Warga Bandar Lampung, Ini Imbauan Dinkes-IDI Antisipasi COVID-19 Delta

Penularannya lebih cepat dari virus sebelumnya

Bandar Lampung, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli mengimbau masyarakat  lebih waspada terhadap COVID-19 varian Delta. Sebab penularannya lebih cepat dari virus sebelumnya.

"Kita harus lebih hati-hati dalam beraktivitas sebab virus COVID-19 varian delta ini lebih cepat menularnya, terutama kepada anak-anak," katanya Selasa, (22/6/2021).

Ia mengatakan, jika tidak ada keperluan mendesak sebaiknya tidak bepergian. Namu jika keluar rumah harus menerapkan protokol kesehatan.

1. COVID-19 itu nyata

Warga Bandar Lampung, Ini Imbauan Dinkes-IDI Antisipasi COVID-19 DeltaIlustrasi nakes memeriksa pasien. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung dr. Aditya, M. Biomed sangat prihatin dengan masifnya persebaran virus COVID-19 saat ini. Terutama bagi masyarakat yang justru tidak percaya kehadiran virus tersebut.

"Ini nyata lho. Virus itu makin cerdas, untuk bertahan hidup dia sekarang bermutasi. Harusnya imun kita makin cerdas juga tapi kalau misal baliknya ke obat warung apalagi pakai jampi-jampi artinya kita mundur, virusnya makin seneng," kata dr Adit sapaan akrabnya. 

2. Masyarakat kurang bukti apalagi?

Warga Bandar Lampung, Ini Imbauan Dinkes-IDI Antisipasi COVID-19 DeltaSuasana di dalam Rumah Sakit Darurat COVID 19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat (Dok. IDN Times/Istimewa)

Sebagai Kepala Labolatorium Kesehatan Provinsi Lampung, setiap harinya berjibaku dengan hasil test PCR, dr Adit khawatir virus varian baru yang sudah merebak ke Sumatera Selatan bisa sampai ke Lampung.

"Lihat saja di media sosial, antrean di IGD, rumah sakit penuh. mMaksudku  kurang bukti apalagi yang harus dilihat masyarakat gitu lho," tuturnya.

Menurut dr Adit, meski saat ini Bandar Lampung masih belum mengalami krisis ruangan seperti dihadapi rumah sakit di Pulau Jawa, namun pencegahan secara cepat harus segera dilakukan.

"Kalau tidak ada langkah preventif yang signifikan, kita tinggal nunggu waktu. Kita sebelahnya Jakarta, harusnya dari hari ke hari makin cerdas, makin punya nalar, makin punya pengetahuan tentang COVID-19 ini supaya cepat selesai wabahnya," ungkapnya.

Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Target 770.000 Masyarakat Vaksinasi COVID-19

3. Belum ada bukti virus mutasi masuk ke Lampung

Warga Bandar Lampung, Ini Imbauan Dinkes-IDI Antisipasi COVID-19 DeltaIlustrasi mutasi virus corona. sciencemediahub.eu

Terkait virus varian baru, dr Adit belum bisa memastikan apakah sudah masuk ke Lampung. Sebab, untuk memastikan apakah itu virus mutasi harus dilakukan pemeriksaan di lab Puslitbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kalau secara bukti, virus Delta belum masuk ke Lampung. Tapi kalau melihat angka COVID-19 dari hari ke hari meningkat cukup pesat, saya merasa dari jumlahnya kok mengarah kesitu.  Tapi saya belum bisa pastikan itu virus Delta," terangnya.

Setali tiga uang, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung  Reihana mengatakan, pihaknya rutin mengirimkan hasil Whole Genum Sequencing (WGS) ke pusat. "Hasil WGS yang kami kirim secara berkala ke Kemkes Alhamdulillah Lampung hasil negatif," ujarnya. 

4. Virus mutasi gen masih bisa terdeteksi alat PCR

Warga Bandar Lampung, Ini Imbauan Dinkes-IDI Antisipasi COVID-19 DeltaIlustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Saat webinar, dr Adit sempat menanyakan apakah alat PCR di Lampung masih mampu mendeteksi virus mutasi, menurut pihak pemilik alat masih bisa. Sebab virus mutasi masih pada tingkat gennya saja.

"Jadi si virus ini kan punya namanya DNA dan RNA itu yang nyusun kan protein, di ujung protein itulah ada namanya gen jadi tangkai diujung gen itu supaya virus bisa bertahan hidup dia berubah susunan gennya," jelasnya.

Menurutnya, saat ini virus corona mulai terdesak dengan adanya vaksin dan obat-obatan yang kian bagus. Sehingga virus tersebut bermutasi supaya bisa tetap bertahan.

"Kecuali kalau yang berubah proteinnya itu gak bisa diproteksi sama PCR kita. Harus dibawa ke Puslitbangkes Kemenkes," ujarnya.

Hingga saat ini dr Adit mengatakan, lab kesehatan Provinsi Lampung mengirim beberapa sample ke Litbangkes. Begitu pun pihak Litbangkes juga mengirim sample untuk menguji alat PCR masih bagus atau tidak dalam mendeteksi virus.

5. Pandemik bisa makin panjang kalau tidak dihadapi dengan benar

Warga Bandar Lampung, Ini Imbauan Dinkes-IDI Antisipasi COVID-19 DeltaSeorang pasien COVID-19 meletakkan kedua tangan di kepalanya (ANTARA FOTO/REUTERS/Baz Ratner)

Dr Adit mengatakan sangat mengerti kondisi masyarakat secara psikologis saat ini, karena pandemik sudah cukup lama. Permasalahan dihadapi juga tak hanya kesehatan, tapi ekonomi, sosial, pendidikan dan lainnya.

"Tapi kita mau bilang apa? Pandemik belum selesai. Pandemik itu bisa makin berkepanjangan kalau kita tidak benar dalam menyikapinya," kata dr Adit.

Pihaknya mencontohkan negara sudah berhasil menghadapi pandemik ini, mereka menerapkan protokol kesehatan 3 M dan 5 M.

"Sebenarnya kita tinggal mencontoh. Apalagi kita punya keunggulan ada vaksin, itu bonus. Tapi kan harus benar-benar dijaga. Karena kalau tidak terjadi herd imunity kan sama aja bohong," terangnya.

Menurutnya, tantangan mutasi virus saat ini tidak bisa diremehkan sebab masih belum diketahui apakah vaksin bisa melawan virus mutasi. 

Baca Juga: Hore! Pemkot Bandar Lampung Vaksinasi Massal Gratis Usia 18-59 Tahun

6. Nakes sudah pasrah menghadapi pandemik

Warga Bandar Lampung, Ini Imbauan Dinkes-IDI Antisipasi COVID-19 DeltaSeorang nakes perawat di PPU yang kelelahan setelah memberikan pelayanan kepada positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Dr Adit mengajak masyarakat untuk sabar dan sadar dalam menghadapi virus ini. Sebab semua orang sudah merasa lelah terlebih para tenaga kesehatan, hampir prustasi.

"Kita sudah benar-bener hopeless tapi kan kita harus benar-benar berhadapan. Kalau kita juga kaya masyarakat, terus siapa yang mau mengobati? Jadi masyarakat ayo terapkan protokol kesehatan harus lebih ketat dan disiplin," ajaknya.

Menurutnya menerapkan protokol kesehatan juga belum cukup tapi harus lebih berani mengingatkan orang lain yang tidak menerapkan itu.

"Pemerintah jangan hanya memperketat tapi hukumannya juga harus jelas. Ternyata imbauan, sosialisasi itu gak mempan," jelasnya.

Menurutnya perlu ada tindakan yang lebih representatif, mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan sekarang sembari memperhitungkan permasalahan satu bulan ke depan masih bisa terjawab atau tidak.

"Mungkin harus ada kaya di negara  Australia, orang keluar gak pake masker kena Rp100 juta. Di Singapore orang gak patuh prokes langsung di sel. Mungkin harus begitu. Kita belum terbiasa diimbau kita harus dipaksa," jelasnya.

7. DPRD kaji pembatasan operasional tempat usaha

Warga Bandar Lampung, Ini Imbauan Dinkes-IDI Antisipasi COVID-19 DeltaIlustrasi Mal di Jakarta (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sudah 1,5 tahun pandemik COVID-19 mewabah di Indonesia. Sejak awal pandemik pemerintah sudah melakukan imbauan dan mengeluarkan peraturan untuk mencegah penyebaran virus ini.

Pemerintah Kota Bandar Lampung bahkan sempat memberlakukan jam operasional pusat perbelanjaan hanya sampai pukul 19.00 WIB.

Namun sejak Maret 2021 lalu, Pemkot Bandar Lampung kembali melonggarkan jam operasional hingga pukul 21.00 WIB bagi pusat perbelanjaan. Sedangkan untuk rumah makan dan tempat hiburan hingga pukul 22.00 WIB.

Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung, Ali Wardana mengatakan akan kembali mempertimbangkan mengurangi jam operasional tempat usaha di kota setempat apabila kasus harian COVID-19 semakin meningkat.

Menurut Ali, meski saat ini jam operasional mal, kafe dan tempat nongkrong lainnya sudah dibatasi, jika kasusnya kembali meningkat akan diminta mengurangi jam operasional tempat usaha hingga pukul 18.00 WIB atau pukul 19.00 WIB.

"Karena perkembangan kasus COVID-19 saat ini tidak bisa dilihat secara global melainkan harus dilihat per harinya berapa," kata Ali.

8. Tempat usaha langgar proses disegel untuk beri efek jera

Warga Bandar Lampung, Ini Imbauan Dinkes-IDI Antisipasi COVID-19 DeltaIDN Times/Imam Rosidin

Ali mengatakan untuk mencegah penyebaran virus ini, pihaknya bersama satgas COVID-19 telah melakukan operasi yustisi pada tempat-tempat usaha yang dianggap tidak patuh atau melanggar protokol kesehatan.

"Tim satgas setiap hari sudah melakukan operasi di tempat-tempat yang melanggar jam operasionalnya. Bahkan sudah ada beberapa tempat usaha yang kami segel untuk memberikan efek jera dan menyampaikan kepada masyarakat agar dapat menaati prokes," terangnya.

Pihaknya juga meminta masyarakat Bandar Lampung aktif melaporkan kepada tim Satgas COVID-19 apabila ada tempat-tempat usaha yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Sampaikan pada kami mana saja tempat makan dan berkumpul yang masih bandel tidak menerapkan prokes dan melanggar jam operasional. Kami akan langsung datang dan menertibkan," jelasnya.

Baca Juga: Gaungkan Vaksinasi COVID-19, Polda Lampung Gandeng Pihak Swasta

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya