Catat! Gunung Anak Krakatau Masih Status Siaga Level III 

Erupsi terakhir terjadi 25 April 2022

Lampung Selatan, IDN Times - Status Gunung Anak Krakatau (GAK) berada di Perairan Selat Sunda hingga kini masih berstatus level III alias siaga. Itu dengan jarak aman radius lima kilometer dari titik erupsi.

"Kami minta bagi para masyarakat, pengunjung, wisatawa, hingga pendaki tidak mendekati Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif," ujar Kepala Pos Pantau GAK Desa Hargo Pancuran, Andi Suardi, kepasa IDN TIMES, Senin (23/5/2022).

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Status Siaga, Pemudik Diminta Tenang dan Update

1. Erupsi terakhir terjadi 25 April 2022

Catat! Gunung Anak Krakatau Masih Status Siaga Level III ANTARA FOTO/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat/pras.

Meski aktivitas GAK sudah cenderung menurun, Andi mengatakan, fenomena erupsi sudah tidak terjadi sejak 25 April 2022 dan kini tinggal menyisakan beberapa kali hembusan awan tebal dan kawah panas.

"Kegiatan masih fluktuatif artinya naik turun, jadi masyarakat tetap dianjurkan untuk tidak mendekati GAK dalam radius 5 KM, karena memang status belum turun," ucapnya.

2. Penampakan visual kabut dan tertutup cuaca berawan mendung dan hujan

Catat! Gunung Anak Krakatau Masih Status Siaga Level III Gunung Berapi AnaK Krakatau (commons.wikimedia.org/Lord Mountbatten)

Andi menambahkan, aktivitas GAK mulai pukul 12.00 WIB sampai 18.00 WIB dengan ketinggian letusan 157 meter dan kegempaan terjadi dua kali dengan amplituda 17-23 mm dan durasi 13-23 detik.

Sementara law frekuensi dua kali kejadian amplituds 9-15 mm, durasi 8-12 detik dan vulkanik dalam tiga kali kejadian amplituda 47-55 mm, S-P 1.9-2.3 detik, serta durasi 17-23 detik. Sedangkan microtremor amplituda 1-18 mm dan Amp dominan 2 mm.

"Kondisi GAK secara visual saat ini kabut dan tertutup dengan cuaca berawan, mendung, dan hujan," kata Andi.

3. Masih terdampak batu pijar suhu cukup panas

Catat! Gunung Anak Krakatau Masih Status Siaga Level III Humas BNPB

Lebih lanjut Andi menjelaskan, status GAK masih siaga level III sejak ditetapkan sejak 22 April 2022 tersebut masih cukup membahayakan, karena masih mengeluarkan lontaran bebatuan pijar, sehingga nelayan, pengunjung wisatawan dan pendaki gunung dilarang mendekati kawasan gunung.

Maka dari itu, Pos Pantau GAK tetap mengkhawatirkan terdampak batu pijar yang suhunya cukup panas dan mematikan.

"Kami merekomendasikan sekitar 5 kilometer untuk jarak aman dari kawasan erupsi GAK," tandas dia.

Baca Juga: GAK Kini Level III Siaga, Bagaimana Penyeberangan Bakauheni?

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya