Bandar Lampung Zona Kuning, Ini Pesan IDI dan Epidemiolog

Aktivitaa semakin longgar tapi prokes jangan, ya!

Bandar Lampung, IDN Times - Kota Bandar Lampung mendapat kabar baik dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung. Sejak dua hari lalu, status Bandar Lampung berhasil turun menjadi zona kuning. Kebijakan PPKM Level 4 di Kota Tapis Berseri ini juga turun menjadi Level 3.

Dinkes Provinsi Lampung menyebut penambahan kasus COVID-19 di Bandar Lampung selama satu pekan ini berada di angka 20-45 kasus. Sedangkan kasus kematian selama satu pekan hsanya sekitar delapan orang.

Menanggapi hal ini, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Bandar Lampung dan  Epidemiolog menyampaikan pesan kepada pemerintah dan masyarakat agar tak kendor dan selalu waspada terhadap bahaya penyebaran COVID-19 di Bandar Lampung.

1. Minta warga waspadai varian MU

Bandar Lampung Zona Kuning, Ini Pesan IDI dan EpidemiologIlustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Ketua IDI cabang Bandar Lampung, Aditya M Biomed mengaku senang mendengar kabar perubahan zona dan penurunan Level PPKM. Namun pihaknya tetap mewanti-wanti agar waspada dan selalu menjaga protokol kesehatan (prokes).

"Tapi kami lebih takut kalau datang lagi varian baru MU. Itu kan dari luar negeri, jadi kita berharap dengan pemerintah harus dijaga betul. Jangan sampai kecolongan lagi. Menghadapi Delta saja kita sudah babak belur kemarin," kata dokter Aditya, Jumat (10/9/2021).

Menurut Aditya, tak ada salahnya jika varian MU harus diwaspadai sejak sekarang. Sebab menurut informasi yang ia dapat, varian MU sudah sampai di Hongkong. Itu artinya sudah cukup dengan dengan Indonesia.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di 391 Sekolah Tanggamus Sukses

2. Hasil tes PCR menurun

Bandar Lampung Zona Kuning, Ini Pesan IDI dan EpidemiologIlustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Dokter Aditya kembali menegaskan, bagi daerah berada di zona kuning jangan sampai abai dengan prokes. Pihaknya sangat bersyukur hasil tes PCR di Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung semakin menurun.

"Sekarang makin sedikit, kadang 100 dan maksimal 200. Kalau kemarin-kemarin kan bisa 400, bahkan puncaknya bisa sampai 1000 sehari. Kalau ini jauh bedanya, dari positivity rate juga turun," terangnya.

3. Peminjaman tabung oksigen menurun

Bandar Lampung Zona Kuning, Ini Pesan IDI dan EpidemiologIlustrasi tabung oksigen medis (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).

Penanggung jawab peminjaman tabung oksigen gratis di Kota Bandar Lampung, Febrilia Ekawati mengatakan, peminjaman tabung dari masyarakat akhir-akhir ini menurun drastis.

"Kalau informasi dari admin respon, dulu sehari bisa 10-15 orang menghubungi via telepon, sekarang sehari cuma satu," ujar Febri.

Menurutnya, dari 35 tabung hanya 10 tabung oksigen yang masih dipinjam, dan masih tersedia stok 15 tabung oksigen. Khorik Istiana selaku admin respon peminjaman tabung oksigen membenarkan jika akhir-akhir ini peminjaman tabung oksigen menurun ketimbang sebelumnya mencapai 40 orang dalam satu hari .

"Akhir Juli 2021 itu kita baru punya 15 tabung oksigen dan yang menelpon mau pinjam sampai 40 orang, jadi kita kewalahan. Beberapa hari ini sudah gak ada lagi yang menelepon saya," ungkapnya.

Baca Juga: Komisi IX DPR Sambangi Lampung Tinjau Vaksinasi COVID-19, Hasilnya? 

4. Minta 3M dan 3T tak longgar

Bandar Lampung Zona Kuning, Ini Pesan IDI dan EpidemiologPenyekatan pemasangan kawat barrier di dua titik penyekatan dalam Kota Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Lampung, Ismen Mukhtar menyampaikan, kelonggaran aktivitas masyarakat saat PPKM Level 3 tak sampai menurunkan 3M; mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Termasuk 3T dari pemerintah yaitu testing, tracing, dan treatment.

"Maksimalnya kalau positivity rate 5 persen, 1 orang per 1000 penduduk di tes per minggu. Kalau positivity di atas lima, ya lima kalinya, begitu seterusnya," terangnya.

Menurutnya, meski zona dan level PPKM ini sudah turun, penanganan kasus COVID-19 harus diperkuat agar kasusnya bisa lebih ditekan dan bisa menuju zona hijau.

"Selain tes, paling penting itu orang yang positif segera dipisahkan atau di isolasi. Kemudian yang kotak erat minimal 15 orang juga harus dilacak. Kalau itu tidak dipertahankan kasusnya bisa naik lagi, karena pandemik belum selesai," paparnya.

5. Tangkal segala jenis virus dengan masker

Bandar Lampung Zona Kuning, Ini Pesan IDI dan EpidemiologKampanye protokol kesehatan di KA. IDN Times/Zainul Arifin

Terkait virus COVID-19 varian baru MU, menurut Ismen memiliki cara penularan yang tetap sama, yakni melalui hidung dan mulut. Sehingga penggunaan masker jangan sampai diabaikan untuk menekan penyebaran virus tersebut. 

"Jangan sampai virus itu masuk ke badan kita. Karena kalau dia sudah masuk kemungkinan virus untuk bermutasi itu semakin besar," tandasnya. 

Baca Juga: Uji Coba Belajar Tatap Muka Bandar Lampung, Dipilih per Kecamatan 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya