Lampung Garap Potensi Pengembangan Sport Tourism

Bakal ada sport tourism baru di Pesawaran, lho!

Bandar Lampung, IDN Times - Wisata olahraga atau Sport Tourism merupakan kegiatan yang mengombinasikan olahraga sekaligus pariwisata suatu daerah. Lampung memiliki beberapa destinasi wisata laut yang berpotensi menjadi sport tourism.

Salah satu yang paling terkenal adalah surfing di Krui, Pesisir Barat. Ada juga sport tourism di Pulau Pahawang yang menawarkan beragam olahraga air, mulai dari jet ski, banana boat, donat boat, dan snorkeling.

Kepala Dinas Pariwisata Pesawaran, Elsyafri Farizal dan Sekretaris Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Lampung, Adi Susanto, mengungkapkan potensi pengembangan sport tourism di Lampung.

1. Akan ada sport tourism paragliding

Lampung Garap Potensi Pengembangan Sport Tourismexcellentpnc.tistory.com

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Pesawaran, Elsyafri mengatakan, pihaknya belum ada lokasi khusus sport tourism. Namun ada beberapa yang muncul secara alami seperti sepeda gunung di Desa Harapan Jaya.

Pihaknya berencana membuat Paragliding, olahraga terbang bebas menggunakan sayap kain yang lepas landas dengan kaki. Lokasinya di Bukit Cendana, Desa Harapan Jaya, Way Ratai. Selain itu di sekitar Teluk Pandan juga akan dibuat semacam Flying Fish.

"Itu semacam layangan besar yang ditarik motor boat," kata Elsyafri.

Baca Juga: Jokowi: Pasca Pandemik COVID-19, Peluang Sport Tourism Lebih Besar  

2. Kolam renang jadi sport tourism terbanyak

Lampung Garap Potensi Pengembangan Sport TourismKolam renang karya Urbane Indonesia. // via Arsitag.com

Menurut Elsyafri, sport tourism di Pesawaran paling banyak adalah kolam renang buatan di setiap kecamatan. Kemudian ada juga kolam renang laut di Pantai Klara.

"Ada embung juga sebagai spot pemancingan. Kan masuk sport tourism karena pemancingan masuk olahraga kearifan lokal," ujarnya.

Terkait wisata di tengah pandemik saat ini, pihaknya mengimbau masyarakat yang akan beriwsata agar mematuhi prokes masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Selain itu bagi pemilik wisata harus membatasi jumlah kunjungan 50 persen dari kapasitas.

"Kalau dilanggar terpaksa kita harus berikan sanksi," tandasnya.

3. Jumlah wisatawan Lampung belum meningkat

Lampung Garap Potensi Pengembangan Sport TourismSuasana wisata Dermaga Pelangi Pantai Klara Lampung (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sekretaris DPD ASITA, Adi Susanto menyampaikan, jumlah wisatawan di Lampung belum mengalami peningkatan. Meski masih tetap ada yang berwisata, mayoritas berasal dari Pulau Sumatra seperti Palembang atau Padang.

Terkait sport tourism di Lampung, Adi mengatakan hingga kini Pulau Pahawang masih menjadi primadona. Sebab surfing di Krui didominasi wisatawan dari mancanegara.

"Paling terkenal itu di Pulau Pahawang karena terumbu karangnya bagus jadi bisa snorkeling. Terus banyak juga yang main jet ski atau banana boat," kata Adi kepada IDN Times, Jumat (4/6/2021).

Baca Juga: Objek Wisata Baru di Tubabar, Bisa Sewa Kostum Ala Korea

4. Tak pernah bosan promosikan tempat wisata ke luar Lampung

Lampung Garap Potensi Pengembangan Sport Tourisminstagram.com/pahawang.wisata

Adi menjelaskan, paket wisata sport tourism di Pulau Pahawang saat ini mencapai Rp250 ribu per orang per hari. Para pengunjung sudah mendapat makan dan menikmati berbagai wahana di Pulau Pahawang. Sedangkan paket menginap dua hari satu malam sebesar Rp1,5 juta per orang.

"Sudah termasuk diantar jemput menggunakan mobil, makan dan menikmati sport tourism itu," jelas Adi.

Meski COVID-19 masih menjadi pandemik, ASITA katanya tetap melakukan promosi paket wisata baik secara lokal maupun mancanegara.

"Kita gak bosan menjual paket wisata ke luar Lampung, karena dampak setelah pandemik ini selesai, mereka sudah tahu di Lampung ada wisata yang bagus," ungkapnya.

5. Utamakan wisata sehat

Lampung Garap Potensi Pengembangan Sport TourismANTARA FOTO/Basri Marzuki

Adi menekankan, setiap wisatawan datang ke Lampung harus benar-benar bebas dari COVID-19 dan mau menerapkan protokol kesehatan. Sebab pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

Seperti melakukan penyemprotan disinfektan di kapal dan kendaraan yang akan digunakan. Selain itu, pihaknya juga mengurangi kapasitas penumpang agar bisa menjaga jarak.

"Sekarang yang dibutuhkan itu wisata sehat. Kita tidak menyatukan wisatawan yang tidak saling kenal dalam satu kapal. Kemudian penumpang di mobil juga duduknya sendiri-sendiri," terangnya.

Baca Juga: Wisata Alam Tirta Garden, Banyak Tanaman Hias dan Spot Instagramable

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya