OAIL ITERA Prediksi Ketinggian Hilal Tahun Ini Rendah, Sulit Diamati

Masyarakat bisa ikut pantau hilal di ITERA lho

Intinya Sih...

  • Pusat Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) akan melaksanakan pengamatan hilal Ramadan 1445 Hijriah pada tanggal 29 Sya’ban 1445 H.
  • Tim OAIL menghitung konjungsi toposentrik terjadi pada tanggal 10 Maret 2024, dengan ketinggian Bulan yang rendah dan di bawah kriteria visibilitas hilal.
  • OAIL akan membuka pengamatan untuk umum dan melakukan streaming kondisi pengamatan melalui kanal YouTube OAIL serta media sosial instagram: @oail.itera.

Bandar Lampung, IDN Times - Pusat Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) akan melaksanakan pengamatan hilal Ramadan 1445 Hijriah, Minggu (10/3/2024) atau bertepatan tanggal 29 Sya’ban 1445 H. Pengamatan akan dilaksanakan di Kompleks Stasiun Pengamat Bulan (OZT-ALTS) Taman Alat MKG Itera, menggunakan teleskop robotik canggih bernama OZT ALTS.

Kepala Pusat OAIL, Moedji Raharto menyampaikan, penanggalan awal bulan Hijriah ditandai dengan terlihatnya (atau terhitung dapat terlihatnya) bulan sabit muda (hilal) pada saat Matahari tenggelam pada tanggal 29 bulan Hijriah. Jika pada tanggal 29 tersebut tidak teramati hilal atau terhitung tidak mungkin teramati, maka tanggal pada bulan Hijriah akan digenapkan menjadi 30 hari.

Baca Juga: Air Sumur Kuning Seperti Karat di Lampung, Ini Penjelasan Dosen ITERA

1. Hilal kali ini akan sangat sulit diamati

OAIL ITERA Prediksi Ketinggian Hilal Tahun Ini Rendah, Sulit DiamatiPotret hilal pernah diambil OAIL Itera (Dok. OAIL ITERA))

Menggunakan titik lokasi OZT-ALTS, tim OAIL menghitung konjungsi toposentrik terjadi pada tanggal 10 Maret 2024 pada pukul 17.30 WIB. Pada saat Matahari terbenam di Itera pukul 18:15 WIB, Bulan akan berada di horizon barat dengan umur Bulan 0 jam 45 menit.

Moedji mengatakan, dari perhitungan dilakukan oleh tim OAIL, ketinggian Bulan pada saat Matahari tenggelam adalah +00°:01′:47″ dan azimut Bulan sebesar  +264°:49′:16″, dengan beda azimut-01°:14′:24″ dari lokasi Matahari terbenam, dengan elongasi sebesar +01°:42′:19″.

“Hilal kali ini akan sangat sulit untuk diamati, dan di bawah kriteria visibilitas hilal Neo MABIMS (ketinggian bulan 3 derajat, elongasi 6,4 derajat). Meski begitu, OAIL tetap melakukan pengamatan untuk melakukan konfirmasi apakah hilal dapat dilihat atau tidak,” ujar Moedji.

Menurutnya, dengan ketinggian hilal yang rendah dan di bawah kriteria visibilitas hilal, kemungkinan ada perbedaan awal Ramadhan cukup besar. Namun, hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh OAIL, baik hilal dapat terlihat maupun tidak, akan dilaporkan ke Kementerian Agama untuk digunakan sebagai pertimbangan penentuan awal bulan Ramadhan 1445 melalui sidang isbat.

2. Masyarakat umum bisa ikut pantau hilal

OAIL ITERA Prediksi Ketinggian Hilal Tahun Ini Rendah, Sulit DiamatiTeleskop robotik OZT-ALTS OAIL Itera (Dok.Official ITERA)

Menurut Moedji, OAIL telah melaksanakan pengamatan hilal sejak 2017. OAIL menjadi salah satu pusat pengamatan hilal di Indonesia dan selalu berkomitmen untuk tetap melayani permintaan masyarakat mengenai adanya pengamatan hilal di Itera.

"OAIL juga akan mengundang perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, beberapa perwakilan dari organisasi masyarakat, serta mahasiswa Itera dalam pengamatan hilal Ramadan," katanya.

Selain itu, OAIL akan membuka pengamatan untuk umum, bagi masyarakat yang berminat hadir, bisa mengisi formulir pendaftaran di bit.ly/hilal-ramadhan-1445h-itera untuk mendaftar. OAIL juga akan melakukan streaming kondisi pengamatan melalui kanal YouTube OAIL: https://tinyurl.com/youtube-oail, dan juga melalui media sosial instagram: @oail.itera.

"Bagi masyarakat umum ingin memantau kondisi  pengamatan, silakan masuk melalui kedua platform tersebut. Semoga pengamatan berjalan dengan lancar, dan langit yang cerah dapat menyertai kegiatan ini, serta dapat mengabadikan citra hilal," ujarnya.

3. Gunakan teleskop robotik bantuan Arab Saudi

OAIL ITERA Prediksi Ketinggian Hilal Tahun Ini Rendah, Sulit DiamatiTeleskop robotik OZT-ALTS OAIL Itera (Dok.Official ITERA)

Perlu diketahui, Teleskop OZT-ALTS digubakan OAIL Itera merupakan teleskop robotik diberikan melalui bantuan Pemerintah Arab Saudi kepada Itera dan resmi digunakan sejak 2021. Teleskop tersebut digunakan sebagai pusat pengamatan bulan internasional dan hanya ada 14 buah di dunia, salah satunya di kampus Itera.

Teleskop OZT- ALTS dilengkapi refraktor triplet apokromat dengan diameter 152 mm dengan panjang fokus 1200 mm dan detektor kamera CCD monokrom berkecepatan tinggi dengan filter inframerah, dan kamera CMOS berwarna. Selain menggunakan teleskop OZT-ALTS, OAIL juga menyediakan 3 teleskop portable Barride Optics A-102 (diameter 102 mm, fokus 900 mm) untuk digunakan oleh peserta kegiatan selama proses pengamatan hilal.

Untuk keperluan penelitian hilal, OAIL juga melakukan pengamatan tertutup di rooftop Labtek OZT dengan menggunakan teleskop hilal portabel pengembangan dari OAIL (OjanScope dan Utopia-Scope).

Baca Juga: Wisuda ke 18, ITERA Akhirnya Miliki Lulusan Progam Magister Pertama

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya