Harga Meroket dan di Ritel Nihil, Bulog Lampung Klaim Stok Beras Aman?

Kelangkaan terjadi di retail modern

Intinya Sih...

  • Perum Bulog Kanwil Lampung klaim cadangan beras pemerintah sekitar 15 ribu ton, cukup untuk 1,5-2 bulan ke depan.
  • Ketersediaan stok beras akan ditingkatkan hingga mencapai target 50.000 ton pada 2024 dengan harga beli gabah langsung dari petani.
  • KPPU temukan kelangkaan beras di ritel modern dan kenaikan harga di pasar tradisional Lampung karena produsen menghentikan suplai kepada ritel modern.

Bandar Lampung, IDN Times - Ketersediaan stok hingga harga beras di pasaran menjadi sorotan Februari 2024 ini, termasuk di Provinsi Lampung. Namun, Perum Bulog Kanwil Lampung mengklaim cadangan beras pemerintah (CBP) provinsi kini masih dalam kategori aman alias sekitar 15 ribu ton.

Dari data jelang akhir Februari 2024 ini, belasan ribu ton CBP itu dikatakan tersebar di 4 kantor cabang dan 13 gudang Perum Bulog Kanwil Lampung.

"Beras dikuasai Bulog di Lampung saat ini ada 15 ribu ton dalam bentuk cadangan beras pemerintah," ujar Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Taufan Akib saat dimintai keterangan, Jumat (23/2/2024).

1. Cadangan beras pemerintah di Lampung disebut aman sampai Idul Fitri

Harga Meroket dan di Ritel Nihil, Bulog Lampung Klaim Stok Beras Aman?Stok beras SPHP di Gudang Bulog Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Seiring keberadaan CBP tersebut, Taufan Akib mengatakan, stok itu bakal mencukupi kebutuhan beras bagi Provinsi Lampung sekitar 1,5 hingga 2 bulan ke depan atau diperkirakan memenuhi kebutuhan selama bukan Ramadan sampai Hari Raya Idup Fitri 1445 Hijriah.

"Iya masih, kami yakin (kebutuhan beras di Lampung) masih sangat mencukupi sampai Idul Fitri," katanya.

Taufan mengatakan, ketersediaan CBP 15 ribu ton ini, pihaknya juga bakal mengintensifkan program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), atau dahulu dikenal sebagai operasi pasar (OP) menjelang Ramadan.

"Pasti, karena SPHP itu salah satu upaya kami dalam mengendalikan harga beras, selain SPHP, tentunya ada bantuan pangan itu juga akan kami lakukan," tambah dia.

2. Target stok di Bulog sampai 50 ribu ton hingga bakal gandeng BUMDes

Harga Meroket dan di Ritel Nihil, Bulog Lampung Klaim Stok Beras Aman?Pemantau stok beras di gudang Bulog Campang Raya oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. (Dok. Pemprov Lampung).

Dikatakan Taufan, ketersediaan beras di kompleks pergudangan Bulog Lampung tersebut akan terus ditambah hingga mencapai target 50.000 ton pada 2024. Itu dengan cara menyerap beras dan gabah langsung dari petani.

Perum Bulog Kanwil Lampung disebut akan membeli gabah kering panen (GKP) sesuai dengan harga pokok penjualan (HPP) Rp5.000/Kg, sedangkan untuk harga jual beras di tingkat petani sebesar Rp9.950/Kg.

"Artinya kita berharap target kami 50 ribu ton ini, mudah-mudahan dengan panen serentak terjadi di bulan mendatang bisa harganya turun. Kita berharap di situ," pungkasnya.

Sejalan dengan target ini, pihaknya juga akan menerapkan pola komersil bekerjasama dengan BUMDes guna menyerap hasil produksi dari petani-petani di daerah. "Kami berharap dengan kerjasama ini bisa dapat gabah langsung dari petani hingga lebih murah, ini masih dalam pembahasan," sambung Taufan.

Baca Juga: Meski Harga Naik, Ternyata Segini Stok Beras di Lampung

3. KPPU dapati kelangkaan beras di Lampung, terutama terjadi di ritel modern

Harga Meroket dan di Ritel Nihil, Bulog Lampung Klaim Stok Beras Aman?Sidak Kanwil II KPPU di ritel modern Provinsi Lampung. (Dok. Kanwil II KPPU).

Klaim ketersediaan CBP itu tak berbanding lurus dengan hasil pemantauan Kantor Wilayah II Komisi Pengawas Persaingan Usaha (Kanwil II KPPU) menyasar produsen beras di Lampung. Pemantauan sebagai tindaklanjut temuan kelangkaan beras di ritel moderen dan kenaikan harga beras di pasar tradisional Lampung.

Kepala Kanwil II KPPU, Wahyu Bekti Anggoro mengatakan, pihaknya memfokuskan pantauan terhadap ketersediaan stok dan harga di tingkat produsen. Itu untuk mengkonfirmasi keterangan ritel modern menyatakan tidak tersedianya beras disebabkan tak ada suplai dari produsen dengan alasan harga.

"KPPU mendapati benar adanya surat pemberitahuan dari salah satu produsen kepada ritel modern di Lampung yang menginformasikan pemberhentian sementara waktu distribusi kepada ritel modern. Alasannya, harga saat ini sudah mencapai 14.500/Kg, sedangkan HET 13.900/Kg," terang dia.

Sehubungan dengan ritel modern tidak dapat menjual produk di atas HET ditetapkan pemerintah, maka produsen memberhentikan suplai kepada ritel modern. "KPPU mendapati bahwa suplai terakhir oleh produsen kepada ritel modern dilakukan pada 9 Februari 2024," sambung Wahyu.

4. Kenaikan beras dipengaruhi harga gabah keringat tinggi

Harga Meroket dan di Ritel Nihil, Bulog Lampung Klaim Stok Beras Aman?Ilustrasi stok beras Perum Bulog Kanwil Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Wahyu melanjutkan, produsen beras di Provinsi Lampung saat ini hanya mendistribusikan beras kepada pasar tradisional bersedia menerima dan menjual beras dengan harga di atas HET ditetapkan pemerintah. KPPU mendapati harga beras medium di tingkat produsen sudah mencapai Rp14.200/Kg dan beras premium Rp14.500/Kg sampai Rp14.700/Kg.

Artinya, harga beras di Lampung untuk premium sudah berada di atas 5,75 persen dari HET dan beras medium di atas 30,27 persen dari HET pemerintah. Kata dia, kenaikan harga beras di tingkat produsen dipengaruhi naiknya harga bahan baku Gabah Kering Panen (GKP).

"Harga GKP di tingkat produsen sudah mencapai 7.750/kg sampai 8.200/kg, padahal harga acuan pembelian GKP di penggilingan yang ditetapkan oleh pemerintah 5.100/Kg," terangnya.

Ia menambahkan, ketersediaan stok gabah di tingkat produsen terpantau tersedia terbatas, khususnya gabah untuk bahan baku beras premium, sedangkan stok gabah untuk jenis beras asalan terpantau tersedia cukup. "Selain disuplai dari Provinsi Lampung, stok gabah produsen juga di pasok dari Provinsi Sumatera Selatan," lanjut Wahyu.

5. Antisipasi praktik monopoli beras

Harga Meroket dan di Ritel Nihil, Bulog Lampung Klaim Stok Beras Aman?IDN Times/Debbie Sutrisno

Sejalan dengan temuan tersebut, Wahyu menegaskan, KPPU menyoroti harga jual ditingkat produsen sudah berada di atas HET ditetapkan pemerintah. Atas harga jual produsen telah berada di atas HET ditetapkan, pihaknya bakal berkoordinasi kepada stakeholder tekait membidangi tata niaga gabah dan beras.

Lebih dari itu, KPPU turut menyoroti peningkatan harga gabah di tingkat petani dan produsen, sehingga bakal dilakukan pendalaman ihwal kenaikan harga gabah telah melebihi HAP sebesar 60,79 persen diduga dipengaruhi upaya penguasaan oleh pelaku usaha tertentu di dalam pasar.

"KPPU akan menindak sesuai dengan kewenangannya, apabila kenaikan harga jual beras dan harga beli gabah ditingkat produsen terjadi karena ada upaya hambatan pasar dalam bentuk penguasaan atas produksi atau pemasaran barang dan jasa oleh pelaku usaha tertentu. Itu dapat mengakibatkan terjadi praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat," tegas Wahyu.

6. Polda Lampung buka hotline pengaduan praktik penimbunan sembako

Harga Meroket dan di Ritel Nihil, Bulog Lampung Klaim Stok Beras Aman?Aktivitas jual beli beras di toko sembako pasar Dolopo Madiun. IDN Times/ Riyanto

Tindak lanjut menyikapi ketersediaan hingga harga beras di Lampung, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung membuka layanan pengaduan terkait penimbunan sembilan bahan pokok, terutama komoditas beras.

"Polda Lampung mengajak masyarakat melaporkan penimbunan sembako, khususnya beras, kepada kami untuk segera ditindaklanjuti," ujar Dirreskrimsus Polda Lampung, Kombes Pol Donny Arief Praptomo.

Bagi masyarakat menemukan penumpukan sembako, terutama beras, diharapkan segera menginformasikan temuan itu melalui nomor 085241252001. "Laporkan temuan penimbunan ini, kami akan segera menindaklanjuti setiap laporan dari masyarakat," katanya.

7. Satgas Pangan wanti-wanti produsen dan pelaku usaha jual beras sesuai HET

Harga Meroket dan di Ritel Nihil, Bulog Lampung Klaim Stok Beras Aman?Ilustrasi stok beras Perum Bulog Kanwil Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Selain membuka layanan pengaduan, Donny menambahkan, Tim Satgas Pangan Polda Lampung sebelumnya telah menggelar kegiatan pemantau terhadap dugaan-dugaan tersebut. Hasilnya, belum ditemui adanya tanda-tanda penimbunan oleh para pelaku usaha.

Meski demikian, pihaknya mengamini adanya kelangkaan ketersediaan beras terjadi terutama pada retail modern menyediakan beras premiumpremium. Sedangkan di pasar tradisional terpantau dalam kondisi aman, namun dibandrol dengan harga tinggi.

"Banyak pemilik beras menjualnya ke Pulau Jawa karena harga lebih tinggi, sehingga terjadi kenaikan harga beras di Lampung. Namun, di pasar tradisional stok beras masih mencukupi." imbuhnya.

Menyikapi kenaikan harga beras ini, ia mengimbau agar para produsen hingga pelaku usaha dapat mematuhi ketentuan harga jual sebagaimana HET ditetapkan pemerintah.

"Kenaikan harga beras juga dipengaruhi oleh dampak El Nino kemarin, sehingga menyebabkan kenaikan harga beras di seluruh Indonesia," tandas Dirreskrisus.

Baca Juga: Cara Gubernur Lampung Awasi dan Kendalikan Distribusi Gabah

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya