Sekepal Harapan dari Lampung untuk Calon Ketum PSSI Terpilih

Ketersediaan infrastruktur jadi prioritas

Bandar Lampung, IDN Times - Nama La Nyalla Mattalitti dan Erick Thohir beberapa waktu kebelakang santer meramaikan dunia persepakbolaan Tanah Air. Pasalnya, kedua sosok tersebut resmi mendaftarkan diri menjadi bakal calon Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2023-2027.

Keduanya juga sudah menyerahkan berkas pendaftaran ke kantor PSSI di Jakarta. La Nyalla merupakan mantan Ketum PSSI 2015-2016 dan saat ini menjabat Ketua DPD RI. Sementara Erick Thohir adalah mantan presiden klub Inter Milan dan Menteri BUMN

Tak ayal, pencalonan diri La Nyalla maupun Erick Thohir seakan membawa angin segar sekaligus harapan besar bagi pembenahan sepak bola nasional. Tidak terkecuali para pelaku sepak bola di Provinsi Lampung.

Meski agenda pengumuman calon ketum diperkirakan baru terlaksana sekitar awal Februari 2023, mulai dari Asprov PSSI Lampung, klub sekolah sepak bola (SSB), hingga pemain di provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai telah menitipkan harapan pada pundak calon Ketum PSSI baru tersebut.

1. Asprov PSSI Lampung belum tentukan sikap pilihan

Sekepal Harapan dari Lampung untuk Calon Ketum PSSI TerpilihEddy Samsu, kembali menakhodai Asprov PSSI Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Sebagai salah satu voters atau pemilik hak suara, Ketua Asprov PSSI Lampung, Eddy Samsu mengatakan, telah mendengar pencalonan La Nyalla dan Erick Thohir sebagai balon Ketum PSSI akan datang. Meski demikian, Asprov PSSI Lampung memilih belum menentukan sikap.

Pasalnya, Asprov PSSI Lampung masih harus melihat dan menimbang masing-masing penyampaian visi misi tiap calon Ketum. Itu pascadiumumkan lolos tahap verifikasi administrasi oleh Komite Pemilihan PSSI.

"Semua calon yang ada saat ini bagus, saya kenal semua. Kita akan lihat, ajak diskusi semuanya baru dinilai mana yang terbaik dan layak menjadi ketua umum," ucapnya kepada IDN Times, Jumat (20/1/2023).

2. Ketum PSSI terpilih harus orang memahami dan menguasai urusan seluk-beluk sepak bola

Sekepal Harapan dari Lampung untuk Calon Ketum PSSI TerpilihLogo PSSI. (Website/pssi.org)

Terlepas dari penentuan sikap pilihan Asprov PSSI Lampung nanti, Eddy mengutarakan, Ketum PSSI baru wajib memiliki kriteria, komitmen, dan kemauan kuat dalam memimpin sepak bola Indonesia menjadi lebih maju. Terkhusus, urusan pembinaan dan pengembangan pemain secara nasional hingga tingkat daerah di Provinsi Lampung.

Selain itu, calon ketum juga harus orang benar-benar memahami dan menguasai seluk beluk sepak bola, bukan sekedar mengedepankan sisi pamor dalam pencalonan.

"Jelas, dia orang yang harus menguasai sepak bola, benar-benar tahu kebutuhan sepak bola kita. Bagaimana upaya akan dilakukan ke depan, makanya harus kita lihat nanti," ucap dia.

Baca Juga: Carut Marut dan Solusi Atasi Krisis Dokter Spesialis di Indonesia

3. Asprov akui Lampung minim infrastruktur

Sekepal Harapan dari Lampung untuk Calon Ketum PSSI TerpilihSeleksi internal Badak Lampung FC (Instagram/@badaklampungfc)

Memasuki urusan pembinaan dan pengembangan pemain diharapakan tersebut, Eddy melanjutkan, pemerataan sarana insfrastruktur harus menjadi fokus calon ketum. Pasalnya, bagaimana sepak bola di suatu daerah bisa menelurkan bibit-bibit pemain unggulan, bila tidak ditunjang dengan fasilitas memadai.

"Secara umum, kita tidak memiliki sarana, mana lapangan? Kita tidak punya dan saat ini hanya ada 2, lapangan PKOR dan Pahoman. Pahoman bisa dikatakan tidak memenuhi standar dan rumputnya jelek, tapi kita dituntut untuk berprestasi. Bagaimana coba? infrastruktur saja tidak ada, ya harusnya itu dulu dipenuhi," ucap dia.

Di tengah keterbatasan tersebut, Eddy menyampaikan, Asprov PSSI Lampung sejauh ini tetap berusaha dan berkomitmen menjalankan geliat program pembinaan sepak bola, misal rutin mengadakan kompetensi mulai dari tingkat SSB hingga klub Liga 3.

"Kembali lagi, semuanya tidak bisa dipaksakan karena infrastruktur saja kita tidak ada. Ini penting, ibaratnya kita mau main bola di mana, kalau lapangan saja tidak ada. Cuma itu, jangan nuntut untuk kembalikan kejayaan sepak bola Lampung, kalau infrastrukturnya saja tidak didukung," ucap dia tegas.

4. Lampung minim kompetisi

Sekepal Harapan dari Lampung untuk Calon Ketum PSSI TerpilihPemain Badak Lampung FC (Instagram/badaklampungfc)

Terlepas dari bursa pencalonan nahkoda PSSI baru tersebut, salah satu pemain sepak bola profesional asal Lampung, Roni Rosadi menambahkan, sejatinya siapapun calon ketum harus benar-benar bersinergi dengan masing-masing Asprov PSSI di tiap daerah. Itu guna serius menjalankan setiap program pembinaan sepak bola di daerah.

"Saya rasa progam pembinaan PSSI untuk Asprov semua daerah itu sama, tapi balik lagi tergantung orangnya masing-masing. Bukan cuma Lampung, jangan dulu bicara di daerah, tapi induknya (badan PSSI) saja seperti apa. Kita semua tahu sendiri, sudah jadi rahasia umum," katanya.

Sebagai kacamata perbandingan terhadap progam pembinaan, ia menyebut, Provinsi Lampung tergolong masih minim kompetisi untuk pesepakbola usia dini hingga nonprofesional, bila dibandingkan di daerah-daerah Pulau Jawa.

"Di sana lebih kompetitif, jadi tiap bulannya ada banyak kompetisi usia muda dan mereka banyak mempersiapkan diri. Tentunya itu memacu semangat anak-anak, hingga cikal-bakal bibit pemain itu terlihat," sambung eks pemain Badak Lampung FC tersebut.

5. Pemain harapan ketum terpilih benahi kerjaan rumah sepak bola nasional

Sekepal Harapan dari Lampung untuk Calon Ketum PSSI TerpilihPribadi

Roni pun menyampaikan, calon Ketum PSSI terpilih nanti harus benar-benar siap komitmen membenahi setiap inci pekerjaan rumah sepak bola nasional mulai dari kompetisi liga, kepengurusan, insfrastruktur, hingga sekelumit permasalahan lain-lainnya.

"Pada intinya (ketum terpilih), harus benar memajukan sepak bola bukan sekedar memajukan dirinya," kata pria 31 tahun kelahiran Kota Bandar Lampung.

Oleh karenanya, besar harapan calon ketum terpilih bisa mengembalikan semangat kompetisi sepak bola, terkhusus mampu mendorong ketersediaan infrastruktur di Provinsi Lampung.

"Sepak bola Lampung harus banyak-banyak kompetisi, baik resmi dari Asprov maupun daerah-daerah di kabupaten. Kita yakin banyak hal yang bisa dilakukan untuk persepakbolaan daerah," lanjut eks punggawa Semen Padang FC tersebut.

6. Perbaikan sistem internal di tubuh PSSI

Sekepal Harapan dari Lampung untuk Calon Ketum PSSI TerpilihRapat Komite Eksekutif PSSI yang digelar di Kantor PSSI, Kamis (12/1/2023), hentikan kompetisi LIga 2 dan 3.(pssi.org)

Manajemen Badak Lampung FC Soccer School turut menitipkan harapan kepada ketum PSSI terpilih nantinya, orang tersebut terlebih dahulu harus bisa membenahi sistem internal di tubuh PSSI. Lalu kemudian bisa membenahi sistem kompetisi dari mulai usia pembinaan hingga profesional.

"Intinya semua hal yang mengganggu berkembangnya sepak bola di Indonesia harus dibenahi, agar sepakbola Tanah Air lebih maju dan bisa berbicara di level internasional," kata Media Officer Badak Lampung FC, Imam Rizaldi.

Ia menilai, umumnya sepak bola Provinsi Lampung wajib memiliki ketersediaan infrastruktur dan fasilitas lebih baik dibandingkan hari ini, baru menyusul urusan jenjang karier bagi para pemain.

"Kita pernah di Liga 1, dan sekarang semua klub di Lampung masih di Liga 3. Jadi mungkin itu salah satu faktor sepak bola Lampung kurang didengar gaungnya," tandas Imam.

Baca Juga: Hutan di Lampung Rusak 30 Persen, Perbaikan Butuh Puluhan Tahun

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya