mental.

Oleh karenanya, permasalahan kekerasan anak dan perempuan ini dikatakan amat diperlukan kerjasama dengan seluruh stakeholder terkait hingga elemen masyarakat.

"Tidak bisa hanya orang per orang, jika ingin memerangi kekerasan dalam rumah tangga maupun kekerasan terhadap perempuan," katanya.

3. Minta peran dan kepedulian masyarakat

Siti Atikoh: Ganjar-Mahfud Komit Perangi Kekerasan Perempuan dan AnakKegiatan safari politik dan pasar murah disinggahi Siti Atikoh di Kota Metro, Rabu (10/1/2023). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Lebih lanjut Siti Atikoh juga mengharapkan peran sekaligus kepedulian masyarakat dalam menyikapi setiap korban kekerasan perempuan dan anak di lingkungan masing-masing.

"Misalnya ada saksi, itu harus berani melapor, karena pelapor tidak hanya bisa korban tapi seluruh masyarakat, dengan seperti itu tentu para pelaku akan berpikir ulang dan menimbulkan efek jera," tandasnya.

Baca Juga: Blusukan Pasar, Siti Atikoh Borong dan Dengar Keluhan Pedagang Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya