Pilot Project Kampung Hijau Bandar Lampung Bertambah jadi 15 RT

Pilot Projek SNV ini telah dilakukan sejak September 2021

Bandar Lampung, IDN Times - Pilot projek Kampung Hijau Terintegrasi melalui pengelolaan sanitasi oleh masyarakat kini sudah merambah ke 15 RT di Kecamatan Telukbetung Selatan Kota Bandar Lampung

Hal ini disampaikan oleh Camat Telukbetung Selatan (TBS), Ichwan Adji Wobowo selaku peaksana Pilot Projek Kampung Hijau, Kamis (10/11/2022). Ia mengatakan program ini dimulai dengan 7 RT di 6 kelurahan TBS sejak September 2021.

“Sampai November 2022 ini sudah ada 15 RT yang ikut serta di Kecamatan Telukbetung Selatan,” ujarnya.

Kegiatan Kampung Hijau ini telah 
mendorong terbentuknya 9 Bank sampah di 5 Kelurahan, 2 kelompok pengelola prasarana (KPP) MCK Komunal, 5 RT di 5 kelurahan menginisiasi arisan sedot tinja, 7 rumah menyedot tangki septik, 4 rumah memperbaiki tangki septik dengan standar SNI, 3 demplot kebon komunal serta penataan dan penghijauan gang.

Baca Juga: Lomba Vlog Museum Lampung untuk Pelajar, Berhadiah Jutaan Rupiah 

1. Kecamatan lain diharapkan dapat mencontoh kampung hijau di TBS

Pilot Project Kampung Hijau Bandar Lampung Bertambah jadi 15 RTBank Sampah Sinar Berkah. (IDN Times/Istimewa).

Project Field Officer SNV sekaligus Koordinator Kampung Hijau, Iffah Rachmi menyampaikan, pilot projek di Kecamatan Telukbetung Selatan ini memiliki 4 indikator utama yaitu sanitasi aman dan perilaku hygiene, pemanfaatan lahan pekarangan, pengelolaan sampah rumah tangga dan partisipasi masyarakat.

Ia menyampaikan, fokus utama program ini adalah bagaimana mengajak masyarakat untuk berperan aktif dari hulu dan hilir sehingga ini dapat berkelanjutan.

“Kami memang belum ada target kecamatan lain untuk melaksanakan kegiatan ini. Namun kami sangat berharap kecamatan TBS ini bisa jadi percontohan awal dan diikuti okeh kecamatan lain,” ujarnya.

2. Daerah kota juga bisa memiliki masalah sanitasi

Pilot Project Kampung Hijau Bandar Lampung Bertambah jadi 15 RTPemukiman di salah satu kawasan pesisir Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Iffah Rachmi juga mengatakan masalah sanitasi sebenarnya bukan hanya masalah yang dihadapi oleh daerah-daerah pedesaan atau terbelakang. Daerah kota justru memiliki potensi masalah sanitasi 

“Masalah sanitasi ini muncul biasanya di pemukiman padat, daerah kontrakan, atau masyarakat yang tinggal di rumah gibik dan masih menggunakan MCK komunal untuk sanitasi sehari-hari,” katanya.

Tak hanya itu, masyarakat pesisir juga biasanya memiliki masalah sanitasi. Sehingga pihaknya saat ini melakukan intervensi dan sedang dalam proses untuk mencari daerah yang memang cocok untuk replikasi kampung hijau.

3. Dinas kebersihan kota juga akan menerima saran dari program ini

Pilot Project Kampung Hijau Bandar Lampung Bertambah jadi 15 RTWorkshop Diseminasi Kampung Hijau di Yuna Hotel. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

“Untuk merubah perilaku kuncinya adalah konsisten, dimana keberlanjutan itu ada di masyarakat sehingga bagaimana memastikan masyarakat punya inisiatif dan berdaya,” kata Asisten Kota Bandar Lampung, Tole Dailami pada Workshop Diseminasi Kampung Hijau “Kolaborasi Multipihak Dalam Pengelolaan Sanitasi Aman Untuk Mewujudkan Lingkungan Sehat dan Berkelanjutan”.

Ia mengatakan, meski seluruh kegiatan diinisiasi masyarakat sendiri, kolaborasi dari berbagai pihak juga diperlukan termasuk dari Pemerintah Kota Bandar Lampung.

Ia juga menambahkan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung juga turut mendukung kegiatan ini sehingga mereka akan menerima saran-saran atau masukan dari program tersebut.

4. Program sanitasi lainnya adalah peningkatan sanitasi di puskesmas melalui Wash in HCF

Pilot Project Kampung Hijau Bandar Lampung Bertambah jadi 15 RTIlustrasi sanitasi dan air bersih

SNV juga bekerjasama di bidang lingkungan atau sanitasi dengan YKWS dalam program Wash in HCF (Water Sanitation and Hygiene in Health Care Facilities) untuk meningkatkan penyediaan layanan dan infrastruktur air, sanitasi dan kebersihan di fasilitas kesehatan yang inklusif, khususnya Puskesmas.

Program ini telah berlangsung sejak Maret 2021 dan dilakukan di dua kota percontohan yakni Bandar Lampung dan Metro. YKWS memilih dua kota di Provinsi Lampung tersebut sebagai pilot project untuk kegiatan ini dengan total 9 puskesmas percontohan.

“Kita ada lima puskesmas di Kota Bandar Lampung, di Kedaton, Kemiling, Panjang, Pasar Ambon, dan Kotakarang. Empat puskesmas di Kota Metro yaitu Puskesmas Iringmulyo, Banjarsari, Margorejo, dan Mulyojati,” katanya.

Baca Juga: Cara YKWS dan Kota Metro Bangun Puskesmas Sasar Disabilitas dan Lansia

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya