Indonesia Waspada Siklon Tropis, Ini Penjelasan BMKG Lampung

Bencana belakangan ini terjadi di beberapa daerah Lampung

Bandar Lampung, IDN Times - Menyikapi informasi yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait siklon tropis 94W, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirim surat ke 30 Pemerintah Provinsi agar menyiapkan beberapa langkah kesiapsiagaan terhadap peringatan dini.

Lampung termasuk sebagai daerah yang memiliki risiko bencana tinggi karena berada di kawasan Ring of Fire atau cincin api. Berdasarkan catatan BPBD Lampung, belakangan ini sering terjadi bencana di antaranya angin puting beliung, longsor, dan banjir bandang.

Berikut ini IDN Times rangkum penjelasan dari BMKG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung terkait potensi bibit siklon tropis.

1. Siklon tropis tidak berdampak secara langsung di Lampung

Indonesia Waspada Siklon Tropis, Ini Penjelasan BMKG LampungInstagram.com/infolampungterkini

Kasi Pelayanan Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto mengatakan, siklon tropis tidak berdampak langsung di Provinsi Lampung atau Pulau Sumatra. Menurutnya, daerah yang lebih berdampak adalah daerah utara Sulawesi dan sekitarnya. Diklon tropis ini diperkirakan berlangsung sampai satu pekan. 

"Kalau dampak tidak langsungnya memang ada, yaitu peningkatan gelombang tinggi yang mencapai empat meter di wilayah perairan barat Lampung. Tapi untuk perairan Selat Sunda di penyeberangan masih relatif aman," katanya kepada IDN Times, Jumat (16/4/2021). 

Baca Juga: BMKG: Pancaroba di Lampung Potensi Bencana Hedrometeriologi

2. Lampung masih memasuki musim pancaroba

Indonesia Waspada Siklon Tropis, Ini Penjelasan BMKG Lampungdeviantart.com

Meski demikian,  wilayah Lampung masih memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau. Hal ini diperkirakan terus terjadi sampai pertengahan Mei 2021.

"Biasa terjadi cuaca ekstrem seperti hujan yang sangat lebat disertai angin kencang dan petir, tapi durasinya gak lama," terangnya.

3. Antisipasi angin kencang dengan menebang pohon

Indonesia Waspada Siklon Tropis, Ini Penjelasan BMKG LampungIlustrasi Suasana Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

Menurut Rudi, jika melihat potensi dampak yang ditimbulkan saat ini, masyarakat dimbau tetap waspada. Seperti melakukan penebangan pohon di kiri dan kanan atau bahu jalan, terutama pohon yang umurnya sudah tua.

"Karena kita prediksi anginnya agak kencang. Terus masyarakat yang aktivitas di luar perlu waspada terhadap potensi petir," jelasnya.

Lalu yang tak kalah penting adalah masa peralihan dari suhu dingin ke panas yang tidak tentu. Ia meminta masyarakat turut menjaga daya tahan tubuh.

"Sehingga di tengah pandemik ini perlu ekstra menjaga imunitas masing-masing," tandasnya.

4. Petakan potensi bencana di tiap daerah

Indonesia Waspada Siklon Tropis, Ini Penjelasan BMKG LampungIlustrasi Bencana (IDN Times/Sukma Shakti)

Sekretaris BPBD Lampung, Indra Utama mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan rapat koordinasi bersama stakeholder terkait, seperti aparat keamanan, Basarnas, dan BMKG. Menurutnya, BPBD perlu memetakan potensi bencana di 15 kabupaten atau kota.

Hal itu dilakukan untuk  mengantisipasi potensi bencana yang terjadi di setiap daerah, sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing.

5. Sosialisasi pada masyarakat terkait antisipasi bencana

Indonesia Waspada Siklon Tropis, Ini Penjelasan BMKG LampungIlustrasi Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Indra menjelaskan, pihaknya sudah menyosialisasikan kepada masyarakat agar membuat pondasi rumah yang kokoh. Harapannya, bangunan tersebut bisa tahan guncangan gempa atau angin besar.

"Walau pun belum semua, tapi saat terjadi bencana tim kita cepat dalam menanganinya. Misal jalan terputus atau longsor, dalam hitungan jam selesai," kata Indra.

6. Logistik dan personel dipastikan aman serta siap

Indonesia Waspada Siklon Tropis, Ini Penjelasan BMKG Lampungilustrasi Petugas BPBD PPU distribusikan makanan buat warga korban banjir (IDN Time/Dok BPBD PPU)

Terkait persediaan logistik, Indra meyakinkan sejauh ini belum pernah kekurangan. Begitu juga dengan personel yang selalu siap siaga.

"Untuk informasi di daerah terkait bencana, kami juga dibantu oleh organisasi radio RAPI yang digerakkan masyarakat setempat, sehingga saat terjadi bencana mereka langsung mengirim informasi," pungkasnya.

Baca Juga: Musim Pancaroba Bikin Kita Gampang Sakit, Mitos atau Fakta?

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya