Hendak Jemput Anak ke Ponpes, Petani jadi Korban Begal dan Meninggal

Korban asal Way Kanan alami beberapa luka tusuk dan lebam

Way Kanan, IDN Times - Seorang petani mengalami nasib pilu dan meninggal dunia. Itu lantaran petani itu menjadi korban pencurian sadis. Kejadian tersebut berlangsung di Jembatan Jalan Poros Kampung Pisang Indah, Kecamatan Bumi Agung, Kabupaten Way Kanan, Jumat (25/3/2022) sekira pukul 06.00 WIB.

Korban inisial JZ (44) merupakan warga perkampungan setempat ditemukan warga dalam kondisi bersimbah darah. Itu lantaran menerima beberapa luka tusukan pada organ vital dan sekujur tubuh lainnya.

"Tindak pidana pencurian dengan kekerasan (Curas) ini turut mengakibatkan satu unit motor korban Honda Beat warna merah putih nopol A 3991 YD ikut dicuri oleh pelaku," ujar Kapolres Way Kanan, AKBP Teddy Rachesna, saat dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (26/3/2022).

1. Pelaku pencurian sadis diduga 2 orang

Hendak Jemput Anak ke Ponpes, Petani jadi Korban Begal dan MeninggalIlustrasi Jambret (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan hasil Visum et Repertum pihak medis Puskesmas setempat, Teddy menyampaikan, sebelum JZ meninggal diduga sempat terlibat perkelahian dengan pelaku pencurian. Kondisi itu bisa dilihat dari beberapa luka tusuk dan lebam pada tubuh korban, yang sebelumnya memberikan upaya perlawanan guna membela diri.

"Korban ini menerima luka tusuk dibagian dada sebelah kiri, paha bawah samping kanan, dan luka memar pada perut bawah sebelah kiri, serta kerugian sepeda motor Honda Beat," kata dia.

Menurut Kapolres, aksi kejahatan tersebut diduga dilancarkan oleh dua pelaku. Itu merujuk pengakuan seorang warga hendak membuka toko kelontong di perkampungan setempat. "Kedua pelaku ini sempat melintas dengan motor kecepatan tinggi, sambil memakai penutup wajah," sambung Teddy.

2. Keluar rumah hendak menjemput anak dari pondok pesantren

Hendak Jemput Anak ke Ponpes, Petani jadi Korban Begal dan MeninggalFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Dwi Agustiar)

Merujuk penuturan istri korban, Kapolres menyampaikan, korban berangkat dari rumah sekitar pukul 05.30 WIB. Tujuannya, melaksanakan rutinitas sehari-hari menjemput anak perempuan mereka masih berusia 15 tahun dari pondok pesantren (Ponpes)

"Anaknya memang mondok di Ponpes Kampung Pisang Baru, Kecamatan Bumi Agung berjarak sekitar 2 kilometer dari rumah untuk diajak pulang dan bersekolah di SMK Pisang Indah," terang Kapolres.

Namun nahas hari itu tak seperti hari-hari biasanya, ini lantaran JZ harus menjadi korban pencurian sadis merenggut nyawanya. "Kasus ini tengah kita tangani dan sedang lidik," sambung Teddy.

3. Kapolres bentuk tim khusus untuk segera mengungkap kasus

Hendak Jemput Anak ke Ponpes, Petani jadi Korban Begal dan MeninggalKapolda Lampung, Irjen Pol Hendro Sugiatno resmi mengukuhkan Pasukan Respon Cepat Power On Hand Kapolda dari Satbrimob) Polda Lampung.

Sebagai upaya tindaklanjut kasus pencurian sadis ini, Kapolres menuturkan, pihaknya juga telah membentuk dan mengerahkan tim khusus, guna mengendus keberadaan dan menangkap kedua pelaku diduga orang tidak dikenal tersebut.

"Anggota hingga detik ini masih bekerja di lapangan, kasus sudah lidik. Kami terus mencari dan mendalami keterangan saksi-saksi serta barang bukti lainnya," imbuh Teddy.

Selain itu, mantan Koorspripim Polda Lampung ini turut mengimbau, agar masyarakat di wilayah hukum setempat dapat terus waspada dan berhati-hati untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan. "Kami juga akan meningkatkan patroli di jam-jam dan tempat-tempat rawan dengan back up Satuan Samapta Polres," tandasnya.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya