Bupati Lamteng Sebut Guru Ngadu ke Jokowi Terlibat Politik Praktis

Saksi pemindahan disebut sebagai efek jera

Bandar Lampung, IDN Times - Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad angkat bicara ihwal video viral seorang guru asal kabupaten setempat mengadukan permasalahan pemindahan tugas dinasnya ke Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dan Presiden RI Joko 'Jokowi' Widodo.

Menurut Musa, pemindahan tugas dinas dari SMPN 1 Way Seputih ke SMPN 1 Selagai Lingga itu merupakan bentuk sanksi terhadap guru diketahui bernama Mursiyatun tersebut. Ia menyebut sang guru diduga telah terlibat politik praktis.

"Lagi ditangan Inspektorat, ada surat aduan ke Inspektorat karena memang dia (Mursiyatun) terlibat politik praktis dalam rangka mendukung salah satu calon legislatif," ujarnya saat dimintai keterangan di PN Tipikor Tanjungkarang, Selasa (7/3/2023) .

Baca Juga: Terkuak! Polisi Temukan Zat Beracun di Kasus Pisang Goreng Lamteng

1. Tegas sebagai bentuk efek jera

Bupati Lamteng Sebut Guru Ngadu ke Jokowi Terlibat Politik PraktisPIXABAY

Lebih lanjut Musa menyampaikan, dugaan tindakan pelanggaran dilakukan Mursiyatun itu kini masih berproses di Inspektorat Pemkab Lampung Tengah. Namun ia telah membenarkan, pemberian saksi berupa SK pemindahan atau mutasi itu benar adanya.

"Jadi memang kemarin, sebenarnya sudah berulang kali diingatkan oleh pembina di wilayah kecamatan, cuma dia masih seperti itu," katanya.

Ia pun tegas menyebut, keputusan itu sebagai bentuk efek jera terhadap Mursiyatun. "Ini sekadar memberikan efek jera saja, biarkan kasusnya berjalan di Inspektorat kita lihat seperti apa," sambung dia.

2. Ngadu ke presiden dan mas menteri

Bupati Lamteng Sebut Guru Ngadu ke Jokowi Terlibat Politik PraktisMendikbud Nadiem Makarim (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Viral video curhatan seorang guru asal Kabupaten Lampung Tengah mengaku telah dizalimi atas keputusan pemindah tugasan dinas. Wanita itupun mengadu dan meminta keadilan kepada Presiden Jokowi hingga Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.

Melalui video diterima IDN Times berdurasi 2 menit 49 detik tersebut, nampak seorang wanita paruh baya dengan wajah lesu mengenakan hijab hitam menceritakan sekelumit kisahnya. Di hadapan lensa kamera, suara terbata-bata itu sesekali diselingi usapan air mata.

Wanita itu diketahui bernama Mursiyatun merupakan mantan guru SMPN 1 Way Seputih, Lampung Tengah yang baru saja dipindah tugaskan ke SMPN 1 Selagai Lingga, Lampung Tengah.

"Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh, tolong saya pak menteri, tolong saya pak presiden. Saya sebagai orang kecil, orang biasa hanya sebagai guru SMP harus menghidupi anak tiga orang, tetapi saat ini karena keadaan Kabupaten Lampung Tengah akan melaksanakan konferensi cabang pemilihan ketua muslimat, dan saya hanya sebagi ketua muslimat kecamatan merasa terdzalimi, karena tidak memenuhi undangan dari pada pak camat untuk datang ke Nuwo Balak," ucapnya dalam video aduan tersebut.

3. Pemindahan tugas dinas diduga karena tidak menghadiri undangan ke rumdis bupati

Bupati Lamteng Sebut Guru Ngadu ke Jokowi Terlibat Politik PraktisTangkap layar video aduan Mursiyatun. (IDN Times/Istimewa).

Masih dari sumber video tersebut, Mursiyatun mengaku tak mengetahui pasti peruntukkan sang camat mengundang untuk menghadiri pertemuan di Nuwo Balak atau rumah dinas bupati Lampung Tengah tersebut. Alih-alih mendapat teguran, ia justru langsung menerima SK pemindah tugasan alias mutasi tempat mengajar dari SMPN 1 Way Seputih ke SMPN 1 Selagai Lingga.

"Kemudian saya memang tidak memenuhi undangan itu, karena saya memang sedang merawat bapak saya yang sedang sakit di kampung, anak saya juga sakit di Bandar Lampung. Akhirnya saya kembali ke sini malam Minggu, subuh tadi saya menerima surat keputusan bahwa saya harus dipindahalihkan ke SMPN 1 Selagai Lingga," katanya.

Alhasil, Mursiyatun lantas mempertanyakan alasan mutasi tersebut, terlebih jarak tempuh dari kediamannya ke SMPN 1 Selagai Lingga mencapai 100 kilometer lebih. "Saya hanya perempuan. Saya selama ini tidak pernah menyalahi dinas saya, apapun saya lakukan sesuai peraturan yang ada," sambung dia.

Baca Juga: Merasa Dizalimi, Guru di Lampung Tengah Ngadu ke Menteri dan Presiden 

https://www.youtube.com/embed/bqkKXhFUORk

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya