Ragam Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi Lampung Akibat COVID-19

Pemprov bentuk berbagai kebijakan strategis

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus mengupayakan percepatan pemulihan perekonomian akibat pandemik COVID-19, melalui beberapa penerapan kebijakan pemerintah daerah. Salah satunya melanjutkan upaya sosialisasi dan edukasi terkait pelaksanaan protokol kesehatan.

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan, pemerintah daerah meningkatkan dan menguatkan pelayanan kesehatan melalui ketercapaian atau cakupan vaksinasi, sarana prasarana medis, dan lain sebagainya.

"Saat ini telah dilakukan pelonggaran aktivitas baik di kantor, restoran, tempat hiburan, dan tempat umum lainnya. Namun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," ujarnya, Kamis (12/8/2022).

Baca Juga: Turun ke Lampung, Itjen Kementan Dorong Pengembangan Singkong

1. Pandemik datang di masa awal kepemimpinan Gubernur Arinal

Ragam Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi Lampung Akibat COVID-19Ilustrasi Suasana Taipei, Taiwan (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Arinal melanjutkan, sejatinya gelombang pandemik COVID-19 melanda Tanah Air dan masuk ke Provinsi Lampung pada awal kepemimpinannya sebagai Gubernur. Oleh karenanya, tak ada pilihan lain dengan menghadapi situasi dengan kuat dan memberlakukan kebijakan-kebijakan penanganan strategis.

"Alhamdulillah, berkat kerja keras dan sinergi oleh semua instansi terkait, baik pemerintah provinsi hingga kabupaten atau kota sampai ke desa-desa, serta stakeholder terkait lainnya," imbuhnya.

Menurut dia, langkah antisipasi dan penanganan COVID-19 Provinsi Lampung mendapat apresiasi dari pemerintah pusat sebagai Terbaik Penanganan COVID-19 periode Juni 2020. "COVID-19 di Provinsi Lampung dapat diatasi cukup baik," sambung dia.

2. Terima dana insentif daerah tambahan dari pusat

Ragam Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi Lampung Akibat COVID-19Kantor Pemerintah Provinsi Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Sebagai apresiasi pemerintah pusat, Arinal menambahkan, Lampung juga menerima Dana Insentif Daerah (DID) tambahan. DID Tambahan tahap I sebesar Rp18,2 miliar dan DID Tambahan Tahap III Rp9,8 miliar untuk penanganan Bidang Kesehatan, Pariwisata, Industri Kecil, UMKM, dan Koperasi yang terdampak COVID-19

Pemprov Lampung mendorong pertumbuhan industri pengolahan dan UMKM yakni, mendorong tumbuhnya pusat-pusat hilirisasi dari produk-produk UMKM berbasis komoditas unggulan Lampung seperti Coffee Shop, olahan pisang, kuliner, dan kerajinan.

"Kita juga sedang merencanakan pembangunan UMKM Center, serta memfasilitasi usaha ekonomi koperasi dan UKM untuk masuk dalam pemasaran ber-platform digital, melalui aplikasi Pasar Berjaya," ucap Arinal.

3. Dampingi UMKM formal dan informal

Ragam Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi Lampung Akibat COVID-19UMKM di Kota Semarang menyediakan barcode QRIS saat mengikuti pameran di Tentrem Mall Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Menurut Arinal, Pemprov Lampung telah mendampingi UMKM formal dan informal dalam bentuk pelatihan akses pasar digital dan standarisasi mutu produk, serta dukungan kepada ekosistem digital melalui pembangunan koneksi jaringan internet di 2.435 desa terkait dengan e-government, e-school, e-healthy, dan inkubasi Bumdes serta UMKM.

Kemudian untuk menjaga daya beli masyarakat, Pemprov Lampung turut melakukan pengendalian inflasi melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), dengan strategi 4K yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

"Pemprov Lampung juga memberikan kemudahan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor secara digital melalui aplikasi SIGNAL (Samsat Digital Nasional) dan Program Aplikasi E-Samdes (Elektronik Samsat Desa), untuk membayar pajak kendaraan bermotor di desa melalui BUMDES dan Desa Mart di 13 Kabupaten Provinsi Lampung," papar Gubernur.

4. Nilai ekspor meningkat di 2021

Ragam Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi Lampung Akibat COVID-19Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat menjelaskan upaya pemulihan ekonomi provinsi. (IDN Times/Istimewa)

Selain mendorong pertumbuhan industri pengolahan dan UMKM, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menangkap peluang membaiknya kondisi beberapa negara tujuan ekspor Lampung.

Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan ekspor sempat tumbuh negatif akibat pandemik COVID-19. Nilai ekspor luar negeri Provinsi Lampung terjadi Peningkatan sebesar 53,82 persen pada periode Januari-Desember 2021 sebesar 4,84 miliar Dollar Amerika Serikat, dibandingkan Januari-Desember 2020 sebesar 3,14 Dollar Amerika Serikat.

"Pangsa terbesar ekspor Lampung berasal dari ekspor lemak dan minyak hewan/nabati (CPO) sebesar 32,03 persen, bahan bakar mineral 23,55 persen, dan kopi, teh, rempah-rempah 13,31 persen," tandas dia.

Baca Juga: 7 Pemuda Ditangkap! Pelaku Perdagangan Orang, Ada Anak Bawah Umur

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya