799 Hektare Hutan dan Lahan di Lampung Terbakar Sejak Awal 2024

Ada 727 hotspot

Intinya Sih...

  • 799,53 hektare hutan dan lahan terbakar di Lampung Januari-Juli 2024
  • 727 hotspot tercatat di Provinsi Lampung, dengan Kabupaten Way Kanan memiliki 59 hotspot
  • Dinas Kehutanan intensifkan pembinaan petani sebagai mitra monitoring untuk mengendalikan karhutla

Bandar Lampung, IDN Times - Kawasan hutan dan lahan seluas 799,53 hektare di Provinsi Lampung terbakar sepanjang Januari-Juli 2024. Insiden ini terjadi di tiga kabupaten dengan catatan terparah di Lampung Timur, disusul Way Kanan dan Tulang Bawang.

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Lampung Timur melahap luasan 670,90 hektare, Way Kanan (101,41 hektare), dan Tulang Bawang (7,22 hektare).

"Di Lampung, untuk Karhutla tidak termasuk kritis atau tinggi, tapi untuk langganan yang terjadi di Taman Nasional Way Kambas, khususnya wilayah hutan savana," ujar Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansah dikonfirmasi, Rabu (21/8/2024).

Baca Juga: Putusan MK Diprediksi Bisa Hadirkan 3 Poros di Pilgub 2024 Lampung

1. Catat 727 hotspot

799 Hektare Hutan dan Lahan di Lampung Terbakar Sejak Awal 2024Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Selain luasan Karhutla di periode tersebut, Yanyan melanjutkan, pihaknya turut mencatat total sebanyak 727 hotspot di Provinsi Lampung. Itu tersebar di kawasan hutan 243 hotspot dan areal penggunaan lain (APL) 484 hotspot.

Dari pencatatan ini, tiga wilayah dengan temuan hotspot tertinggi meliputi di Kabupaten Way Kanan terdapat 59 hotspot di kawasan hutan dan 167 hotspot APL, Lampung Timur (85 hotspot kawasan hutan dan 7 hotspot APL), dan Lampung Tengah (3 hotspot kawasan hutan dan 88 hotspot APL).

"Secara umum, kawasan hutan lain ditemukan ada hotspot-hotspot pembakaran untuk buka lahan yang memeng ilegal," ungkapnya.

2. Gandeng petani lokal ikut awasi pembakaran lahan dan hutan

799 Hektare Hutan dan Lahan di Lampung Terbakar Sejak Awal 2024Karhutla yang terjadi di Provinsi Riau (IDN Times/ dok polda riau)

Seiring pencatatan karhutla hingga hotspot ini, Yanyan melanjutkan, pihak Dinas Kehutanan baik di provinsi dan kabupaten/kota hingga Taman Nasional tak menampik memiliki keterbatasan dalam kegiatan pengawasan secara menyeluruh pada hutan maupun lahan tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya mengintensifkan pembinaan terhadap petani-petani lokasi di daerah masing-masing untuk ikut mengawasi dan mengendalikan hingga menjadi mitra monitoring.

"Mereka kami bentuk menjadi agen di lapangan, untuk melakukan pengendalian langsung atau minimal menjadi informan ketika ada pembukaan lahan baru dengan cara pembakaran, sehingga bisa langsung kami lakukan penindakan," ucapnya.

3. Harapkan kesadaran masyarakat

799 Hektare Hutan dan Lahan di Lampung Terbakar Sejak Awal 2024Penampakan gajah di TNWK, Lampung Timur. (Dok. Balai TNWK).

Dalam kasus karhutla ini, Yanyan menambahkan, pemerintah daerah besar berharap agar masyarakat dapat terus meningkatkan kesadaran, untuk sama-sama menjaga kelestarian kawasan hutan di Lampung.

"Kembali lagi, pentingnya kesadaran mereka yang ada di lapangan secara terus-menerus, hingga diharapkan bisa menekan terjadinya kebakaran di Lampung," tandasnya.

Baca Juga: Ada Kolam Renang Baru Terbesar di Lampung, Bak Liburan ke Luar Negeri

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya