Mengenal Museum Lampung Ruwa Jurai, Ada Lava Gunung Krakatau Lho!

Banyak koleksi bersejarah bernilai tinggi, tiket masuk murah

Bandar Lampung, IDN Times - Museum Lampung telah dirintis sejak tahun 1975. Pembangunan Museum Lampung dilakukanKepala Bidang Permuseuman, Sejarah dan Kepurbakalaan Kanwil Depdikbud Provinsi Lampung, Supangat 31 Juni 1978 berlokasi di Jalan Teuku Umar No 64 Gedongmeneng (sekarang Jalan Zainal Abidin Pagar Alam).

Menyesuaikan dengan logo Provinsi Lampung yaitu Sai Bumi Ruwa Jurai, maka berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, per 1 April 1990 museum ini bernama Ruwa Jurai.

Yuk mengenal lebih jauh koleksi yang ada di Museum Lampung.

1. Senjata peninggalan zaman penjajahan dan rumah adat Lampung

Mengenal Museum Lampung Ruwa Jurai, Ada Lava Gunung Krakatau Lho!Lamban Pesagi (IDN Times/Silviana)

Memasuki kawasan museum, di sisi kiri kamu akan disambut rumah panggung bernama lamban pesagi. Rumah ini berasal dari Pekon Kenali, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat.

Bangunan berusia sekitar 300 ini dipercaya kokoh meski terkena guncangan gempa di Lampung Barat. Di sekeliling rumah adat terdapat meriam peninggalan zaman penjajahan.

Di sisi kanan terdapat bole besi besar. Konon bola besi ini digunakan sebagai alat membuka lahan transmigrasi di Lampung Tengah dan Lampung Timur.

2. Ada perabotan antik dari Eropa

Mengenal Museum Lampung Ruwa Jurai, Ada Lava Gunung Krakatau Lho!IDN Times/Silviana

Saat kamu di pintu masuk museum, bisa memilih mau memulai dari sisi kanan atau kiri. Jika memulai dari sisi kanan kamu akan melihat koleksi kopi dan lada yang menjadi simbol hasil pertanian di Lampung.

Ada juga perabotan antik seperti keramik asing/Eropa yang digunakan sebagai hadiah untuk para penyimbang (tokoh adat) di Lampung bersama. Di sini ada juga senjata peninggalan kolonial dan senjata khas Lampung serta naskah buku terbuat dari kulit kayu.

Baca Juga: 10 Perbedaan Bahasa Lampung Sehari-hari Dialek A dan O

3. Koleksi benda bernilai tinggi

Mengenal Museum Lampung Ruwa Jurai, Ada Lava Gunung Krakatau Lho!IDN Times/Silviana

Selain melihat koleksi benda antik dan bersejarah, kamu juga bisa melihat diorama letusan Gunung Krakatau terjadi 1883 silam terletak di sisi kiri pintu masuk museum.

Menariknya lagi, kamu bisa menyaksikan koleksi yang ditetapkan sebagai bernilai tinggi. Hal itu berdasarkan nilai sejarah dan langka. Serta dalam kebudayaan Lampung memiliki makna simbolis yang luhur.

Di antaranya, Harimau Sumatera, lava bom, nekara, bejana perunggu. Kemudian koleksi prasasti palas pasemah dan dadak. Lalu ada buku kulit kayu, topeng sakura dan tupping.

Untuk senjata ada pedang punggawa Radin Inten II dan punduk atau tekhapang yang merupakan keris Sumatera yang memiliki ukiran emas bermotif sulur daun dan bunga yang menyerupai bentuk naga.

Selain itu ada juga piring blambangan atau majapahit, barau merupakan gerabah meyerupai labu bersusun dan berkaki tinggi, kain inuh, tapis bintang perak, tatibin dan alat musik cetik.

4. Koleksi daur hidup adat pepadun dan sai batin

Mengenal Museum Lampung Ruwa Jurai, Ada Lava Gunung Krakatau Lho!IDN Times/Silviana

Museum Ruwa Jurai ini memiliki dua lantai. Untuk koleksi di lantai dua adalah tata pameran museum yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian sebelah kiri adalah tata pameran upacara daur hidup masyarakat Lampung beradat Pepadun. Sementara sebelah kanan daur hidup adat Sai Batin.

Daur hidup itu dimulai dari masa kehamilan, kelahiran, masa kanak-kanak, remaja, dewasa, pernikahan, pengangkatan gelar hingga kematian.

Upacara daur hidup tersebut mengandung unsur filosofis yang terpatri dalam simbolik ritual.

5. Jam operasional

Mengenal Museum Lampung Ruwa Jurai, Ada Lava Gunung Krakatau Lho!IDN Times/Silviana

Jika kamu ingin berkunjung ke Museum Lampung cukup membayar tiket sangat murah, Rp500 untuk anak-anak dan Rp4000 untuk dewasa. Sementara jika rombongan mahasiswa atau pelajar per orang membayar Rp1.000.

Jam operasional Senin-Kamis dan Sabtu-Minggu buka sejak pukul 08.00-14.00 WIB. Sedangkan untuk hari Jumat hanya sampai pukul 10.30 WIB.

6. Museum jangan menjadi tempat menyeramkan

Mengenal Museum Lampung Ruwa Jurai, Ada Lava Gunung Krakatau Lho!ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Terkait pandangan masyarakat soal museum yang menyeramkan dan ketinggalan zaman, Kepala Sesi Pelayanan Museum Lampung, Rodi Hanyani Samsun, mengatakan,  masyarakat ke depan mau mengenal museum dan mempelajari benda-benda bersejarah tersebut.

“Museum memang harus terus dikembangkan dengan tampilan yang modern supaya masyarakat lebih mencintai museum. Begitu masuk mereka sadar ternyata banyak hal-hal yang perlu diketahui dan dipelajari,” ujarnya.

Rodi menambahkan, sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat seperti menyebarkan brosur. Selain itu mengampanyekan lewat media sosial serta melakukan program mengundang anak-anak sekolah ke Museum Lampung.

Kendati sudah melakukan berbagai langkah promosi, Rodi tak menampik, imbas pandemik COVID-19, banyak program-progam yang harus ditiadakan. Seperti pameran luar daerah atau pameran se-Sumatera.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Pakaian Adat Pengantin Lampung Pepadun & Sai Batin

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya