Obituari Rektor Itera Ofyar Z Tamin, Dikenal Cerdas dan Ramah

Meninggal dunia di RSCM, Rabu 9 Juni 2021 pukul 06.55 WIB

Bandar Lampung, IDN Times - Dunia pendidikan di Lampung baru saja kehilangan sosok menginspirasi dan berdedikasi tinggi di dunia pendidikan di Lampung. Ia Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof Ofyar Z Tamin.

Pria kelahiran Medan 23 Agustus 1958 itu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta, Rabu (9/6/2021) pukul 06.55 WIB.

Menurut Humas Itera, Rudiansyah, jenazah akan Disemayamkan di Rumah Duka Komp. Timah Kav 17, Fatmawati Cilandak, Jakarta dan akan dimakamkan di Jakarta selepaa Ashar siang ini. “Kita lagi tunggu kabar selanjutnya dari pihak keluarga, mohon ditunggu ya,” terangnya.

Berikut IDN Times rangkum pencapaian diraih almarhum selama mengabdi dalam dunia pendidikan.

1. Perjalanan Prof Ofyar meraih gelar

Obituari Rektor Itera Ofyar Z Tamin, Dikenal Cerdas dan RamahInstagram.com/Iteraofficial

Di usianya ke 24 tahun tepatnya pada tahun 1982, Prof Ofyar meraih gelar Insinyur
Teknik Sipil, di Institut Teknologi Bandung. Lalu ia melanjutkan Program Master Transportation Planning and Modelling, Imperial College and University College London, University of London, England sehingga mendapat gelar M.Sc (Eng).

Semangatnya dalam menuntut ilmu tak berhenti di situ, di usianya ke-30 tahun Prof Ofyar meraih gelar Ph.D, yakni Program Doktor Transportation Planning and Modelling, Imperial College and University College London, University of London, England.

Terakhir pada 2020 lalu, Prof Ofyar melangsungkan wisuda program studi profesi Insinyur di Institut Teknologi Bandung. 

Baca Juga: Cerita Mahasiswa ITERA Bikin Alat Deteksi Pengemudi Ngantuk

2. Deretan prestasi membanggakan

Obituari Rektor Itera Ofyar Z Tamin, Dikenal Cerdas dan RamahOfyar Z. Tamin, Rektor ITERA. (IDN Times/Silviana)

Masa studi yang digeluti Prof Ofyar juga menorehkan banyak prestasi membanggakan, di antaranya, pada tahun 1984 mendapat penghargaan departemen pekerjaan umum award, lulusan terbaik (cumlaude) dalam Diploma Pasca Sarjana di Rekayasa Jalan Raya, Institut Teknologi Bandung.

Bahkan pada tahun 1988 mendapat Reuben Smeed Prize untuk makalah terbaik pada the 20th Annual Conference of the Universities Transport Studies Group (UTSG), London UTSG London.

Penghargaan lainnya tak kalah membanggakan ia raih pada 1988, yaitu Henry Spurrier Award dari the Chartered Institute of Transport (CIT), London CIT London.

Selanjutnya pada 1989 Prof Ofyar kembali mendapat penghargaan makalah terbaik Yokohama Prize pada the 5th World Conference on Transport Research (WCTR), Yokohama.

Pada 2007 ia meraih HPJI Gold Medal Award, dari Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI). 

3. Pimpin ITERA selama dua periode

Obituari Rektor Itera Ofyar Z Tamin, Dikenal Cerdas dan RamahRektor Itera Prof Ir Ofyar Z Tamin, M.Sc Ph.D. (IDN Times/Istimewa).

Deretan prestasi yang diraih menghantarkan Prof Ofyar menjadi Rektor ITERA selama dua periode. Periose peetama menjabat sebagai rektor  2014-2018. Kemudian pada pemilihan Rektor ITERA Periode 2018-2022 Prof Ofyar Z Tamin, kembali terpilih dengan  total suara 65 persen dari Senat dan 35 persen dari suara menteri.

Bahkan pada saat itu Senat ITERA yang berjumlah 7 orang, seluruhnya memberikan suara kepada Prof Ofyar. Begitu pula suara Menteri yang berjumlah 4 suara diberikan kepada rektor incumbent tersebut.

4. Doa terbaik dipanjatkan untuk kepersian Prof Ofyar

Obituari Rektor Itera Ofyar Z Tamin, Dikenal Cerdas dan RamahRektor ITERA, Ofyar Z. Tamin (IDN Times/Istimewa)

Pengabdian Prof Ofyar untuk dunia pendidikan harus berakhir. Puluhan ucapan belasungkawa memenuhi kolom komentar dalam postingan Instagram ITERA yang menyatakan kepergian Guru Besar bidang Transportasi itu.

Tak hanya itu ucapan belasungkawa juga diutarakan para pihak yang mengenal baik Prof Ofyar melalui unggahan pribadi.

Salah satunya dinyatakan oleh Redaktur Antara Lampung, Budi Santoso Budiman.  Menurutnya, Prof Ofyar adalah sosok cerdas dan ramah.

Budi mengenang saat saat awal Ofyar memimpin Itera di Lampung dengan kondisi serba kekurangan. Kemudian mengajak berbincang para pihak termasuk dirinya untuk memberikan saran dan masukan.

"Sebagian hasil obrolan itu pun perlahan tapi pasti mampu direalisasikan, sehingga ITERA terus berkembang maju seperti sekarang ini," tulisnya dalam unggahan status di Instagram miliknya

Menurut Budi, masih banyak rencana dan program memajukan ITERA. Namun takdir telah memanggil Prof Ofyar. Budi berharap semuanya menjadi amal jariah bekal menemui Sang Khalik.

"Tetes air mata tak terasa mengalir, mendengar kabar duka pagi ini. Tak bisa pula mengantar kepergian mu Prof. Hanya doa kupanjatkan. Doa terbaik buat orang sebaik Profesor semoga husnul khotimah, amin YRA," terangnya.

Baca Juga: [BREAKING] Rektor Itera Prof Ofyar Z Tamin Meninggal Dunia

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya