Aliansi Lampung Menggugat: Orba Hadir Lagi, Kini Terang-terangan

Kalau dulu gelap-gelapan sekarang terang-terangan

Intinya Sih...

  • Gerakan Aliansi Lampung Menggugat gabungan lebih dari 40 lembaga kampus dan ratusan mahasiswa serta masyarakat sipil melakukan Konsolidasi Indonesia Darurat Demokrasi di Lapangan Rektorat Universitas Lampung
  • Peserta aksi, Kristin, menyampaikan tuntutan untuk merawat kembali ingatan situasi rakyat, mengangkat persoalan buruh, petani, jurnalis, dan ancaman demokrasi terkait putusan UU Pilkada
  • Kristin menyebut masyarakat Indonesia menghadapi Orde Baru kembali hadir, sementara peserta lain menarik perhatian dengan kostum merah bertopeng dan banner bertuliskan bubarkan DPR ala Money Heist

Bandar Lampung, IDN Times - Gerakan Aliansi Lampung Menggugat gabungan lebih dari 40 lembaga kampus dan ratusan mahasiswa serta masyarakat sipil melakukan Konsolidasi Indonesia Darurat Demokrasi di Lapangan Rektorat Universitas Lampung, Kamis (22/8/2024) sore.

Dalam konsolidasi tersebut salah satu peserta aksi, Kristin menyampaikan tuntutan dalam konsolidasi yang akan dilanjutkan dengan gerakan aksi tersebut harus merawat kembali ingatan bagaimana situasi dihadapi rakyat sampai rakyat hampir mati karena kebijakan regulasi yang tidak berpihak pada rakyat.

Menurutnya, gerakan aksi tersebut
harus mengangkat persoalan dialami rakyat hari ini.

"Dengan keterbatasan buruh yang tidak mampu menyerap situasi hari ini, momentum ini harus dijadikan salah satu wadah untuk menyumbangkan aspirasi kawan buruh, petani dan jurnalis. Kemudian ancaman demokrasi lebih besar adalah terkait putusan UU Pilkada yang tidak boleh kita tinggalkan karena akan merusak tatanan demokrasi kita," terangnya.

Kristin menyebut, kini masyarakat Indonesia menghadapi Orde Baru kembali hadir.

"Kalau dulu gelap-gelapan kalau sekarang terang-terangan. Satu lagi mesti kita kendalikan untuk melawan Orde Baru yang sangat besar ini harus dapat mengkondisikan organisasi perlawanan lainnya dengan mengcover seluruh permasalahan yang kita rasakan," ujarnya.

Peserta konsolidasi lain menarik perhatian menggunakan kostum merah bertopeng sambil membawa banner bertuliskan bubarkan DPR ala Money Heist menyatakan kemarahannya terhadap situasi terjadi saat ini.

"Paling penting adalah bubarkan DPR. Saya bukan anak abah, bukan kader banteng kita warga negara Indonesia. Jangan takut kita bersama," tegasnya.

Baca Juga: Aliansi Lampung Menggugat: Gayang Pembegal Demokrasi!

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya