Cerita Nena Penjual Nasi Uduk 'Banting Setir' Jual Donat Bentuk Corona

Ada bentuk corona sampai vaksin

Bandar Lampung, IDN Times - Pandemik COVID-19 sangat berdampak bagi seluruh sektor kehidupan. Terutama para pelaku usaha yang banyak kehilangan pelanggan lantaran ruang gerak yang serba dibatasi.

Namun beberapa pelaku usaha tak mau kalah dengan situasi yang pelik ini. Mereka melakukan beragam kreativitas usaha untuk menggaet pelanggannya kembali.

Salah satunya yang dilakukan oleh Sunena, ibu rumah tangga yang awalnya berjualan nasi uduk ini kini berinovasi membuat donat dengan tema COVID-19.

Nah penasaran kan seperti apa donat yang dibuat perempuan akrab disapa Mba Nena ini. Yuk simak selengkapnya di bawah ini.

1. Buat virus COVID-19 dalam bentuk donat

Cerita Nena Penjual Nasi Uduk 'Banting Setir' Jual Donat Bentuk CoronaInstagram.com/sari.donuts

Di saat semua orang takut dengan kehadiran virus COVID-19, Mba Nena justru menciptakan virus itu dalam bentuk donat dan menjualnya. Tapi jangan panik, karena virus yang dijual Mba Nena ini bisa di makan dan rasanya sudah pasti enak.

Ide itu muncul lantaran usahanya berjualan nasi uduk menurun drastis sejak ada pandemik. Sebelum ada pandemik biasanya membuat 14-25 kilogram (kg) nasi uduk dalam satu hari. Namun sejak pandemik hanya menjual 4 kg dalam satu hari.

"Turun drastis banget kan, jadi yaudah awal Mei 2020 kita coba buat donat ini resepnya dari hati aja. Saya pernah nyoba liat YouTube malah gagal soalnya," kata Nena kepada IDN Times, Selasa (23/3/2021).

2. Gunakan alat-alat sederhana

Cerita Nena Penjual Nasi Uduk 'Banting Setir' Jual Donat Bentuk CoronaInstagram.com/sari.donuts

Nena sempat kebingungan harus membuat bentuk COVID-19 dengan cetakan seperti apa. Beberapa bahan dia coba dan akhirnya menemukan bahan pembuatan pil atau vitamin dari bekas obat tablet. Sedangkan untuk bentuk suntikan ia menggunakan mainan anak-anak yang biasanya ada di mainan dokter-dokteran.

Nena awalnya berniat menggunakan topping dari mainan namun menurutnya itu hanya membuang biaya saja dan tidak bisa di makan. Akhirnya dia membuat semua topping dari cokelat leleh yang dicetak sehingga semua donat buatannya bisa di makan.

"Sebelum dipake ya kita sterilin dulu cetakannya. Terus kita masukin coklat lelehnya dan kita bekuin udah jadi. Kalau bentuk corona kita pake sedotan," bebernya.

Baca Juga: Kisah Nakes Lampung Curi Waktu Tidur hingga Seberangi Laut Antar Pasien

3. Pasarkan lewat media sosial

Cerita Nena Penjual Nasi Uduk 'Banting Setir' Jual Donat Bentuk Coronadroidlime

Usaha rumahan ini dipasarkan melalui akun media sosial Instagram @sari.donuts serta melalui WhatsApp Menurut Nena sejak awal pembuatan respons pembeli sangat bagus.

"Awal buat itu cuma bikin satu kg satu hari. Kalau sekarang kita udah bikin 8 kg per hari. Alhamdulilah ya yang pesan ada wakil bupati Pringsewu terus dari kantor wali kota Bandar Lampung juga," ungkapnya.

Tapi kalau kamu mau datang langsung lokasinya ada di Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, Bandar Lampung.

4. Sajikan donat masih fresh

Cerita Nena Penjual Nasi Uduk 'Banting Setir' Jual Donat Bentuk CoronaInstagram.com/sari.donuts

Nena juga mengaku sangat mengutamakan rasa pada donat buatannya. Untuk membedakan itu, ibu dari lima anak ini membuat donat yang selalu fresh dan tanpa pengawet. Bahkan menurutnya cocok juga dijadikan oleh-oleh karena bisa bertahan sampai satu minggu.

"Donat kan identik dengan stok banyak ya. Kalau kita buatnya pas ada yang mau order jadi gak nyetok. Sebelum order chat dulu baru kita buatin dan kirim pake ojek online," tuturnya.

Untuk pembuatan menurutnya tak memakan waktu lama, sekitar satu jam donat sudah siap diantarkan. Sehingga jika ada yang datang langsung tanpa memesan terlebih dahulu tetap akan dilayani.

5. Pembuatan donat topping corona lebih susah

Cerita Nena Penjual Nasi Uduk 'Banting Setir' Jual Donat Bentuk CoronaInstagram.com/sari.donuts

Untuk harga donat sendiri antara donat topping biasa dan donat topping corona hanya selisih Rp10 ribu. Donat topping biasa isi 12 pieces harganya Rp65 ribu. Sedangkan donat topping corona Rp75 ribu dengan jumlah yang sama.

Atau bisa juga memesan yang paket mini berisi 6 donat dengan harga Rp35 ribu.

"Kalau yang corona kan kita agak susah ya buat bikin bentuk-bentuknya. Terus ada juga paket ulang tahun kita gak pake lilin tapi pake coklat itu harganya nambah Rp10 ribu," terangnya.

Baca Juga: Cerita Millenial Lampung Timur, Angkat Brand Lokal Jadi Minuman Hits

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya