Vaksinasi COVID-19 di Lampung Baru Capai 8 Persen, Ada Apa?

Lampung butuh 12 Juta vaksin

Bandar Lampung, IDN Times - Vaksinasi COVID-19 di Lampung baru mencapai 8 persen. Itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana dalam acara diskusi publik digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung, Kamis (25/3/2021).

Terkait vaksinasi Reihana menyebut Lampung membutuhkan 12 juta vaksin. Jumlah penduduk yang rentan dari umur 18 tahun ke atas yang akan diberi vaksin hampir 6 juta orang. Sementara saat ini vaksin yang diterima Lampung baru 460 dosis.

“Jadi bayangkan itu, kita juga harus distribusi ke semua kabupaten / kota. Jadi mohon kesabarannya bagi yang belum mendapat vaksin pada tahap ini. Semua akan dapat pada waktunya. Kan ini tahap ke dua kita kejar selesai sampai Juni,” kata Reihana.

1. Masyarakat menjadi garda terdepan menghadapi COVID-19

Vaksinasi COVID-19 di Lampung Baru Capai 8 Persen, Ada Apa?Walter Rivera, direktur pasar grosir Coche meneriakkan peraturan untuk mencegah penularan penyakit virus corona (COVID-19) ke penjual dan pembeli di tengah penyebaran penyakit tersebut di Caracas, Venezuela, 23 Juli 2020 (ANTARA FOTO/REUTERS/Manaure Quintero)

Selama ini tenaga medis sering disebut sebagai garda terdepan dalam menghadapi COVID-19. Namun menurut Reihana, yang menjadi garda terdepan sebenarnya adalah masyarakat itu sendiri. sehingga penting untuk menyampaikan kepada masyarakat  terkait COVID-19.

“Karena beberapa ada yang gak percaya kalau COVID-19 ini ada. Jadi tidak bisa selesai juga pandemik ini kalau masyarakat tidak bisa diajak kerja sama dengan pemerintah," ujarnya. 

Menurut Reihana, tugas masyarakat adalah mematuhi protokol kesehatan dan makan makanan sehat. Sedangkan pemerintah melakuakan pemeriksaan, pelacakan, dan perawatan.

2. Setelah divaksinasi jangan merasa bebas tidak akan terkena virus

Vaksinasi COVID-19 di Lampung Baru Capai 8 Persen, Ada Apa?Ilustrasi Penyuntikan Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Reihana juga menyampaikan, setelah mendapat vaksinasi jangan beranggapan aman dari COVID-19. Sebab vaksin tidak menghalau virus masuk ke tubuh. Namun yang bisa menghalau adalah pemakaian masker dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Menurutnya, banyak juga yang sudah vaksinasi tetap terinfeksi. Pihaknya menegaskan meski sudah divaksin, jangan terlalu percaya diri sudah kebal dari virus. 

"Karena antibodi masing-masing orang ketika tes tidak sama. Ada yang sudah terbentuk antibodi, ada yang belum dan ada yang cuma sedikit,” tuturnya.

Baca Juga: 4.700 Pedagang Bandar Lampung akan Divaksin, tapi Pendaftar Baru 615 Orang

3. Pemerintah belum ada rencana vaksinasi usia di bawah 18 tahun

Vaksinasi COVID-19 di Lampung Baru Capai 8 Persen, Ada Apa?Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Reihana juga menyampaikan data terkait anak yang terinfeksi COVID-19 di Lampung tidak banyak. Usia 0 sampai 16 tahun data sampai Februari 2021 ini ada 28 kasus yang terinfeksi COVID-19. Menurutnya jumlah tersebut tidak sebanyak usia lansia dan usia produktif yang terinfeksi COVID-19.

"Sehingga pemerintah belum ada informasi atau rencana soal vaksin yang diperuntukan bagi anak sekolah yang usianya di bawah 18 tahun. Karena vaksin sinovac ini memang diperuntukkan usia 18 tahun ke atas,” terangnya.  

4. Komorbid bisa menerima vaksin asal melakukan skrining terlebih dahulu

Vaksinasi COVID-19 di Lampung Baru Capai 8 Persen, Ada Apa?Vaksinasi di puskesmas dan rumah sakit di Kalteng (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Sementara itu bagi komorbid yang tidak bisa menerima vaksin, menurutnya setelah dilakukan kajian dengan sejumlah pakar tetap bisa mendapat vaksin. Bahkan pemerintah saat ini sudah melonggarkan terkait tekanan darah yang awalnya 140 atas dan 90 bawah menjadi tekanan darah atas 180 dan bawahnya 110.

“Diabetes, jantung dan beberapa penyakit lain itu boleh diberikan vaksinasi dengan melakukan skrining di meja dua. Jadi semua yang akan mendapat vaksin jangan bohong. Kalau memang pernah merasa sesak tanpa sebab itu disampaikan,” paparnya.

Kemudian bagi pengidap HIV/AIDS menurutnya bisa mendapat vaksin asalkan sel darah putihnya di atas 200.

"Jika di bawah 200 tetap bisa namun kemungkinan antibodi yang muncul sangat sedikit. Supaya aman ya di bawah 200," pungkasnya. 

5. Keluhan soal vaksin bukan berasal dari vaksin

Vaksinasi COVID-19 di Lampung Baru Capai 8 Persen, Ada Apa?Ilustrasi Vaksin. IDN Times/Arief Rahmat

Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung, dr Boy Zaghlul menyampaikan keluhan yang dari pasiennya yang merasakan lemas, diare, pusing, atau sakit kepala setelah divaksin. Namun setelah ditanya lebih lanjut, keluhan tersebut bukan berasal dari vaksin.

”Memang setelah vaksin kan ada namanya KIPI tapi pas ditanya sebelum vaksin ternyata mereka makan pedas atau tidak sarapan. Jadi banyak keluhan itu bukan karena vaksinnya tapi kesalahan sebelum vaksin,” bebernya.

Baca Juga: Karyawan Swasta Bandar Lampung Bisa Vaksin Gratis? Ini Kata Eva Dwiana

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya