Ini Cara Mahasiswa IIB Darmajaya Kenalkan Budaya Lampung via Virtual

Kenalkan budaya Lampung ke Thailanda dan Tiongkok

Bandar Lampung, IDN Times - Menjadi garda terdepan dalam mengenalkan budaya atau aset yang ada di daerahnya. Sebab mahasiswa memiliki jangkauan yang luas untuk membangun relasi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Selain itu mahasiswa juga memiliki akses yang memadai meski jarak maupun situasi pandemik yang terjadi saat ini. 

Seperti yang dilakukan oleh salah satu perguruan tinggi di Lampung ini, mengenalkan budaya Lampung kepada negara lain secara virtual, karena pandemik yang terjadi tidak memungkinkan untuk berinteraksi secara langsung. 

Namun meski secara virtual, acara tersebut tetap berlangsung secara meriah, dengan keberagaman dari setiap budaya yang ada di masing-masing negara. Berikut IDN Times rangkum rangkaian acara yang di gelar Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya dalam mengenalkan budaya Lampung ke manca negara.  

1. Kenalkan baju adat dan tarian daerah Lampung

Ini Cara Mahasiswa IIB Darmajaya Kenalkan Budaya Lampung via VirtualIDN Times/Istimewa

IIB Darmajaya menggelar Ceremony Virtual Culture Exchange 2020 bersama Nantong Vocational University (NTVU), China dan Rangsit University (RSU), Thailand. Dalam acara yang bertujuan untuk mengenalkan budaya kepada peserta yang penasaran dan tertarik dengan budaya itu  IIB Darmajaya  membuka acara dengan penampilan tari bedana.

Tari bedana mengandung makna kehidupan dan budaya melayu yang ramah dan terbuka. Selain tarian, IIB Darmajaya juga mengenalkan pakaian adat khas Lampung yang digunakan muli (perempuan) maupun mekhanai (laki-laki).

2. Kenalkan musik daerah

Ini Cara Mahasiswa IIB Darmajaya Kenalkan Budaya Lampung via VirtualMahasiswa IIB Daramajaya saat memainkan alat musik tradisional Lampung, cetik. (IDN Times/Istimewa)

Tak hanya hanya tarian maupun baju adat, suara merdu dari para peserta lagu Culture Exchange juga melantunkan lagu Lampung yang berjudul Cangget Agung. Mahasiswa juga mengenalkan keindahan Indonesia dengan lagu Rayuan Pulau Kelapa dan Kolam Susu yang dipopulerkan band legendaris Koes Plus dengan makna lirik besarnya kekayaan sumber daya alam Indonesia.

Tak hanya mengenalkan lagu, IIB Darmajaya kembali tampil dengan memainkan alat musik tradisional cetik dengan keindahan nada-nadanya. Cetik sendiri dimainkan dengan cara dipukul yang juga merupakan alat musik tradisional digunakan dalam kegiatan ataupun event bahkan kegiatan upacara dan pesta di Lampung.

Baca Juga: Cerita 2 Mahasiswa IIB Darmajaya Bikin Aplikasi UMKM dan Paket Umrah

3. Makanan khas berbahan dasar pisang turut dikenalkan

Ini Cara Mahasiswa IIB Darmajaya Kenalkan Budaya Lampung via VirtualMahasiswa IIB Darmajaya saat mempersiapkan makanan geduguh untuk dikenalkan pada acara virtual culture exchange 2020 (IDN Times/Istimewa)

Kampus biru sebutan IIB Darmajaya juga mengenalkan makanan khas Lampung yaitu Geguduh yang disajikan oleh mahasiswa. Geguduh merupakan makanan ringan, biasanya masyarakat Lampung menyatap Geguduh bersama rekan, tamu, atau keluarga.

Berbahan dasar pisang dengan dicampur tepung menjadikan makanan ini disukai banyak kalangan. Geguduh juga menjadi makanan yang biasa dihidangkan dalam aktivitas bekerja ataupun rapat.

Kepala Bagian Hubungan Internasional IIB Darmajaya, Muhammad Dwiyan Aditiya mengatakan, dengan mengenal masakan daerah masing-masing membuat mahasiswa  juga mengetahui karakter dari jenis bahan makanan ataupun kekhasannya.

Menurutnya, setiap negara memiliki ciri khas masing-masing dari jenis makanan maupun masakan.  “Pengetahuan akan hal ini juga menjadi nilai tambah bagi mahasiswa/i ketika berkunjung dan mencicipi makanan dari negara China maupun Thailand. Virtual Culture Exchange juga sebagai komitmen IIB Darmajaya untuk mengenalkan budaya Indonesia ke dunia,” paparnya.

4. Budaya Thailand dan China

Ini Cara Mahasiswa IIB Darmajaya Kenalkan Budaya Lampung via Virtualbudaya Phi Ta Khon yang dilakukan masyarakat Thailand Utara (IDN Times/Istimewa)

Giliran RSU Thailand memutarkan video mengenai budaya Phi Ta Khon yang dilakukan masyarakat Thailand Utara dengan menggunakan topeng berkumpul bersama dengan yang lainnya dan mengadakan rangkaian permainan.

NTVU mengenalkan tarian bambu yang ditampilkan mahasiswi dengan gerakan yang indah nan luwes. Salah satu mahasiswi juga menampilkan tarian A Glimps of Dazzling Beauty yang memukau penonton meskipun secara virtual.

Mahasiswi asal negeri Panda tersebut juga mengenalkan Han Clothes kepada peserta Virtual Culture Exchange. Han Clothes merupakan pakaian tradisional China yang digunakan anak muda hingga dewasa.

Pada ajang pengenalan makanan, NTVU Ms. Gloria Zhi, memasak 8 menu khas daerah dari negeri Tirai Bambu. Masakan yang dihidangkan tersebut terdiri dari olahan daging, ikan hingga tofu. Delapan menu tersebut yakni De Pickled Chicken, Min Cuisine, Zhe Cuisine, Chuan Cuisine, Kung Pao Chicken, Xiang Cuisine, Changsha Stinky Tofu, Yue Cuisine, dan Hui Cuisine. Kedelapannya juga memiliki karakteristik masing-masing rasa dari provinsi di China seperti pedas, manis, hingga asin.

Kemudian, RSU Thailand juga mengenalkan masakan dengan menu olahan dasar ayam yang dihidangkan oleh mahasiswi. Selain itu, mahasiswi juga menghidangkan kue keju dengan menggunakan buah kelengkeng.

5. Ajang pengenalan musik tradisional dari masing-masing negara

Ini Cara Mahasiswa IIB Darmajaya Kenalkan Budaya Lampung via VirtualTarian A Glimps of Dazzling Beauty (IDN Times/Istimewa)

Wakil Rektor IV IIB Darmajaya, Prof Bustomi Rosadi, berharap,  penyelenggaraan acara ini dapat membawa manfaat bersama dalam hal kepedulian akademik antara satu dengan yang lain. “Kami juga berharap kerjasama ini akan selalu berjalan dengan baik untuk selanjutnya dalam kegiatan lainnya,”ungkapnya.

Sementara, Deputy Director Office of International Affairs of Rangsit University, Asst. Prof.  Suttisak Jantavongso mengatakan kegiatan pertukaran budaya virtual sangat bagus untuk mahasiswa agar dapat mempelajari budaya dari luar. “Dengan kecanggihan teknologi saat ini yang tanpa batas juga dapat mengenal budaya dari negara lain dengan keragamannya,” ungkapnya.

Baca Juga: Cerita 2 Mahasiswa IIB Darmajaya Bikin Aplikasi UMKM dan Paket Umrah

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya