Bus AKDP Terminal Rajabasa Akan Disetop, Sopir Keberatan

Jelang lebaran, sopir bus kesulitan cari penumpang

Bandar Lampung, IDN Times - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Bengkulu-Lampung melarang bus antara kota dalam provinsi (AKDP) beroperasi. Para sopir bus pun keberatan. 

BPTD mengeluarkan kebijakan itu sesuai dengan addendum Surat Edaran (SE) Nomor 13 tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri tahun 1442. 

Meski kewenangan operasional bus AKDP berada di bawah pemerintah provinsi, Kepala BPTD Bengkulu-Lampung, Sigit Mintarso, mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Lampung. 

"Kami harap Provinsi Lampung juga melakukan larangan bus AKDP. Karena baik bus AKDP dan AKAP operasionalnya di terminal Rajabasa," kata Sigit, Jumat (30/4/2021). Sementara untuk bus antara kota antar provinsi (AKAP) pihaknya menyatakan sudah memberi instruksi untuk tidak beroperasi mulai tanggal 6-17 Mei 2021.

Bagaimana tanggapan para sopir?

Baca Juga: Tanda Tangani Komitmen, Pemprov Lampung Pertegas Larangan Mudik 2021

1. Para sopir keberatan dengan larangan itu karena mereka sulit mencari penumpang selama pandemik

Bus AKDP Terminal Rajabasa Akan Disetop, Sopir KeberatanSalah satu bus AKAP jurusan Rajabasa-Kotabumi hanya berisi tiga orang penumpang (IDN Times/Silviana)

Salah satu sopir bus AKPD jurusan Rajabasa-Metro, Ismail mengungkapkan keberatannya dengan larangan tersebut. Dia mengungkap, sudah cukup kesulitan mendapat penumpang selama pandemik ini.

"Berat sekali, karena kami orang kecil cuma cari sesuap nasi untuk makan bukan mau kaya. Kami cari hari ini ya buat makan hari ini," kata Ismail saat ditemui di pangkalan sopir bus Terminal Rajabasa.

Bapak dari empat anak ini terpaksa harus berutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat ini, kata dia, mencari 10 penumpang saja sangat sulit, sedangkan setoran pada pengelola bus harus tetap jalan.

Dalam sehari, dia mengaku harus setor Rp150 ribu dan target itu sulit dia capai. "Kadang sampai dua hari gak dapet apa-apa," tuturnya.

2. Jika tak dapat sesuai target setoran nunggak

Bus AKDP Terminal Rajabasa Akan Disetop, Sopir KeberatanIDN Times/Ita Malau

Hal senada juga disampaikan salah satu pengelola bus Puspa Jaya, Wayan. Melihat penghasilan para sopir hanya didapat dari terminal, ia merasa kasihan kepada para sopir jika operasional bus AKDP dihentikan.

"Sedangkan mau hari raya lebaran, beli baju segala macam gak bisa. Kasian anak istrinya. Kalau bisa ya jangan, kalau untuk lokal kan penting jaga protokol kesehatan," terangnya.

Wayan mengatakan, setoran para sopir bus selama pandemik menurun drastis. Di hari normal sebelum pandemik, setoran bisa mencapai Rp600 ribu per bus. Sementara saat ini hanya berkisar di angka Rp100-Rp150 ribu. Jumlah tersebut hanya cukup untuk membayar setoran pada pengelola bus.

"Belum disetop aja, setoran udah kacau.Kalau gak dapet sesuai setoran ya nombok mereka. Ada juga yang nunggak kalau gak dapet sama sekali," bebernya.

Pantauan IDN Times para sopir lain juga menunggu kedatangan penumpang tak kunjung datang. Mereka berharap keadaan ke depan bisa lebih baik sehingga masih bisa bertahan mencari nafkah di terminal.

3. Kedatangan penumpang naik 489 persen

Bus AKDP Terminal Rajabasa Akan Disetop, Sopir KeberatanIDN Times/Silviana

Di sisi lain, berdasarkan data Terminal Tipe A Rajabasa, kedatangan penumpang dengan bus AKAP naik 489 persen sejak awal Ramadan (13/4/2021) hingga Jumat (30/4/2021).

Menurut Kepala Terminal Induk Rajabasa, Harri Indarto pada tahun lalu kedatangan penumpang hanya 854 orang. Sedangkan pada tahun ini kedatangan penumpang mencapai 5.030 orang.

Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Hentikan Proyek Pembangunan Lampung City

4. Kedatangan dan keberangkatan bus AKAP dan AKDP naik

Bus AKDP Terminal Rajabasa Akan Disetop, Sopir KeberatanIDN Times/Silviana

Kemudian jumlah kedatangan bus AKAP juga naik 844 persen. Tahun lalu kedatangan bus hanya 32 unit, kini mencapai 302 unit. Kenaikan tersebut juga terhitung sejak awal Ramadan lalu.

"Tapi paling banyak itu tanggal 23 April, jumlah kendaraan ada 28 unit dan penumpang 527 orang," terang Harri.

Kenaikan juga dialami bus keberangkatan AKAP mencapai 973 persen dibanding tahun lalu. Harri menjelaskan, tahun lalu Terminal Rajabasa mencatat 426 bus AKAP. Sedangkan tahun ini keberangkatan mencapai 4.573 unit.

5. Kenaikan dianggap normal

Bus AKDP Terminal Rajabasa Akan Disetop, Sopir KeberatanIlustrasi Moda Transportasi untuk Mudik. (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut Harri, menjelaskan data bus AKDP singgah di Terminal Rajabasa juga naik 12 persen. Kedatangan penumpang dengan bus tersebut naik 61 persen dan keberangkatan naik 34 persen.

Namun Harri menganggap kenaikan tersebut masih normal sebab tahun lalu masih awal pandemik sehingga bus jarang beroperasi dan masuk terminal.

"Soal larangan mudik kami sudah sosialisasikan kepada semua pemilik bus di Lampung untuk tidak beroperasi dari tanggal 6-17 Mei," katanya. 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya