Percepatan Bansos di Lampung, Mensos: Lansia dan Disabilitas Prioritas

Penerima bansos diatur UU 17 Tahun 2011

Lampung Timur, IDN Times - Kementerian Sosial (Kemensos) RI terus mengupayakan percepatan penyaluran program bantuan sosial (bansos) di seluruh Indonesia. Termasuk di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini langsung mengecek penyaluran bansos reguler ke daerah setempat. Tujuannya, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program BPNT/Sembako dapat tepat waktu, tepat sasaran, serta tepat jumlah bagi Penerima Manfaat (PM).

“Tolong dibantu bagi penerima yang sudah lansia, sakit, dan disabilitas gak usah datang sendiri tapi bank Himbara jemput bola dengan mendatangi warga. Kasihan mereka," ujar Risma, Jumat (4/2/2021). 

1. Bansos sebagian besar belum tersalurkan

Percepatan Bansos di Lampung, Mensos: Lansia dan Disabilitas PrioritasKementerian Sosial (Kemensos) RI terus mengupayakan percepatan penyaluran program bantuan sosial (bansos) di seluruh Indonesia. (IDN Times/Istimewa)

Kepada Bupati Lampung Timur, bank Himbara, dan pihak terkait lainnya, Mensos minta agar mempercepat penyaluran bansos. Mengingat, jumlah bantuan sebagaian besar belum tersalurkan, padahal warga penerima bansos sangat mengharapkan bantuan tersebut.

“Tadi saya minta ke pak bupati, agar warga di desa-desa sekitar bisa mengambil balai desa supaya jaraknya tidak terlalu jauh, ” katanya, saat menyambangi Balai Desa Gondangrejo, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur.

Upaya mendekatkan layanan pencairan dana bansos pada warga penerima sudah lansia, sakit, dan disabilitas bertujuan agar mereka yang terkendala aksesibilitas tidak perlu bepergian jauh untuk mendapatkan bansos. "Sekali lagi, mohon diperhatikan dan mereka jadi prioritas,” lanjut Mensos.

2. Penerima bantuan berusia muda akan dialihkan berupa kewirausahaan

Percepatan Bansos di Lampung, Mensos: Lansia dan Disabilitas PrioritasKementerian Sosial (Kemensos) RI terus mengupayakan percepatan penyaluran program bantuan sosial (bansos) di seluruh Indonesia. (IDN Times/Istimewa)

Terkait percepatan bansos tersebut, Risma menekankan agar bagi penerima bansos berusia muda dialihkan bentuk bantuannya berupa pemberdayaan sosial seperti kewirausahaan. Tujuannya, agar pemberdayaan SMD bisa kian maksimal.

“Tadi ada yang usaha meubel nanti kalau kurang peralatan kami bantu alatnya, tidak berupa uang karena bisa habis untuk keperluan yang lain,” kata eks Wali Kota Surabaya tersebut.

Sebagai permisalan, bantuan tersebut diberikan pada seorang pemuda penyandang disabilitas bernama Gading. Awalnya, ia berjualan kopi keliling dengan sepeda ontel. Setelah mendapat pemberdayaan Kemensos berupa motor listrik.

“Gading pemuda disabilitas yang jalannya saja merangkak dan gak bisa bicara. Lalu, bulan Mei kita treatment dan dibantu motor listrik. Dalam beberapa bulan, ia bisa membelikan ayahnya motor 20 juta dan memiliki tabungan 20 juta. Tidak ada yang tidak mungkin, asalkan mau berubah,” imbuh Risma.

3. Pendataan penerima bansos diatur UU No 13 Tahun 2011

Percepatan Bansos di Lampung, Mensos: Lansia dan Disabilitas PrioritasKementerian Sosial (Kemensos) RI terus mengupayakan percepatan penyaluran program bantuan sosial (bansos) di seluruh Indonesia. (IDN Times/Istimewa)

Mensos menegaskan, persoalan data penerima bansos merupakan urusan dari pemerintah daerah (Pemda). Itu didasarkan pada Undang-Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2011 dari musyawarah di tingkat desa.

Oleh karena itu, Risma pun meminta agar masyarakat aktif mengakses data penerima melalui SIKS-NG milik kementerian terkait, sehingga calon penerima dapat mengetahui hak bantuan tersebut.

"Itu (SIKS-NG) terbuka semua bisa tahu. Warga juga bisa tahu siapa yang menerima, kalau merasa berhak bisa mengusulkan dan sebaliknya bisa menyanggah kalau ada warga tidak layak menerima bansos,” tandas Politisi PDIP tersebut.

Baca Juga: Mensos Risma Bantu Penderita Pasien Kista Otak di Bandar Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya